5 Tips Wisata ke Museum MACAN Jakarta, Jangan Bawa Kamera

KOMPAS.com - Museum MACAN (Modern and Contemporary Art in Nusantara) berlokasi di Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Tempat ini menampilkan sejumlah karya seni kontemporer dan modern, baik dari seniman Indonesia maupun luar negeri. Selain pameran tetap, ada pula pameran temporer dalam jangka waktu tertentu yang wajib dinikmati.

Museum MACAN buka hari Selasa-Minggu pukul 10.00-16.00 WIB, dengan tiga slot kunjungan dan pembatasan kuota berkunjung.

Bila ingin mampir ke Museum MACAN, simak tipsnya berikut ini:

Dilansir dari laman resminya, museum ini memiliki luas 7.100 meter persegi yang meliputi ruang pendidikan dan konservasi.

Pengunjung dianjurkan memakai pakaian yang nyaman saat berkunjung agar lebih leluasa dalam menikmati karya seni yang ada.

Selain pakaian, mengenakan alas kaki yang nyaman juga jadi salah satu hal yang wajib diperhatikan karena pengunjung akan banyak berjalan kaki.

Museum MACAN memiliki aturan tertentu soal barang yang akan dibawa ke dalam tempat tersebut khususnya tas. 

Oleh sebab itu, pengunjung dianjurkan membawa tas berukuran A4 atau lebih kecil agar bisa dibawa ke dalam galeri.

Selain itu, dikutip dari laman resminya, ruang penyimpanan barang di museum juga akan ditutup.

Pengunjung yang ingin ke Museum MACAN diimbau tidak membawa berbagai jenis kamera.

Kamera digital (DSLR, mirrorless, kamera sakut digital), kamera analog (SLR, kamera 35 mm, kamera instan seperti Polaroid dan Instax), tripod, dan tongkat selfie, tidak boleh digunakan di area museum.

Jika ingin berfoto-foto, pengunjung dianjurkan memakai kamera smartphone.

Selain area pameran, Museum MACAN juga memiliki area khusus untuk menjual cendera mata yang berhubungan dengan karya seni. Namanya Shop at MACAN.

"Siapkan dana lebih untuk jajan atau belanja pernak-pernik seni dan desain di Shop at MACAN," kata Media and Publicity Coordinator Museum MACAN, Liviani Eka Putri atau Livi, kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Selasa (4/10/2022).

Adapun harga pernak-pernik yang dijual mulai dari Rp 11.000.

Livi juga menyarankan pengunjung untuk membuka hati dan pikiran saat menikmati karya seni di tempat ini.

"Karena dalam menikmati karya seni perlu keterbukaan hati dan pikiran untuk melihat perspektif-perspektif baru. Dan kadang kita bisa menemukan hal-hal enggak terduga," terangnya.