Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Desa Dikembangkan untuk Isi Lapangan Kerja di Parapuar Labuan Bajo

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Sejumlah desa penyangga di tempat wisata Parapuar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), dikembangkan agar warganya dapat mengisi lapangan kerja di tempat wisata baru tersebut.

"Tahun ini kami akan mulai membangun kawasan Parapuar. Kami berharap bisa turut terlibat untuk menjadikan tiga desa penyangga di sekitaran Parapuar menjadi kawasan desa yang paling tertata rapi di Labuan Bajo," ujar Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina, saat ditemui di Labuan Bajo, Senin (30/1/2023) siang.

  • Waterfront Marina dan Puncak Waringin Labuan Bajo, Ruang Aktivitas Kreatif Masyarakat dan Wisatawan
  • Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo, Pemerintah Janji Tingkatkan Pengawasan

Adapun tiga desa tersebut yakni Desa Golo Bilas, Desa Gorontalo, dan Kelurahan Wae Kelambu.

Ia berharap, sebagian besar lapangan kerja di Parapuar dapat diisi oleh warga desa itu melalui pemanfaatan ruang serta peluang dari potensi penyerapan sekitar 2.000 tenaga kerja, hingga selesainya pembangunan zona empat tempat wisata tersebut.

Tidak hanya itu, desa penyangga tersebut diharapkan bisa menjadi lokasi agrowisata.

Dengan demikian, kegiatan tersebut tidak hanya menjadikan desa tersebut sebagai destinasi, tapi juga dapat menjadi supplier bagi kebutuhan hotel dan restoran yang sudah didata sebelumnya oleh BPOLBF.

  • Tertipu Fasilitas Kapal Tak Sesuai di Labuan Bajo, Bisakah Minta Ganti Rugi?
  • Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo, Ini 4 Tips untuk Antisipasi

"Penting sekali bagi tiap desa wisata untuk memiliki nilai unik, karena itu akan menjadi pembeda dengan desa wisata lainnya. Kita perlu tahu apa yang mau kita tampilkan sehingga wisatawan menemukan sajian yang berbeda dari desa lainnya. Ini juga akan memudahkan promosi agar wisatawan mau datang berkunjung dan tinggal lebih lama di desa," terangnya.

Ia menyebut, Desa Golo Bilas memiliki daya tarik budaya, khususnya di Kampung Kaper.

Hingga saat ini, kata dia, sanggar budaya Kampung Kamper banyak dikunjungi wisatawan, salah satu alasannya karena lokasinya berjarak sekitar 10 menit dari pusat Kota Labuan Bajo.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat Pius Baut menyampaikan, melalui pariwisata, desa diberi ruang untuk menyajikan keunikannya agar turut menggerakan perekonomian masyarakat.

  • Liburan Hemat ke Labuan Bajo dari Jakarta Bisa Naik Apa?
  • Kisaran Biaya ke Labuan Bajo; Transportasi, Penginapan, dan Makan

"Labuan Bajo sudah menjadi destinasi MICE (meetings, incentives, conferences and exhibitions), kalau masyarakat lokal memiliki kemampuan, maka bisa memanfaatkan kesempatan ini," ujarnya.

Ia pun mencontohkan Desa Golo Bilas yang dinilainya berlokasi strategis karena berada di jalur Trans Flores.

"Masyarakat bisa memanfaatkan ini untuk menarik wisatawan yang ingin berkunjung ke destinasi lain, agar bisa singgah di Desa Golo Bilas," kata dia.

Sebagai informasi, dikutip dari laman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Parapuar adalah tempat wisata baru di Labuan Bajo. Nama tempat wisata ini bermakna "pintu masuk ke hutan".

Parapuar terdiri dari empat zona yakni zona budaya, zona rekreasi, zona alam liar, dan zona petualang.

Zona budaya akan difungsikan sebagai pusat budaya, pusat riset, area UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), museum, dan galeri. Zona ini diproyeksikan dapat menarik investasi hingga Rp 350 miliar.

Zona rekreasi ditujukkan untuk wellness tourism (wisata kebugaran) dengan target investasi Rp 200 miliar.

Ada pula zona alam liar yang mencakup kebun binatang mini dan cagar biosfer komodo. Target investasinya Rp 40 miliar.

Di zona petualang, akan ada fasilitas aktivitas luar ruangan, antara lain jogging track dan cable car, yang diproyeksikan menarik investasi Rp 210 miliar.

https://travel.kompas.com/read/2023/01/31/071045627/3-desa-dikembangkan-untuk-isi-lapangan-kerja-di-parapuar-labuan-bajo

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kereta Cepat Whoosh Beroperasi Mulai 2 Oktober, Tiket Mulai Rp 250.000

Kereta Cepat Whoosh Beroperasi Mulai 2 Oktober, Tiket Mulai Rp 250.000

Travel Update
7 Hotel Dekat Terminal Ferry Internasional Harbour Bay

7 Hotel Dekat Terminal Ferry Internasional Harbour Bay

Hotel Story
Hari Batik Nasional 2 Oktober, Apakah Libur? 

Hari Batik Nasional 2 Oktober, Apakah Libur? 

Travel Update
3 Tips Ikut Tur Wisata ke Kampung Tugu, Datang Saat Acara Besar

3 Tips Ikut Tur Wisata ke Kampung Tugu, Datang Saat Acara Besar

Travel Tips
Pengalaman Ikut Tur Wisata Jalan Kaki di Kampung Tugu, Jejak Portugis di Jakarta Utara

Pengalaman Ikut Tur Wisata Jalan Kaki di Kampung Tugu, Jejak Portugis di Jakarta Utara

Jalan Jalan
Sejarah Benteng Martello, Peninggalan Kolonial Belanda di Kepulauan Seribu

Sejarah Benteng Martello, Peninggalan Kolonial Belanda di Kepulauan Seribu

Travel Update
Berkunjung ke Kampung Tugu Jakarta Utara, Bisa Ngapain Aja?

Berkunjung ke Kampung Tugu Jakarta Utara, Bisa Ngapain Aja?

Jalan Jalan
7 Aktivitas di Taman Kyai Langgeng Magelang, Bisa Lihat Tanaman Langka

7 Aktivitas di Taman Kyai Langgeng Magelang, Bisa Lihat Tanaman Langka

Jalan Jalan
Jelang Hari Batik Nasional, Kunjungi 8 Museum Batik di Indonesia

Jelang Hari Batik Nasional, Kunjungi 8 Museum Batik di Indonesia

Jalan Jalan
5 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pilih Tempat yang Pas

5 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pilih Tempat yang Pas

Travel Tips
5 Jenis Tempat Wisata yang Pas Dikunjungi Saat Cuaca Panas

5 Jenis Tempat Wisata yang Pas Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Travel Tips
Asal Usul Nama Lubang Buaya, Lokasi Peristiwa G-30-S Tahun 1965

Asal Usul Nama Lubang Buaya, Lokasi Peristiwa G-30-S Tahun 1965

Jalan Jalan
Antisipasi Antrean Panjang, Ada Buka-Tutup di Gate Masuk KAI Expo 2023

Antisipasi Antrean Panjang, Ada Buka-Tutup di Gate Masuk KAI Expo 2023

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Terkini

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Terkini

Travel Update
3 Kota Ini Jadi Destinasi Favorit dalam KAI Expo 2023, Ada Yogyakarta

3 Kota Ini Jadi Destinasi Favorit dalam KAI Expo 2023, Ada Yogyakarta

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke