Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Stasiun Pasar Senen, Punya Terowongan Peron Pertama di Indonesia

KOMPAS.com - Masyarakat yang pernah berkunjung ke DKI Jakarta tentunya tidak asing dengan Stasiun Pasar Senen atau lebih populer dengan nama Stasiun Senen.

Stasiun kelas besar tipe A ini melayani penumpang dari berbagai kelas kereta, mulai ekonomi hingga eksekutif dengan rute ke berbagai daerah di Pulau Jawa. Stasiun Pasar Senen juga melayani perjalanan KRL atau commuter line. 

Sebelum menjadi stasiun besar seperti sekarang, Stasiun Pasar Senen ternyata memiliki sejarah yang menarik untuk diketahui.

Sejarah Stasiun Pasar Senen

Berikut fakta sejarah Stasiun Pasar Senen seperti dihimpun oleh Kompas.com dari sumber KAI Heritage dan Pesona Indonesia.

1. Bukan lokasi awal

Stasiun Pasar Senen berlokasi di Kecamatan Senen, Jakarta Pusat tepatnya di dekat Gelanggang Remaja Planet Senen dan seberang pusat perbelanjaan Pasar Senen.

Ternyata, lokasi stasiun saat ini bukan lokasi awal pembangunannya, seperti dikutip dari laman KAI Heritage.

Mulanya, Stasiun Pasar Senen diresmikan oleh perusahaan kereta api swasta pada masa pemerintahan Belanda, yakni Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschappij (BOSM). Peresmian ini bersamaan dengan pembukaan lintas Batavia (sekarang Jakarta) - Bekasi pada 31 Maret 1887.

Dalam pengembangan lintas Batavia-Bekasi tersebut, BOSM mengalami kendala keuangan. Kemudian, pemerintah Indonesia turun tangan, dengan syarat jika seluruh jalur selesai dibangun, maka pengelolaan diserahkan kepada perusahaan kereta api negara, yakni Staatssporwegen (SS).

Pada 1913, SS juga membeli jaringan perkeretaapian Jakarta-Buitenzorg (sekarang Bogor) milik perusahaan kereta api swasta Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM).

Setelah mengelola perkeretaapian di Jakarta, SS mulai merenovasi stasiun-stasiun besar, tak terkecuali Stasiun Pasar Senen.

Arsitek yang merenovasi bangunan Stasiun Pasar Senan adalah Van Gendt. Stasiun Pasar Senen yang baru, dibangun 100 meter arah timur dari stasiun awal.

Akhirnya, Stasiun Pasar Senen dibuka untuk kedua kalinya pada 19 Maret 1925.

2. Cagar budaya

Stasiun Pasar Senen telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya yang terdaftar di Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dengan nomor registrasi RNCB.19930329.02.000810.

Penetapan status cagar budaya itu berdasarkan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 475 Tahun 1993, tertanggal 29 Maret 1993 dan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor: PM.13/ PW.007/MKP/05 tertanggal 25 April 2005.

Jika naik kereta api dari Stasiun Pasar Senan, sejumlah penumpang diarahkan ke peron lain melalui terowongan.

Ternyata, terowongan bawah tanah tersebut merupakan terowongan penyeberangan di stasiun pertama di Indonesia, berdasarkan informasi dari laman KAI Heritage.

Terowongan bawah tanah ini menggunakan konstruksi beton bertulang yang dikerjakan oleh Dienst van Constructie SS atau dinas konstruksi.

4. Asal nama Pasar Senen

Nama Pasar Senen ternyata diambil dari pasar yang dibuka oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1733, seperti dikutip dari Pesona Indonesia.

Fasilitas perdagangan di pinggiran Kota Weltevreden (sekarang Gambir) tersebut, hanya buka setiap Senin sehingga disebut Pasar Senen.

Pada masa kepemimpinan Gubernur Hindia Belanda Van der Parra, Pasar Senen semakin ramai, sehingga akhirnya dibuka setiap hari.

Ramainya Pasar Senen menarik perhatian para pedagang asal China untuk membuka usahanya di sana. Kemudian, para pedagang asal China tersebut membentuk  perkampungan di sana.

Setelah kemerdekaan hingga 1975, kawasan Senen merupakan pusat perdagangan Kota Jakarta. Kawasan ini semakin berkembang dengan pembangunan pusat perdagangan Senen atau proyek Senen pada masa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin (1960-1970).

Arsitektur Stasiun Pasar Senen bergaya neo-indische dengan ciri berbentuk memanjang simetris dengan variasi bangunan yang lebih tinggi pada area hall.

Sementara, pengaruh arsitektur modern terlihat dari deretan lunette atau jendela atas pada bangunan hall yang berbentuk persegi dan seirama dengan pintu-pintu lengkung di bawahnya.

Pintu masuk peron yang melayani jalur utara, memiliki pintu berbentuk lengkung yang merupakan sentuhan gaya romanticism.

Surat kabar pada masa itu, Javabode menggambarkan Stasiun Pasar Senen yang baru sebagai stasiun yang indah, rapi, dan kokoh. Bahkan,  Javabode menyebut Stasiun Pasar Senen menyerupai Stasiun Amsterdam dan Stasiun Haarlem, di Belanda.

Stasiun Pasar Senen sudah melayani  penumpang kereta listrik dan kereta api jarak jauh sejak diresmikan untuk kedua kalinya. Peran Stasiun Pasar Senen menggantikan tempat pemberangkatan sebelumnya, yakni Stasiun Kemayoran.

https://travel.kompas.com/read/2023/01/23/204900727/sejarah-stasiun-pasar-senen-punya-terowongan-peron-pertama-di-indonesia

Terkini Lainnya

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Travel Update
Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Travel Update
Artotel Group Akuisisi Hotel Century Senayan, Tetap Ada Kamar Atlet

Artotel Group Akuisisi Hotel Century Senayan, Tetap Ada Kamar Atlet

Travel Update
Lokasi dan Jam Buka Terbaru Kebun Binatang Bandung

Lokasi dan Jam Buka Terbaru Kebun Binatang Bandung

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke