Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jadi Inspirasi Avatar 2, Ini 6 Fakta Suku Bajo Si Penjelajah Laut

KOMPAS.com -  Suku Bajo di Indonesia menjadi inspirasi Suku Metkayina dalam film Avatar: The Way of Water atau Avatar 2 yang tengah tayang di bioskop.

Suku Metkayina digambarkan sebagai penghuni Pandora yang menguasai lautan atau disebut sebagai klan laut. Mereka  hidup di pesisir laut Pandora yang indah.

Sutradara James Cameron mengaku melakukan banyak riset untuk menciptakan karakter Suku Metkayina, seperti dilansir dari National Geographic (15/12/2022).

Cameron meneliti budaya dari suku-suku yang hidup berdampingan dengan laut. Menariknya, salah satu inspirasi dari Suku Metkayina adalah suku dari Indonesia, yakni Suku Bajo, atau dikenal dengan nama Suku Bajau dan Suku Sama.

“Ada (orang Sama-Bajau), orang di Indonesia yang tinggal di rumah panggung dan hidup di atas rakit. Kami melihat hal-hal seperti itu,” ujarnya dikutip dari National Geographic.

Selain Indonesia, Cameron juga terinspirasi dari Budaya Polinesia untuk menciptakan karakter Suku Metkayina.

Fakta-fakta Suku Bajo 

Suku Bajo memiliki sejumlah fakta menarik seperti dihimpun Kompas.com dari sumber Indonesia.go.id dan laman Direktorat Sekolah Menengah Pertama Kemendikbud.

Suku Bajo terkenal akan kehebatannya dalam menjelajahi lautan, sehingga dijuluki sebagai si penjelajah atau pengembara laut, seperti dikutip dari laman Indonesia.go.id.

Ketika menjelajah lautan, Suku Bajo hanya bermodalkan perahu kuno. Mereka  hanya mengandalkan posisi bintang, tanpa menggunakan peralatan penunjuk arah modern untuk memandu perjalanan.

Dahulu kala, orang-orang Suku Bajo terbiasa hidup di atas perahu, atau nomaden. Mereka hidup dengan menjelajahi lautan, berpindah dari satu pesisir ke pesisir lain.

Keahlian meraka sebagai penjelajah laut tetap turun-menurun hingga generasi saat ini.

2. Bisa menyelam 70 meter sekali nafas 

Karena hidup berdampingan dengan laut, maka Suku Bajo memiliki keahlian unik. Mengutip dari Indonesia.go.id, Suku Bajo memiliki keahlian menyelam lautan hingga kedalaman 70 meter, hanya dengan sekali tarikan napas.

Mereka sama sekali tidak memerlukan baju khusus dan alat bantu pernapasan. Mereka hanya memakai kaca mata renang yang terbuat dari kayu untuk mencegah air masuk ke mata.

3. Asal suku bajo 

Sejarah mengatakan, Suku Bajo berasal dari Kepulauan Sulu di Filipina Selatan. Mereka hidup di lautan lepas hingga masuk ke perairan Indonesia.

Selain di Indonesia, Suku Bajo tersebar di Malaysia, Filipina, dan Thailand.

Sementara di Tanah Air, Suku Bajo berada di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan wilayah Indonesia bagian timur lainnya.

4. Berbagai sebutan 

Suku ini memiliki berbagai sebutan, antara lain Suku Bajo, Bajau, Badjaw, Sama, atau Same.

Kehebatan Suku Bajo dalam mengarungi laut mengundang perhatian banyak ilmuwan dunia, sehingga menjadi obyek penelitian. Salah satunya adalah sekelompok ilmuwan dari University of Copenhagen dan University of California di Berkeley.

Para ilmuwan tersebut mencoba menguak misteri asal usul kehebatan Suku Bajo yang bermukim di Indonesia.

Hasil penelitian itu menyebutkan, limpa orang-orang Suku Bajo ternyata lebih besar 50 persen dibandingkan limpa manusia biasa pada umumnya. Alhasil, produksi oksigen di dalam darah orang Bajo lebih banyak karena besarnya ukuran limpa tersebut.

Para peneliti juga menyebutkan, keahlian orang Bajo merupakan bentuk dari terjadinya mutasi gen akibat seleksi alam. Hampir seluruh orang Bajo diketahui terlahir dengan perbedaan gen tersebut.

Saat ini, mayoritas Suku Bajo tidak lagi nomaden. Mereka membangun rumah di atas laut dangkal sebagai tempat tinggal.

Mengutip dari laman Direktorat Sekolah Menengah Pertama Kemendikbud, rumah Suku Bajo kebanyakan berdiri di tepi pantai atau di atas perairan laut dangkal yang dipasang tiang pancang agar terhindar dari gelombang pasang.

Sementara, dinding rumah suku Bajo berbahan dasar kayu dan atapnya terbuat dari rumbia.

Mayoritas mata pencaharian masyarakat Suku Bajo adalah nelayan. Mereka mencari ikan dengan cara-cara tradisional seperti memancing menggunakan kail, menjaring, dan memanah.

Hasil tangkapan ikan dijual kepada masyarakat di sekitar pesisir atau pulau terdekat. Selain mencari ikan, sebagian masyarakat Suku Bajo juga belajar budidaya beberapa komoditas bahari seperti lobster, ikan kerapu, atau udang.

Karena tinggal di perairan laut, kegiatan sehari-hari suku Bajo didukung oleh transportasi air berupa perahu. Perahu-perahu biasanya terparkir di pelataran rumah mereka.

Selain sebagai alat transportasi, perahu-perahu juga digunakan oleh masyarakat Suku Bajo untuk mencari nafkah. 

https://travel.kompas.com/read/2022/12/21/110600527/jadi-inspirasi-avatar-2-ini-6-fakta-suku-bajo-si-penjelajah-laut

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke