Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

2 Tantangan Pariwisata di Indonesia Pasca-Pandemi Covid-19

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang terjadi selama dua tahun terakhir berdampak terhadap banyak industri, salah satunya pariwisata. 

Meski saat ini situasi pandemi mulai membaik dan berdampak positif terhadap pariwisata, ada beberapa hal yang masih menjadi tantangan besar industri ini ke depannya.

  • Bangkitnya Pariwisata Flores, Ada Bayang-bayang Prediksi Resesi Global 2023
  • 3 Tren Terkini Pariwisata di Indonesia, Ada Sport Tourism

"Tempat wisata banyak yang tutup dua tahun ini. Kami harus pinjam dana, bertahan hidup, jadi biaya yang dipakai kemarin hanya untuk menutup kebutuhan kemarin," kata Ketua Umum DPP Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI), Hans Manansang, saat agenda PUTRI Travel Fair dan Invesment Forum 2022 di Jakarta Aquarium & Safari, Jumat (7/10/2022).

Tantangan industri pariwisata pasca-pandemi

1. Pembiayaan dan investasi

Menurut Hans dan beberapa pelaku industri pariwisata yang hadir dalam acara tersebut, investasi pariwisata menjadi tantangan utama, terlebih selama dua tahun hampir tidak ada pemasukan bagi tempat-tempat wisata. 

"Hal yang kami khawatirkan, masa depan ini membutuhkan dana, investasi, sehingga yang kami butuhkan itu support (dukungan), melalui kolaborasi dengan misalnya perbankan atau pihak-pihak lain," ujarnya.

Senada, Sekretaris Jenderal DPP PUTRI Heni Smith mengatakan bahwa meski saat ini sudah memasuki tahap pemulihan, namun para pelaku pariwisata belum dapat memastikan pendanaan masa depan. 

"Tantangan terbesar adalah, dua tahun terakhir kami survive (hidup), tapi dua tahun ke depan enggak ada duit. Ini yang harus kami hadapi, karena selama dua tahun meski (tempat wisata tutup total), enggak mungkin pemeliharaan itu dimatikan," ujar Heni.  

2. Perbaikan infrastruktur dan standar mutu

Hans menjelaskan, selain investasi, ada hal penting yang dibutuhkan para pelaku industri pariwisata dan pihak terkait untuk bangkit kembali. Hal tersebut adalah perbaikan infrastruktur serta standar mutu. 

"Paling penting adalah investasi, dan kedua dari sisi infrastruktur, banyak yang menyampaikan transportasi ke tempat wisata itu susah," tutur dia.

Jika dulu wisatawan bisa dengan murah dan mudah menuju ke beberapa tempat, saat ini transportasi ke tempat wisata semakin sulit akibat kenaikan harga-harga, termasuk avtur dan BBM.

Biaya perjalanan yang semakin mahal, menurutnya, tentu saja menjadikan tempat-tempat rekreasi semakin sulit dijangkau. 

Selain itu, berkaitan dengan infrastruktur, standar mutu dan fasilitas kawasan pariwisata dikatakan harus terus ditingkatkan. 

"Ini juga tugas bagi kami, harapannya bisa kolaborasi misalnya dengan pemerintah, agar wisata lebih nyaman dan menyenangkan. Bayangkan saja, akses ke suatu tempat wisata yang indah tapi terpelosok, ke sananya saja tiga jam, sampai di sana mencari toilet setengah mati," jelas Hans. 

  • Tingkatkan Kunjungan Wisata, Pemkab Rencanakan Perbaikan Infrastruktur
  • Jokowi: Proyek Infrastruktur Harus Tersambung dengan Kawasan Wisata

Ia menyebut bahwa potensi wisata Nusantara sudah luar biasa indah dan tidak ada duanya. Mulai dari kekayaan alam, budaya, hingga kuliner. 

Namun, ia menilai perlu adanya peningkatan standar produk dan mutu, apalagi karena wisatawan membutuhkan fasilitas serta pelayanan yang prima. 

"Pariwisata kita itu yang perlu ditingkatkan standar produk dan mutunya, karena keberadaan tempat wisata tidak bisa lepas dari kenyamanan, kebersihan, amenities, dan lainnya," tambah Hans. 

Lebih lanjut, kata dia, jika hal-hal tersebut dapat dikemas dan ditingkatkan, pariwisata Indonesia tentunya akan berkali lipat bahkan menjadi yang terbaik di antara tempat-tempat wisata di daerah lainnya.

https://travel.kompas.com/read/2022/10/14/203421627/2-tantangan-pariwisata-di-indonesia-pasca-pandemi-covid-19

Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke