Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Fakta Itaewon, Kawasan Multikultural di Korea Selatan

KOMPAS.com - Itaewon adalah kawasan populer di Seoul, Korea Selatan. Area ini kian populer setelah menjadi latar drama Korea Selatan, Itaewon Class.

Itaewon juga kembali menjadi perbincangan usai terjadinya tragedi Halloween pada Sabtu (29/10/2022) malam. Di mana letak Itaewon dan apa yang membuat kawasan tersebut populer?

Fakta Itaewon

1. Kawasan multikultural

Dikutip dari situs Korea Tourism Organization, Itaewon ditetapkan sebagai zona wisata pada 1997. Kawasan multikultural ini menjadi tempat tinggal bagi lebih dari 20.000 orang asing.

Nama Itaewon mulai dikenal ketika Korea Selatan menjadi tuan rumah Asian Games Seoul 1986, Olimpiade Seoul 1988, serta sejumlah konferensi internasional.

Sejak saat itulah, Itaewon menjadi kawasan wisata populer di Korea Selatan dan orang asing mulai berdatangan.

Seiring waktu, seperti dikutip dari Cultural Trip, restoran internasional mulai dibuka untuk memenuhi selera penduduk Itaewon yang berkembang pesat dan dihuni banyak warga asing, mulai dari diplomat asing, guru Bahasa Inggris, hingga pekerja migran.

Perkembangannya juga didukung dengan tidak terikatnya kawasan tersebut oleh norma-norma budaya konservatif Korea, sehingga Itaewon menjadi tempat yang relatif identik dengan kebebasan.

Bahkan, orang-orang yang beraktivitas di sana tak hanya bisa membayar dalam mata uang Won Korea Selatan, tetapi juga dalam dollar Amerika Serikat, yen Jepang, atau mata uang lainnya.

Begitu pula dengan bahasa. Jangan heran jika di sejumlah sudut kamu mendengarkan orang-orang berbincang dengan penjual menggunakan bahasa selain Bahasa Korea, seperti Bahasa Inggris, Bahasa China, dan Bahasa Jepang.

Bahkan, area ini kerap dianggap lebih ramah bagi non-Korea dibandingkan bagi warga Korea sendiri.

Selain itu, ada pula sejumlah restoran otentik berbagai negara, fasilitas hiburan, agen perjalanan, hingga hotel.

Terdapat pula toko-toko barang antik yang membentang dari Hotel Hamilton menuju Bogwang-ro. Tentunya, ini menjadi surga bagi para pencinta koleksi barang antik.

Sejak akhir 1990-an, jumlah wisatawan dari Asia Tenggara dan Timur Tengah meningkat pesat di kawasan ini. Membuat kawasan yang sebelumnya berorientasi Angkatan Darat AS, menjadi lebih beragam budaya.

Pada waktu-waktu tertentu kerap diadakan berbagai festival lintas budaya.

Sebagai keasan yang multikultural, berbagai kelompok agama bisa ditemukan di Seoul, khususnya Itaewon. Tak terkecuali populasi muslim.

Meskipun pemeluk agama Islam di sana tetap merupakan minoritas, namun Itaewon memiliki sebuah masjid raya, yakni Masjid Pusat Seoul (Seoul Central Mosque).

Masjid ini dibuka pada tahun 1976 dan merupakan masjid pertama di Korea Selatan.

Oleh karena itu, bagi wisatawan muslim yang sedang berkunjung ke Negeri Ginseng, sayang jika melewatkan mampir ke masjid ini.

Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Pusat Seoul juga merupakan pusat komunitas budaya Islam di Seoul.

Masjid ini populer karena memiliki desain khas Islam yang begitu kental, dengan menara besar dan ukiran kaligrafi Arab nan indah.

Di sekitar masjid juga terdapat gang-gang yang dipenuhi restoran dan toko-toko roti bersertifikasi halal.

Dikutip dari situs Seoul Tourism Organization, Itaewon juga populer dengan kehidupan malamnya. Di kalangan wisatawan asing, kawasan ini bisa dikatakan menjadi top of mind untuk klub dan bar terbaik di Seoul, selain Hongdae.

Berbagai tempat minum bisa ditemukan di sejumlah sudut jalan, seperti pub, bar anggur, klub hip-hop, klub salsa, lounge, hingga kafe.

Jika menyukai suasana kota yang tidak pernah tidur, singgah di Itaewon saat berada di Korea Selatan bisa jadi pilihan tepat.

https://travel.kompas.com/read/2022/10/30/173300227/4-fakta-itaewon-kawasan-multikultural-di-korea-selatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke