Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

9 Wisata di Solo Gratis, Ada Taman hingga Benteng Peninggalan Belanda

KOMPAS.com - Kota Solo atau Surakarta merupakan salah satu magnet wisata di Provinsi Jawa Tengah. Ada berbagai destinasi wisata budaya dan sejarah di Kota Solo yang populer di kalangan wisatawan.

Bagi budget traveler, Kota Solo bisa menjadi alternatif pilihan destinasi. Ada berbagai pilihan destinasi wisata murah, akomodasi, kuliner, dan oleh-oleh yang terjangkau.

Bahkan, ada sejumlah tempat wisata di Solo gratis alias tidak berbayar.

Taman Cerdas Jebres juga dikenal sebagai Taman Cerdas Soekarno-Hatta. Lokasinya berada di utara kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo atau belakang Solo Technopark.

Mengutip laman Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, tidak ada tiket masuk ke taman seluas 3,5 hektar ini. Pengunjung cukup membayar retribusi parkir senilai Rp2.000 untuk sepeda motor.

Meskipun gratis, taman publik ini dilengkapi berbagai fasilitas, antara lain gazebo, arena bermain anak, ruang serbaguna, perpustakaan, ruang IT, ruang teater terbuka, ruang audio visual, radio anak, dan ruang gamelan.

Daya tarik Taman Cerdas Jebres adalah patung dinosaurus dan keberadaan enam patung tokoh pewayangan, yakni, Kresna, Bima, Gatotkaca, Rama, Shinta, dan Hanoman.

Pengunjung juga bisa melihat beragam relief serta patung tembaga tokoh proklamator Indonesia, Soekarno- Hatta, dan bapak pendidikan, Ki Hajar Dewantara.

Taman Balekambang yang berdiri sejak 1921 merupakan perwujudan kasih sayang orangtua kepada anaknya. Mengutip dari Kompas.com, Senin (28/3/2022), obyek wisata ini merupakan pemberian Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Haryo atau Mangkunegara VII kepada dua anaknya, yaitu  Gusti Raden Ayu Partinah dan Gusti Raden Ayu Partini. 

Oleh sebab itu, saat berkunjung ke Taman Balekambang wisatawan akan melihat dua patung di tengah taman dan di tengah kolam yang merupakan patung Gusti Raden Ayu Partinah dan Gusti Raden Ayu Partini. 

Dulunya, Taman Balekambang tertutup hanya untuk keluarga kerajaan. Namun, sejak 1944 ketika Mangkunegara VIII memerintah, taman ini dibuka untuk umum.

Lokasi Taman Balekambang berada di Jalan Balekambang, Manahan, Kecamatan Banjarsari. Pengunjung tidak dipungut biaya saat masuk ke Taman Balekambang.

Namun, pengunjung perlu merogoh kocek jika ingin naik wahana seperti becak air.

Pengunjung Monumen Pers Nasional dapat melihat sejarah perkembangan pers di Indonesia. Melansir dari laman resminya, pengunjung Monumen Pers Nasional tidak dikenai biaya tiket masuk alias gratis.

Tempat wisata edukasi ini buka setiap hari mulai pukul 09.00 - 15.00 WIB, kecuali libur nasional. Lokasinya berada di Jalan Gajahmada No.59, Timuran, Kecamatan Banjarsari.

Museum ini menyimpan benda-benda bersejarah yang terkait pers, sepertii koran dan majalah kuno. Adapula koleksi barang terkait pers, seperti mesin ketik, pemancar radio, kamera, hingga memorabilia sejumlah tokoh wartawan nasional.

Selain koleksi, Monumen Pers Nasional juga memiliki perpustakaan dan ruang baca media cetak atau digital. Perpustakaan berada di lantai dua dan memiliki ribuan koleksi buku, dari sastra hingga referensi.

Sementara, ruang baca media cetak atau digital berada di bagian belakang museum dan menyediakan layanan baca surat kabar atau majalah dari seluruh Indonesia secara gratis. Di ruang baca ini pula, pengunjung dapat membaca koran atau majalah kuno yang sudah didigitalisasi lewat komputer layar sentuh.

Jika ingin menikmati wisata gratis di Solo, traveler bisa mengunjungi Bendungan Taman Tirtonadi. Lokasinya, bersebelahan dengan Terminal Bus Tirtonadi. 

Dikutip dari laman Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, bendungan ini merupakan pertemuan Kali Gajah Putih dan Kali Pepe. Bendungan yang baru diresmikan pada 2019 ini, memiliki bangunan jembatan di atasnya.

Uniknya, material jembatan tersebut sebagian besar menggunakan kaca, baik di lantai maupun pembatas kanan dan kiri. Desain atap jembatan juga dibuat cukup estetik dengan dominanasi warna biru.

Bantaran sungai di sekitar bendungan dilengkapi dengan jalur pedestarian dan taman. Bendungan ini juga dilengkapi dengan dermaga sehingga ke depannya dapat menunjang menunjang wisata air. 

Pencinta sejarah bisa mengunjungi Benteng Vastenburg saat menyambangi Kota Solo. Benteng Vastenburg merupakan benteng peninggalan Belanda, berdasarkan informasi dari Kompas.com, Selasa (24/8/2021).

Benteng yang dibangun pertama kali pada 1745 ini, awalnya digunakan oleh Belanda untuk mengawasi Keraton Surakarta Hadiningrat.

Memasuki akhir abad ke-20, Benteng Vastenburg sempat terbengkalai serta berada di tengah konflik kepemilikan. Pada 2010, benteng ini akhirnya ditetapkan sebagai Situs Cagar Budaya, sekaligus mengalami perbaikan. 

Bentuk bangunan Benteng Vastenburg berupa bujur sangkar dengan dinding batu bata setinggi enam meter, serta dilengkapi dengan bastion. Pengunjung tidak dipungut tiket masuk, hanya perlu membayar retribusi parkir saja.

Lokasinya dekat dengan pusat perbelanjaan Pusat Grosir Solo (PGS), tepatnya di Kedung Lumbu, Kecamatan Pasar Kliwon.

Alun-alun Kidul berada dalam kompleks Keraton Surakarta Hadiningrat. Tidak ada tiket masuk bagi wisatawan yang ingin menjelajahi area ini.

Wisatawan dapat melakukan sejumlah aktivitas di kawasan Alun-alun Kidul, antara lain menikmati wisata kuliner, belajar sejarah, naik andong keliling kompleks keraton, atau sekadar duduk santai. 

Pengunjung juga bisa memberi makan kerbau bule yang merupakan koleksi pusaka dari Keraton Surakarta. Lokasi Alun-alun Kidul berada di Jalan Gading, Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon.

Gedung Djoeang 45 merupakan wisata baru di Kota Solo yang buka pada 20 September 2019 lalu, berdasarkan informasi dari Kompas.com (12/10/2019).

Destinasi wisata baru ini menjadi populer di kalangan milenial karena instagramable. Lokasinya berada di Jalan Mayor Sunaryo, Kedung Lumbu, Kecamatan Pasar Kliwon.

Penerangan yang temaram, berpadu dengan bangunan lawas bercorak Eropa memberikan kesan eksotis Gedung Djoeang 45. Meski terkesan kekinian, Gedung Djoeang 45 merupakan bangunan lawas yang direvitalisasi.

Gedung ini berdiri pada 1880. Pada zaman kolonial Belanda, Gedung Djoeang 45 berfungsi sebagai kantin para tentara, kemudian beralih fungsi menjadi solosiehoe internaat atau asrama, meliputi  balai pengobatan.

Taman Sunan Jogo Kali adalah salah satu taman di Kota Solo yang terletak di Kelurahan Pucang Sawit. Wisatawan yang berkunjung ke taman ini tidak dipungut biaya.

Mengutip Kompas.com (14/9/2022), primadona wisata di Taman Sunan Jogo Kali adalah kapal naga. Namun, penumpang harus merogoh kocek Rp 30.000 per orang.

Menaiki kapal naga, pengunjung akan diajak menyusui Sungai Bengawan Solo. Durasinya sekitar 20 hingga 30 menit bergantung dari derasnya aliran air sungai.

Pasar yang dibangun sejak 1927 ini, juga memiliki arsitektur bergaya Belanda. Di pasar tradisional ini, pengunjung bisa mencicipi aneka kuliner khas Solo, antara lain nasi liwet, timlo, tengkleng, brambang asem, dan lainnya.

Tidak ada tiket masuk bagi pengunjung Pasar Gede Solo. Wisatawan cukup membayar biaya retribusi parkir jika membawa kendaraan.

Pasar Gede Solo juga mencadi incaran fotografer yang mengabadikan foto human interest aktivitas pedagang dan pembeli

https://travel.kompas.com/read/2023/02/12/231624227/9-wisata-di-solo-gratis-ada-taman-hingga-benteng-peninggalan-belanda

Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke