Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Toko dan Bangunan Ikonis di West Kowloon Hong Kong, Ada Toko Sempoa

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu daerah tujuan wisata yang dapat dikunjungi kala berlibur di Hong Kong adalah kawasan West Kowloon.

West Kowloon adalah kawasan bersejarah dengan bangunan-bangunan warisan budaya dan toko-toko kerajinan tradisional.

  • Situasi di Hong Kong 1 Minggu Setelah Turis Asing Bebas Karantina
  • Ingin Berwisata ke Hong Kong, Apakah Perlu Visa?

Kawasan ini berjarak 33 kilometer dari Bandara Internasional Hong Kong sehingga wisatawan bisa mencapai kawasan ini dengan menggunakan transportasi darat.

Adapun mengelilingi West Kowloon sebaiknya dilakukan dengan berjalan kaki karena wisatawan bisa lebih leluasa mengunjungi bangunan dan toko yang ada.

Terdapat delapan bangunan ikonis dan toko yang menjual barang-barang unik nan tradisional di kawasan ini. Pada Selasa (14/2/2023), Kompas.com sempat mengunjungi tempat tersebut dengan didampingi pemandu wisata bernama Miranda Chan.

Toko Liu Ma Kee menjual produk makanan yang sebagian besar berbahan kedelai.

Produk utama Liu Ma Kee ialah spicy tofu, tahu berukuran kubus kecil yang direndam air dengan potongan cabai merah. Tahu ini biasanya dimakan dengan gula pasir (jumlahnya sesuai selera), didampingi nasi panas.

Satu toples spicy tofu dengan neto 425 gram dibanderol seharga mulai 55 dollar Hong Kong (sekitar Rp 106.410).

Adapun produk lainnya yang populer dari Liu Ma Kee adalah black soybean sauce (saus kedelai hitam) dan keju.

Toko ini merupakan bisnis keluarga yang sudah beroperasi sejak tahun 1905.

Cheung Shing Fans Factory adalah toko yang memproduksi dan menjual berbagai produk kerajinan tangan dari agarwood (kayu gaharu) dan sandalwood (kayu cendana). Kedua kayu ini memiliki aromas khas yang wangi.

Produk yang tersedia di tempat ini, mulai dari kipas tadisional, bubuk dupa, hingga stik aroma terapi. Selain itu, mereka juga menjual perlengkapan ibadah agama Buddha.

Kipas handmade itu dijual di kisaran harga 2.500 sampai 7.000 dollar Hong Kong (sekitar Rp 4,8 juta sampai Rp 13,5 juta).

Tempat ini secara singkat disebut sebagai Tin Hau Temple, kuil yang terdiri dari lima ruang.

Di empat ruang terdapat patung dewa-dewi dalam kepercayaan agama Buddha. Patung utama di tempat ini adalah dewa laut (Goddess of The Sea).

Ada pula satu ruangan lainnya yang merupakan bekas kuil dan kini dijadikan tempat membaca buku tanpa penjaga. Buku-buku yang ada juga dapat dibawa pulang dengan membayar sejumlah uang.

4. Chan Chi Kee Cutlery

Chan Chi Kee adalah toko alat-alat di dapur, seperti pisau, gunting, parutan, dan saringan.

Barang-barang ini ada yang merupakan produksi dari Jerman.

Salah satu barang yang bisa dibeli adalah pisau ala China. Bentuknya khas yakni persegi panjang dengan ketiga sikunya runcing dan tajam.

Kata Miranda, orang China menggunqkan pisau jenis ini untuk seluruh memotong semua bahan makanan.

Sesuai namanya, Man Kee Chopping Board menjual talenan dari batang kayu asli sehingga berbentuk lingkaran.

Talenan yang dijual di tempat ini sangat tebal, namun jika digunakan terus-menerus talenan ini akan menipis.

Red Brick Building dahulu merupakan pusat pompa air tanah pertama yang menyalurkan air ke seluruh wilayah Hong Kong.

Tempat ini selesai dibangun tahun 1895 dan terbuat dari batu bata merah.

Kini Red Brick Building tidak lagi digunakan, hanya menjadi peninggalan sejarah Hong Kong.

Sang pemilik toko Lei Wo Chinese Steelyard Balance, Ibu Ho, kini sudah berusia 80 tahun. Dia menjalankan bisnis ini karena meneruskan bisnis ayahnya.

Lei Wo Chinese Steelyard Balance menjual alat ukur tradisional, mulai dari sempoa hingga timbangan dengan neraca yang digantung dengan benang.

Neraca ini biasa digunakan untuk menimbang obat-obat tradisional khas China.

Namun, seiring perkembangan zaman, alat-alat ukur ini tidak lagi diminati. Ibu Ho pun tidak mau mewariskan bisnis ini ke anaknya.

8. Yau Ma Tei Fruit Market

Yau Ma Tei merupakan pasar grosir buah yang buka 24 jam.

Buah-buah yang dijajakan di tempat ini hampir semuanya adalah hasil impor. Tanah di Hong Kong dinilai kurang subur untuk ditanami pepohonan sumber makanan.

Dahulu, pada malam hari, pasar ini sering dijadikan lokasi syuting film laga, salah satunya Young and Dangerous (1996).

https://travel.kompas.com/read/2023/02/15/095607027/8-toko-dan-bangunan-ikonis-di-west-kowloon-hong-kong-ada-toko-sempoa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke