KOMPAS.com – Kecamatan Delanggu di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, biasanya dilalui pengendara dari Kota Solo menuju Yogyakarta, atau sebaliknya.
Delanggu memang dilewati oleh jalan utama Solo – Yogyakarta, sehingga hampir selalu ramai kendaraan, terutama saat ahir pekan atau libur panjang.
Namun, ternyata Delanggu menyimpan kompleks bagunan lawas yang seolah terlihat seperti Kota Tua.
Lokasinya pun berada tidak jauh dari jalan utama, atau hanya 400 meter dari Perempatan Pasar Delanggu.
Hanya sesaat berkendara dari jalan utama Solo-Yogyakarta, pengendara bisa melihat banyak bangunan lawas di kanan-kiri jalan yang terbengkalai sejak lama.
Lokasi kota tua di Delanggu
Kompas.com sempat berkunjung ke kawasan Kota Tua itu pada Rabu (21/12/2022). Benar saja, tampak dengan jelas bangunan lawas dengan arsitektur Belanda di kanan-kiri jalan.
Bangunan lawas itu seolah berada di dunia lain karena dikelilingi semak-semak yang sudah tinggi.
Hal itu kontras dengan kondisi jalan dan aktivitas masyarakat di sekitarnya, khususnya Lapangan Merdeka.
Jalan cukup ramai oleh pengendara dengan aktivitas masyarakat yang berjualan aneka camilan hingga jajanan.
Selain rumah-rumah yang terbengkalai, terlihat bangunan besar yang masih dijaga oleh keamanan, semacam pabrik, tetapi sudah tidak beroperasi.
Sejarah kota tua di Delanggu, bekas pabrik karung goni
Kompas.com pun berhenti di Kantor Desa Delanggu untuk mencari informasi seputar sejarah kawasan bangunan tua tersebut.
“Itu pabrik dan rumah-rumah lawas, peninggalan sejak zaman Belanda dulu. Dibangun sebelum Indonesia merdeka,” kata Sekretaris Desa Delanggu bernama Heri Sutomo kepada Kompas.com, Rabu.
Ia melanjutkan, awalnya pabrik itu merupakan pabrik gula. Kemudian setelah banyak pabrik gula dibangun, sekitar 1950-an pabrik gula di Delanggu itu menjadi pabrik pendukung yang memproduksi karung goni untuk wadah gula.
“Masa keemasan pabrik karung goni ini sampai tahun 1980-an. Dulu rumah-rumah yang sekarang kosong ini, penuh, ramai sekali. Lainnya belum ramai, daerah sini sudah ramai,” tutur Heri.
Ia yang lahir tahun 1970-an, sempat menyaksikan masa kejayaan pabrik. Rumah-rumah kosong yang terbengkalai tersebut dulunya untuk tempat tinggal staf pabrik.
Namun, kejayaan pabrik karung goni di Delanggu mulai redup sekitar tahun 1987. Menurut Heri, hal itu disebabkan oleh adanya karung dari plastik yang lebih modern. Pengguna karung goni pun mulai berkurang.
“Pabrik mulai tutup tahun 1990-an, bahkan sebelum reformasi. Tahun 1997 itu, pabrik sudah tutup,” ujar Heri.
Kini, jalan di depan pabrik sering dilewati kereta kelinci yang membawa siswa sekolah dasar. Mereka akan dijelaskan seputar sejarah singkat eks pabrik karung goni di Delanggu itu.
https://travel.kompas.com/read/2022/12/24/170500527/ada-kota-tua-di-delanggu-klaten-ini-lokasi-dan-sejarahnya