Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kemeriahan Cap Go Meh 2023 di Bogor, Beda dari Tahun-tahun Sebelumnya

KOMPAS.com - Ribuan orang memadati Jalan Surya Kencana dan Siliwangi, Bogor, pada Minggu (5/2/2023) sore.

Mulai dari anak-anak hingga dewasa, mereka ingin menyaksikan perayaan Cap Go Meh Bogor Street Festival (CGM-BSF) 2023 yang digelar mulai pukul 16.00 hingga 00.00 WIB malam ini.

Walikota Bogor Bima Arya mengatakan, penonton yang datang banyak berasal dari kabupaten-kabupaten Bogor, maupun di luar kota Bogor.

“Orang jauh-jauh dari Leuwiliyang, Jasinga, Ciseeng, Parung, Sempur, Jakarta, Bandung, semua datang ke sini dan mungkin jumlahnya lebih dari 50.000 (orang),” ujar Bima Arya saat sambutan di panggung utama, Minggu.

Dari pantauan Kompas.com, sejak pukul 14.00 WIB siang, sejumlah pengunjung memang mulai menunggu di lokasi yang sudah dipasangi barikade.

Cap Go Meh-Bogor Street Festival 2023 yang lebih meriah

Salah seorang pengunjung asal Cisarua bernama Mita (35 tahun) mengatakan, Cap Go Meh di Bogor tahun ini memang sangat meriah dan ramai.

Ia menyebut bahwa dirinya memang rutin menyaksikan gelaran Cap Go Meh setiap tahun dan 2023 menjadi tahun keenam.

“Sengaja menginap satu malam buat nonton Cap Go Meh. Setiap tahun emang nginap, udah lama, sekitar enam tahunan,” ujar Mita kepada Kompas.com di salah satu hotel di Jalan Surya Kencana.

Menurutnya, perayaan Cap Go Meh Bogor kali ini juga berbeda karena dihadiri oleh sejumlah pejabat seperti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil hingga Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo.

“Lebih rame juga sih, mungkin karena baru selesai pandemi. Terakhir kan 2020 sempat sepi,” imbuhnya.

Ia melanjutkan, warga Bogor dan sekitar dinilai telah lebih aware terhadap perayaan yang mengusung nilai keberagaman ini, sehingga makin banyak masyarakat menonton. Tak hanya itu, banyak yang rela berdesakan dan menunggu sejak siang tadi, katanya.

Bahkan, kata Mita, beberapa waktu lalu orang-orang di kantornya saling mengingatkan perayaan Cap Go Meh yang digelar pada hari ini.

“Sebelumnya gak pernah kaya gitu, baru kali ini. Mereka nanya ‘Tanggal 5 ada ini loh, kalian nonton gak?’. Baru pada sadar di Bogor punya kaya gini,” terang Mita.

Melihat antusias masyarakat yang membludak, ia berharap agar perayaan Cap Go Meh bisa menjadi salah satu ciri khas Bogor. Sehingga makin banyak juga wisatawan yang bisa datang berkunjung dan menambah penghasilan warga sekitar.

Adapun hingga malam ini, sekitar pukul 22.00 WIB, sejumlah pengunjung tampak masih memadati area sepanjang Jalan Surya Kencana dan Siliwangi untuk menyaksikan penampilan musik.

Kemeriahan Cap Go Meh-Bogor Street Festival 2023

Ketua Panitia Cap Go Meh-Bogor Street Festival 2023 Arifin Himawan mengatakan, acara ini didukung sekitar 5.000 pengisi acara.

“Sebanyak 20 tandu diarak, 26 tim barongsai dan naga akan tampil mengiringi arakan ini,” ujarnya.

Hingga sore hingga malam hari, rangkaian acara ini sudah menampilkan atraksi ratusan pelaku seni.

Mulai dari Ogoh-ogoh dari Bali, Kendang Beleq dari Lombok, Bouraq dari Cirebon, Ondel-ondel Betawi, Reog Ponorogo, serta belasan pertunjukan dari sanggar kesenian dari Jawa Barat dan sekitarnya.

Adapun penampilan pawai lampion, barongsai serta liong, dan gotong toapekong juga telah dilangsungkan pada pukul 19.00 WIB.

Selain itu, ada 26 kelompok barongsai dan liong yang tampil di sepanjang Jalan Suryakencana-Siliwangi. Serta 20 joli atau tandu berhias untuk mengusung patung dewa, yang diarak sepanjang jalan.

https://travel.kompas.com/read/2023/02/05/225519227/kemeriahan-cap-go-meh-2023-di-bogor-beda-dari-tahun-tahun-sebelumnya

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Aturan Baru Turis Asing di Bali, Ada 8 Larangan

Aturan Baru Turis Asing di Bali, Ada 8 Larangan

Travel Update
16 Tempat Wisata di Maluku Barat Daya, Ada Gunung di Tengah Sabana

16 Tempat Wisata di Maluku Barat Daya, Ada Gunung di Tengah Sabana

Jalan Jalan
Wisata Cai Pinus Kuningan: Harga Tiket Masuk, Jam Buka, dan Kulinernya

Wisata Cai Pinus Kuningan: Harga Tiket Masuk, Jam Buka, dan Kulinernya

Jalan Jalan
GWN Expo 2023, Bisa Cari Paket-paket Wisata Lokal

GWN Expo 2023, Bisa Cari Paket-paket Wisata Lokal

Travel Update
Daftar Makanan dan Minuman yang Tidak Boleh Dibawa Pada Penerbangan Internasional

Daftar Makanan dan Minuman yang Tidak Boleh Dibawa Pada Penerbangan Internasional

Travel Tips
Puluhan Ekor Monyet Turun ke Jalan Payung di Kota Batu, Pengendara Berfoto

Puluhan Ekor Monyet Turun ke Jalan Payung di Kota Batu, Pengendara Berfoto

Travel Update
Kabupaten Bandung Akan Hadirkan Wisata Bertaraf Internasional di Rancabali

Kabupaten Bandung Akan Hadirkan Wisata Bertaraf Internasional di Rancabali

Travel Update
Uniknya Transaksi di Pasar Barang Antik Jalan Surabaya, Seperti apa ?

Uniknya Transaksi di Pasar Barang Antik Jalan Surabaya, Seperti apa ?

Jalan Jalan
Cerita Turis Belanda Kolektor Batu Timbangan Antik di Jalan Surabaya

Cerita Turis Belanda Kolektor Batu Timbangan Antik di Jalan Surabaya

Jalan Jalan
Tiket Kereta Api Jarak Jauh Bisa Dipesan H-90 mulai Juli 2023

Tiket Kereta Api Jarak Jauh Bisa Dipesan H-90 mulai Juli 2023

Travel Update
Jadwal Kereta Panoramic Juni 2023, Harga Tiket Mulai dari Rp 400.000

Jadwal Kereta Panoramic Juni 2023, Harga Tiket Mulai dari Rp 400.000

Travel Update
Pasar Tanah Abang, Pusat Oleh-oleh Haji dan Umrah yang Murah

Pasar Tanah Abang, Pusat Oleh-oleh Haji dan Umrah yang Murah

Travel Update
Catat, Perubahan Rute DAMRI ke Gunung Bromo dan Pantai Balekambang

Catat, Perubahan Rute DAMRI ke Gunung Bromo dan Pantai Balekambang

Travel Update
Cara ke Pasar Barang Antik Jalan Surabaya di Jakarta Naik KRL

Cara ke Pasar Barang Antik Jalan Surabaya di Jakarta Naik KRL

Travel Tips
Larangan Mendaki di Gunung Bali, Pengamat: Tempat Suci sejak Dulu

Larangan Mendaki di Gunung Bali, Pengamat: Tempat Suci sejak Dulu

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke