Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ulang Tahun Kota Yogyakarta 7 Oktober, Simak Rangkaian Acaranya

KOMPAS.com - Ulang tahun Kota Yogyakarta diperingati setiap tanggal 7 Oktober. Tahun ini, Pemerintah Kota Yogyakarta telah menyiapkan rangkaian acara untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-266 Kota Pelajar itu.

Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya, mengatakan bahwa pihaknya ingin agar ulang tahun Kota Yogyakarta menjadi agenda yang bisa dinikmati seluruh masyarakat. 

"Rangkaian acara ulang tahun Kota Yogyakarta merupakan gambaran kolaborasi aktivitas yang diikuti komponen masyarakat Kota Yogyakarta,” kata Aman Yuriadijaya, dikutip dari laman Pemerintah Kota Yogyakarta, Senin (3/10/2022). 

Angkat tema Sulih Pulih Luwih

Perayaan ulang tahun Kota Yogyakarta tahun 2022 ini mengusung tema Sulih Pulih Luwih. Artinya, menggambarkan kondisi Kota Yogyakarta saat ini yang berhasil memulihkan diri, dan menjadi momentum kebangkitan pasca-pandemi. 

  • Ulang Tahun ke-266, Yogyakarta Gelar Banyak Acara Wisata
  • Perayaan HUT ke-266 Kota Yogyakarta Targetkan 1 Juta Wisatawan

Tema itu diambil dari bahasa Jawa. Sulih artinya berganti, Pulih berarti sembuh, dan Luwih artinya lebih.

Harapannya Kota Yogyakarta bisa memulihkan diri sendiri, tapi tetap juga bisa produktif dan mendapatkan sesuatu yang lebih.

Aman menyampaikan, HUT ke-266 Kota Yogyakarta kali ini merupakan ulang tahun yang relatif spesial karena berada di ruang transisi antara pandemi Covid-19 menuju endemi.

Oleh sebab itu, semangat yang terbangun dari HUT ke-266 Kota Yogyakarta adalah untuk menunjukkan tekad bersama bangkit kembali menuju situasi normal seperti masa sebelum pandemi Covid-19.

“Itu terepresentasikan pada tema HUT Kota Yogyakarta tahun ini, Sulih Pulih Luwih. Ini adalah momentum untuk menunjukkan tekad bersama menyongsong situasi kembali optimistik menghadapi pasca-pandemi Covid-19,” terangnya. 

Rangkaian kegiatan sambut HUT ke-266 Yogyakarta

Sementara itu, Asisten Administrasi Umum Pemkot Yogyakarta, Kris Sarjono Sutejo mengatakan, rangkaian kegiatan peringatan HUT ke-266 Kota Yogyakarta berlangsung pada 1-9 Oktober 2022.

Selama sembilan hari, terdapat sekitar 14 jenis acara yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat.

Kegiatan diawali dengan peluncuran logo HUT ke-266 Kota Yogyakarta pada Sabtu (1/10/2022) di Jakarta dan kawasan Kleringan Yogyakarta. Peluncuran logo di Jakarta itu bersamaan dengan Kota Yogyakarta mengisi kegiatan Pesona Nusantara dari DIY.

Selanjutnya, ada kegiatan bersepeda YoGowes pada Minggu (2/10/2022). Dilanjutkan dengan karnaval pelajar TK, SD, dan SMP pada 3-6 Oktober 2022.

Kemudian, pada Selasa (4/10/2022), terdapat kegiatan seni budaya Sekar Rinonce dan Malioboro seribu kelir. Ada juga pameran UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) Sekati ing Mall pada 5-10 Oktober 2022 di Galeria Mall, Malioboro Mall, dan Lippo Mall.

Di samping itu, ada kegiatan Rumaket (ruang masyarakat bertemu) yang menampilkan pelaku seni budaya dan pentas band pada Rabu (5/10/2022) di Malioboro.

Ada juga peluncuran Mall Pelayanan Publik pada Kamis (6/10/2022) di Balai Kota Yogyakarta, dan Gebyar Pameran Foto dan Keris di XT Square pada 6-9 Oktober 2022.

Sementara itu, puncak peringatan HUT ke-266 Kota Yogyakarta dirayakan melalui Wayang Jogja Night Carnival di kawasan Tugu Yogyakarta pada Jumat (7/10/2022).

Peringatan ulang tahun ini juga dimeriahkan dengan kegiatan Mandiri Fashion Day di Pasar Beringharjo pada Sabtu (8/10/2022), serta Malioboro Night Coffee di Jalan Jenderal Sudirman pada 8-9 Oktober.

“Kegiatan Yogya Mandiri Fashion Day menampilkan fesyen show yang dilakukan oleh para komunitas pasar seperti pedagang, buruh gendong dan sebagainya,” tutur Kris. 

Rangkaian kegiatan pun ditutup dengan acara Malam Apresiasi HUT ke-266 Kota Yogyakarta di Balai Kota Yogyakarta.

Sejarah terbentuknya Kota Yogyakarta

Berdirinya Kota Yogyakarta berawal dari adanya Perjanjian Gianti pada Tanggal 13 Februari 1755, seperti dikutip laman Pemerintah Kota Yogyakarta. 

Perjanjian itu ditandatangani pihak Belanda di bawah tanda tangan Gubernur Nicholas Hartingh atas nama Gubernur Jendral Jacob Mossel. Isinya, Negara Mataram dibagi dua, setengah masih menjadi Hak Kerajaan Surakarta, setengah lagi menjadi Hak Pangeran Mangkubumi.

Dalam perjanjian itu pula, Pengeran Mangkubumi diakui menjadi Raja atas setengah daerah Pedalaman Kerajaan Jawa dengan Gelar Sultan Hamengku Buwono Senopati Ing Alega Abdul Rachman Sayidin Panatagama Khalifatullah.

Setelah perjanjian itu, Pengeran Mangkubum yang bergelar Sultan Hamengku Buwono I segera menetapkan bahwa daerah Mataram diberi nama Ngayogyakarta Hadiningrat dan beribukota di Ngayogyakarta (Yogyakarta). Ketetapan ini diumumkan pada 13 Maret 1755.

Tempat yang dipilih menjadi ibu kota dan pusat pemerintahan ini adalah hutan yang disebut Beringin. Setelah penetapan diumumkan, Sultan Hamengku Buwono segera memerintahkan kepada rakyat membabad hutan untuk didirikan Kraton.

Setahun kemudian, Sultan Hamengku Buwono I berkenan memasuki Istana Baru sebagai peresmiannya.

Dengan demikian, berdirilah Negari Ngayogyakarta Hadiningrat, atau kota Yogyakarta, dengan peresmian pada 7 Oktober 1756.

https://travel.kompas.com/read/2022/10/03/120545327/ulang-tahun-kota-yogyakarta-7-oktober-simak-rangkaian-acaranya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke