10 Kota Pariwisata Paling Kuat di Dunia 2022, Ada Paris dan Tokyo

KOMPAS.com - Paris, Perancis, menjadi kota pariwisata terkuat di dunia tahun 2022 menurut laporan World Travel & Tourism Council (WTTC), forum industri perjalanan dan pariwisata berbasis di Inggris.

Sektor perjalanan dan pariwisata Paris disebut memiliki nilai 36 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 543 triliun, terkait kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) ke kota tersebut, dilansir dari laman resminya, Rabu (18/1/2023).

• Perancis Akan Jadi Negara yang Paling Banyak Dikunjungi di Dunia 2025
• Kota Terdingin di Dunia, Kini Suhunya Minus 62 Derajat Celsius

"Kota-kota besar, seperti London, Paris, dan New York akan tetap menjadi pusat kekuatan global, namun dalam beberapa tahun mendatang, Beijing, Shanghai, dan Macau akan menaiki daftar teratas kota pariwisata," kata President & CEO WTTC, Julia Simpson.

Selain Paris, ada pula Beijing, China, di peringkat kedua dan Orlando, Amerika Serikat, di peringkat ketiga. 

Sebagai informasi, pandemi Covid-19 telah berdampak terhadap sektor pariwisata dan perjalanan dunia, khususnya di sejumlah kota besar. 

Seiring kembali dibukanya perbatasan di sejumlah negara, banyak wisatawan yang beralih dari perkotaan ke destinasi dengan populasi yang tidak terlalu padat.

Kendati demikian, menurut riset terakhir dari WTTC, kunjungan wisatawan ke perkotaan telah bertumbuh kembali.

Berikut daftar lengkap 10 kota pariwisata paling kuat di dunia 2022:

WTTC juga memprediksi bahwa Beijing akan menggeser Paris sebagai kota pariwisata terkuat di dunia pada tahun 2032.

Tahun ini Beijing berada di peringkat kedua dengan sektor pariwisata dan perjalanan senilai 33 miliar dollar AS atau sekitar Rp 497 triliun.

Dalam 10 tahun mendatang, WTTC memperkirakan angka tersebut akan meningkat menjadi 77 miliar dollar AS atau lebih dari Rp 1 kuadriliun.

Sektor pariwisata dan perjalanan China telah mencatat pertumbuhan sejak 10 tahun terakhir lantaran negara ini telah berinvestasi di sejumlah hotel, infrastruktur transportasi, dan destinasi wisata yang baru.

"Wisatawan akan selalu memiliki kota-kota favorit yang akan mereka kunjungi lagi, namun karena negara lain memprioritaskan pariwisata dan perjalanan, kita akan melihat banyak destinasi baru dan berkembang," tutur Simpson.

Disponsori oleh Visa, laporan WTTC ini merupakan hasil kerja sama dengan Oxford Economics.

Beberapa indikator kunci yang diperiksa, di antaranya kontribusi sektor pariwisata dan perjalanan terhadap PDB, pekerjaan, dan pengeluaran wisatawan. 

Laporan ini juga menganalisis data pariwisata pada tahun 2022 guna mengetahui ke mana arah pengeluaran terbanyak wisatawan. 

Adapun penyusunan daftar tidak hanya mengacu terhadap tiket museum dan kamar hotel, tapi juga pemerintah dan bisnis.