KOMPAS.com - Usai direvitalisasi sejak April 2022, Halte Tosari baru resmi dibuka untuk umum pada Senin (26/12/2022).
Halte Tosari kini tidak hanya hadir sebagai tempat naik dan turunnya penumpang bus trans-jakarta, tetapi juga sebagai spot Instagramable karena arsitekturnya yang unik hampir mirip kapal pesiar.
Penasaran dengan rupa wajah baru Halte Tosari, Kompas.com berkesempatan untuk mampir ke lokasi Halte Tosari terbaru di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat.
Saat Kompas.com datang ke lokasi, Jumat (30/12/2022), desain Halte Tosari dilengkapi dengan dua anjungan yang membuat bentuknya semakin mirip seperti kapal.
Anjungan pertama menghadap ke arah Monumen Selamat Datang, sedangkan anjungan kedua menghadap lalu lintas dan gedung bertingkat di Jalan Jenderal Sudirman-Jalan MH Thamrin.
Bila dilihat sekilas, arsitektur Halte Tosari tampak serupa dengan arsitektur Halte Bundaran HI. Apalagi kedua halte tersebut saling berhadapan dan dipisahkan oleh Bundaran HI.
Akan tetapi, kedua halte tersebut berbeda, baik dari segi lokasi, ukuran bangunan, maupun bentuk bangunan.
Salah satu bagian dari Halte Tosari yang paling menonjol yaitu bagian ujung halte yang nampak serupa dengan dek kapal.
Kedua anjungan Halte Tosari sama-sama menawarkan pemandangan lanskap lalu lintas Kota Jakarta dari ketinggian.
Memasuki Halte Tosari, pengunjung akan diminta untuk tap in (menempelkan) Kartu Uang Elektronik (KUE) layaknya penumpang bus trans-jakarta. Setelah itu pengunjung dapat masuk dan melihat-lihat desain Halte Tosari terbaru.
Halte Tosari terdiri dari dua lantai, lantai pertama khusus untuk lokasi naik dan turunnya penumpang bus trans-jakarta.
Sementara itu, lantai dua dikhususkan untuk pengunjung yang ingin berfoto.
Berdasarkan pengamatan Kompas.com, Halte Tosari tidak terlalu lebar karena ukurannya masih lebih kecil bila dibandingkan dengan lebar Halte Gelora Bung Karno. Akan tetapi, Halte Tosari dibangun memanjang.
Ada tiga akses yang disediakan untuk pengunjung bila hendak naik ke lantai dua Halte Tosari yaitu tangga, eskalator, dan lift prioritas.
Saat Kompas.com berkunjung ke Halte Tosari pada Jumat (30/12/2022), akses yang bisa digunakan hanyalah tangga. Hal ini karena akses eskalator dan lift prioritas masih dalam tahap penyelesaian.
Tangga ini berada di bagian tengah Halte Tosari dengan lebar anak tangga kurang lebih satu meter.
Menurut pengamatan Kompas.com, tangga ini cukup sempit apabila dilalui oleh dua orang yang saling berlawanan arah. Menaiki anak tangganya pun cukup menguras tenaga karena tinggi dan banyak.
Begitu juga dengan eskalator. Lebar eskalator yang masih dalam tahap penyelesaian ini kurang dari satu meter dan hanya muat untuk satu orang di setiap anak tangga.
Memasuki lantai dua, pengunjung akan disambut dengan pemandangan Ibu Kota dari ketinggian.
Saat Kompas.com berkunjung, lantai dua Halte Tosari masih dalam tahap penyelesaian. Ini terlihat dari ruangan terbuka yang dipisah oleh sekat sekat berwarna putih.
Fasilitas yang disediakan di Halte Tosari meliputi toilet pria, toilet perempuan, toilet khusus disabilitas, dan mushala. Semua fasilitas tersebut berada di lantai dua.
Mushala dan tempat wudu dipisahkan oleh lantai selebar satu meter dengan bagian dinding transparan sehingga pengunjung dapat melihat pemandangan jalanan secara leluasa.
Kawasan toilet dan musala Halte Tosari berada dekat dengan anjungan yang mengarah ke bagian depan gedung Grand Indonesia.
Adapun salah satu spot yang paling digemari oleh pengunjung Halte Tosari, dilihat dari banyaknya pengunjung yang mengantre untuk berfoto, adalah anjungan yang menghadap Monumen Selamat Datang.
Saat mendekati sore hari, anjungan ini terlihat semakin ramai dikunjungi karena pencahayaan matahari yang bagus.
Untuk diketahui, tidak semua kawasan di lantai dua Halte Tosari dilindungi oleh atap. Ada beberapa bagian yang terbuka sehingga memungkinkan pengunjung akan basah bila hujan turun.
Oleh sebab itu, disarankan pengunjung tetap membawa payung bila hendak mampir ke Halte Tosari saat musim hujan.
https://travel.kompas.com/read/2023/01/04/210600727/pengalaman-wisata-ke-halte-tosari-yang-mirip-kapal-pesiar