Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Libur Panjang Imlek, Wisata ke 7 Kawasan Pecinan di Indonesia

KOMPAS.com - Pecinan atau Chinatown merupakan kawasan yang mayoritas penghuninya adalah etnis Tionghoa. Mereka umumnya perantau yang menetap di kawasan tersebut.

Konon, pecinan sudah ada jauh sebelum bangsa Eropa masuk dan menempati Nusantara.

  • 40 Ucapan Tahun Baru Imlek 2023, Cocok untuk Keluarga dan Sahabat
  • 7 Tempat untuk Merayakan Imlek di Jakarta, Kulineran dan Berburu Foto

Sebagai kompleks permukiman, pecinan tidak hanya terdiri dari rumah-rumah penduduk. Biasanya kamu juga akan menemukan kelenteng, makam, dan pertokoan.

Kental akan budaya China, kawasan pecinan biasanya didominasi warna merah di bangunannya serta dihasi aksesori khas lainnya. 

Jelang Imlek 2023, kamu bisa mengunjungi kawasan pecinan yang menjadi semarak saat perayaan tahun baru tersebut. Tak hanya ibadah, di kawasan tersebut biasanya ada pertunjukan barongsai serta sajian kuliner.

Kawasan pecinan di kota-kota di Indonesia

Masyarakat yang menikmati libur panjang, baik yang merayakan Imlek maupun tidak, dapat memanfaatkan aneka ragam keseruan di dalam kota dan dekat rumah masing-masing.

Berikut beberapa kawasan pecinan di kota-kota di Indonesia yang bisa dikunjungi saat libur Imlek. 

Pecinan Glodok dengan Petak Sembilan di Jakarta Barat merupakan salah satu pecinan terbesar yang ada di Indonesia.

Pecinan ini masuk dalam kompleks Kota Tua Jakarta, yang dulunya merupakan Benteng Batavia, dilaporkan oleh Kompas.com, Rabu (11/1/2022). 

Berbagai aktivitas bisa dilakukan saat mengunjungi Petak Sembilan ini. Di antaranya menyicipi kuliner khas Tionghoa di Gang Gloria serta belanja suvenir dan obat-obatan tradisional.

Selain itu, di Pecinan Glodok juga terdapat Vihara Dharma Bakti dan beberapa kelenteng besar lainnya. 

Wisatawan tidak hanya bisa mengunjungi Pecinan Glodok dan Petak Sembilan, mereka juga bisa lanjut ke sisi utara Jakarta untuk ke Pantjoran PIK.

Bagi yang tinggal di Bogor, kamu bisa mengunjungi kawasan komunitas Tionghoa di area Suryakencana. Area ini cocok menjadi tujuan untuk berwisata bertemakan Imlek di Bogor.

Memiliki area yang unik, "pecinan Bogor" ini berbaur dengan budaya lokal terutama suku sunda sehingga menghasilkan ragam budaya dan kuliner yang khas.

Berwisata di Suryakencana Bogor bisa dengan cara menelusuri jalan utamanya sepanjang kurang lebih satu kilometer.

Di sisi kanan dan kiri, kamu akan menemukan tempat wisata religi, budaya, dan kuliner yang menarik. 

Kota Semarang mempunyai salah satu kelenteng wisata yang terkenal yakni Kelenteng Sam Poo Kong di daerah Simongan, sebelah barat daya Kota Semarang. Selain itu, ada kompleks Chinatown yang tidak jauh dari kawasan Kota Lama Semarang.

Pecinan Semarang erat kaitannya dengan pemberontakan etnis Tionghoa di Batavia atau yang dikenal dengan peristiwa Geger Pecinan.

Setelah terjadi pembantaian yang dilakukan Kolonial Belanda, banyak warga Tionghoa yang berpindah dari Batavia ke Semarang. Perpindahan besar-besaran pun terjadi pada 1740.

Sama seperti Petak Sembilan, Pecinan Semarang juga memiliki pasar yaitu Pasar Semawis. Di pasar tradisional ini terdapat banyak gang dengan berbagai macam dagangan khas China yang dijual.

Kelenteng Hong Tiek Hian dapat jadi salah satu pilihan lokasi wisata. Kelenteng ini terkenal sebagai pusat kemeriahan perayaan Imlek, sekaligus kelenteng tertua di Kota Surabaya. 

Tidak hanya merayakan di kelenteng, warga Kota Surabaya juga merayakan Imlek dengan beragam aktivitas yang semarak di berbagai pusat perbelanjaan.

Kamu dapat mengunjungi Kya-Kya sebagai surga wisata kuliner khas etnis Tionghoa dan mancanegara. 

  • 5 Aktivitas Wisata di Lampion Imlek Pasar Gede, Bisa Naik Perahu
  • Tempat Wisata Pecinan Kya-kya di Kota Surabaya Akan Dibuka

Kya-Kya Surabaya atau dikenal dengan Pecinan Surabaya berlokasi di Jalan Kembang Jepun, Bongkaran, Kecamatan Pabean, Kota Surabaya.

Nama Kembang Jepun mulai digunakan pada masa pendudukan Jepang. Alasannya karena di lokasi ini banyak tentara Jepang yang memiliki teman wanita (kembang).

Pedagang Tionghoa pun menjadi bagian dari perkembangan kawasan Kya-Kya di Kembang Jepun ini. Beberapa fasilitas hiburan masa lalu masih bisa dinikmati hingga saat ini, di antaranya Restoran Kiet Wan Kie.

Selanjutnya, ada Pecinan Magelang di Jawa Tengah. Kawasan ini berada sekitar 10 kilometer dari Candi Borobudur.

Tidak hanya menjadi area utama permukiman warga Tionghoa di Magelang, kawasan ini juga menjadi pusat perekonomian Kota Magelang.

  • Mengenal Ciam Si, Tradisi Ramal Khas China Kuno Jelang Imlek
  • 12 Ucapan Tahun Baru Imlek 2023 dalam Bahasa Mandarin dan Artinya

Sebagai informasi, pecinan Magelang sudah ada sejak masa penjajahan Belanda. Sama seperti yang lain, pecinan sengaja dibuat untuk melokalisasi warga keturunan Tionghoa.

Saat itu, warga Eropa ditempatkan di bagian barat kota, sedangkan warga Tionghoa ditempatkan di selatan alun-alun, dan warga Arab berada di sisi barat alun-alun.

Di kawasan Pecinan Magelang kamu akan menemukan banyak bangunan yang masih mempertahankan gaya arsitektur awal 1900-an.

Pecinan Singkawang adalah salah satu pecinan terbesar di Indonesia. Lokasinya berada di Kota Singkawang, Kalimantan Barat.

Kota Singkawang dikenal dengan sebutan kota Seribu Kuil, karena di setiap sudutnya dapat ditemukan banyak bangunan vihara atau kelenteng. Salah satu yang terkenal adalah Wihara Tri Dharma Bumi Raya.

Sama seperti pecinan lainnya, pecinan Singkawang memiliki beberapa peninggalan arkeologis.

Mulai dari kelenteng tua, bangunan masa kolonial Belanda, dragon kiln atau tungku pembakaran keramik, hingga rumah tua dengan arsitektur China. 

Tak hanya di Pulau Jawa, pecinan juga terdapat di Pulau Sumatera, tepatnya di Medan, Sumatera Utara. Pecinan Medan dikenal juga dengan sebutan Kesawan Square.

Kesawan Square berada di Jalan Jenderal Ahmad Yani Medan, Kecamatan Medan Barat. Kawasan ini termasuk kawasan tertua di Kota Medan.

Dikutip dari TribunMedanWiki, Selasa (17/1/2023), sejarawan Kota Medan Budi Agustono menjelaskan, Kesawan dulunya menjadi pusat perdagangan di Kota Medan dan Sumatera Timur pada masa kolonialisme.

Sebab, letaknya sangat strategis serta dekat ke jantung kota dan Pelabuhan Belawan.

Adapun peletak dasar pembangunan Kesawan adalah dua taipan keturunan Tionghoa yaitu Tjong Yong Hian dan Tjong A Fie.

https://travel.kompas.com/read/2023/01/17/210900627/libur-panjang-imlek-wisata-ke-7-kawasan-pecinan-di-indonesia-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke