Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lutra Sumatera, Satwa Dilindungi yang Fotonya Jadi Juara di Taman Safari

KOMPAS.com- Potret satwa Lutra Sumatera atau disebut juga berang-berang hidung-berbulu karya Adhitiya Wibhawa berhasil menjadi Juara I dalam kompetisi fotografi.

Foto ini jadi juara dalam kategori Photo Essay pada International Animal Photo & Video Competition (IAPVC) 2022 yang diselenggarakan Taman Safari Indonesia.

Sesuai kategorinya, ada beberapa foto setema yang diambil oleh Adhitiya. Total lima foto menggambarkan hewan lucu yang baru tinggal di Taman Safari Bogor sekitar satu minggu ini. 

  • 21 Karya Jadi Pemenang Kompetisi Fotografi Taman Safari Indonesia 2022
  • 4 Tips Memotret Satwa dari Fotografer Profesional, Kenali Karakter

"Hewan ini termasuk hewan baru di Taman Safari, pawangnya jelasin kalau ini Lutra Sumatera, beda sama berang-berang. Berang-berang kan tidak endangered, kalau ini susah habitatnya," kata Adhitiya kepada Kompas.com saat Puncak Penghargaan IAPVC 2022 di Jakarta, Minggu (13/11/2022). 

Dari foto milik Adhitiya, terlihat dua Lutra Sumatera yang diberi nama Nano (jantan) dan Nana (betina), sedang asyik berenang dan bermain. 

Bentuk Lutra Sumatera

Berang-berang hidung-berbulu (hairy-nosed otter) atau Lutra Sumatera adalah mamalia semiakuatik yang endemik di Asia Tenggara. Sebagai satwa langka, keberadaannya terancam oleh hilangnya sumber daya alam dan perburuan liar.

Satwa ini sempat dinyatakan punah, sampai pada tahun 1998 mereka ditemukan lagi dalam sekelompok kecil, seperti dikutip dari Biodiversity Warriors. 

Jenis ini merupakan berang-berang yang paling langka dan dicari. Setelah spesimen tipenya dideskripsikan oleh Gray pada 1865, di Sumatera hanya pernah ditemukan kembali pada tahun 2005.

Sebelum dan sesudahnya, juga tidak pernah didapatkan informasi yang akurat tentang keberadaannya di Sumatera. Informasi tentang ekologi hewan ini masih sangat sedikit.

Sebagai kategori endangered animal, Lutra Sumatera termasuk spesies berang-berang yang langka di dunia dan harus dilindungi.

Lutra Sumatera memiliki panjang sekitar 1,3 meter dengan berat 7 kilogram. Jari-jari mereka tertutup selaput dan memiliki cakar.

Adapun bulunya berwarna cokelat gelap pada bagian atas, dan lebih cerah pada bagian bawah. Bagian moncong Lutra Sumatera ditutupi oleh bulu pendek berwarna gelap.

Sebelumnya, Lutra Sumatera sempat dianggap sebagai sub-spesies dari Lutra lutra. Namun berdasarkan tes DNA, satwa ini akhirnya dipastikan adalah satu spesies sendiri, yaitu spesies Lutra Sumatrana.

"Mereka lebih gemuk, ada kumisnya juga. Karena ini bagus, baru, belum banyak yang tahu, saya rasa fotonya akan jadi unik," ujar Adhitiya.


Karakteristik Lutra Sumatera yang aktif

Selama melakukan tiga hari pengamatan, Adhitiya melihat bahwa Lutra Sumatera merupakan satwa yang sangat aktif, jarang mau berhenti bergerak. 

"Dari awal foto, saya kaget karena mereka tidak bisa diam. Main terus, hiperaktif. Saya tanya ke pawangnya karena masih baru sama kandangnya, mereka masih penasaran jadi banyak gerak ke mana-mana ke semua sudut, termasuk nyebur air," jelas Adhitiya.

Oleh karena itu, ia mengaku sempat kesulitan karena obyek yang ingin difoto tidak mau diam. Sehingga, ia menunggu cukup lama sampai bisa mendapatkan momen terbaik. Salah satunya, saat anak-anak sekolah dasar datang berombongan melihat otter. 

Dengan pakaian seragam anak-anak dan latar belakang berwarna hijau, ia pun mendapatkan momen yang tepat untuk kategori Photo Essay bertema edukasi. 

Untuk kameranya sendiri, ia menggunakan Canon EOS R10 yang baru diluncurkan pada Agustus 2022 lalu. Fitur auto focus dari kamera tersebut dikatakan sangat membantu untuk tracking mata satwa. 

"Ini memudahkan saya untuk foto, untuk ambil fokus, meski otter tetap bergerak. Jadi saya tinggal nunggu momen, udah siapin framing, tinggal tunggu momen aja mereka lagi ngapain," terang Adhitiya. 

Beberapa kebiasaan Lutra Sumatera yang dipelajari olehnya juga seperti konsumsi pangan berupa ikan lele yang dipotong-potong, serta kebiasaannya bergerak aktif saat pagi dan sore hari. 

Berhasil menjadi pemenang dan mendapatkan penghargaan, Adhitiya berharap masyarakat bisa mengenal lebih banyak jenis satwa termasuk melindungi mereka, terutama yang harus dilindungi. 

"Harapannya (melalui foto ini), orang-orang jadi tau kalau Lutra Sumatera termasuk kategori endangered animal. Saya harap orang lain terutama anak-anak bisa tau informasi ini dan bisa melestarikan satwa," pungkasnya.

https://travel.kompas.com/read/2022/11/15/082508427/lutra-sumatera-satwa-dilindungi-yang-fotonya-jadi-juara-di-taman-safari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke