Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Tiket Batal Naik, TN Komodo Akan Terapkan Sistem Antrean

KOMPAS.com - Pengelola Taman Nasional (TN) Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT), akan melakukan penyesuaian terkait kepadatan pengunjung di kawasan tersebut, khususnya usai diumumkannya pembatalan kenaikan tarif masuk yang sebesar Rp 3,75 juta.

Direktur Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina, menyampaikan bahwa pihaknya tengah menyusun sistem antrean bagi pengunjung guna memastikan daya dukung dan daya tampung di TN Komodo tetap terjaga.

  • Kenaikan Tarif Masuk TN Komodo Rp 3,75 Juta Dibatalkan
  • Tarif Masuk TN Komodo Rp 3,75 Juta Batal, Segini Harga Tiketnya

"Ada dua cara yang akan dilakukan dengan kolaborasi Kemenparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) bersama KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), pertama dengan penerapan sistem antrean," ujar Shana dalam Weekly Press Briefing, Senin (19/12/20220).

Di Pulau Rinca, misalnya, kuota yang ditetapkan adalah 1.000 kunjungan dalam sehari. Kuota ini dibagi dalam tiga sesi, yakni pagi, siang dan sore sehingga pengunjung harus menunggu giliran.

"Untuk pembatasan kunjungan, misalnya Pulau Rinca itu bisa 1.000 orang per hari, itu pun dibagi dalam tiga waktu berbeda, yang boleh trekking pun hanya 500 orang saja dari 1.000 orang itu," terangnya.

Sistem antrean ini juga berlaku dan sudah mulai disosialisasikan kepada para pemilik usaha transportasi, operator kapal, dan syahbandar Labuan Bajo. Tujuannya mengurai kepadatan pengunjung di TN Komodo serta tempat wisata lainnya di Labuan Bajo.

"Ada beberapa tempat juga yang hanya digunakan pagi saja, atau sore saja, untuk meminimalisir terjadinya penumpukan wisatawan di beberapa destinasi wisata Labuan Bajo," jelas Shana.

Sementara itu, upaya kedua terkait dengan menyebarkan kunjungan wisatawan secara merata. Hal ini bisa dilakukan dengan mempersiapkan tempat wisata lain, termasuk bangunan ikonis seperti Waterfront di Labuan Bajo, NTT.

"Mulai dari kawasan Waterfront, pedestrian, dan bangunan-bangunan ikonik bisa menjadi alternatif destinasi sehingga ada lebih banyak opsi," ujar Shana.

Selain itu, sudah dipersiapkan pula sejumlah restoran, desa-desa wisata, dan area pejalan kaki, sebagai alternatif tempat wisata yang nyaman bagi wisatawan.

Diharapkan, wisatawan tidak menumpuk di TN Komodo, tapi juga terpencar ke kawasan Labuan Bajo.

https://travel.kompas.com/read/2022/12/20/140916627/harga-tiket-batal-naik-tn-komodo-akan-terapkan-sistem-antrean

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke