Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Wisata Budaya Medan, Ada Istana hingga Pecinan

KOMPAS.com - Medan merupakan kota terbesar keempat di Indonesia, sekaligus kota terbesar di luar Pulau Jawa. Tidak heran, ibu kota Sumatera Utara ini dihuni oleh masyarakat berbagai etnis.

Oleh sebab itu, banyak dijumpai wisata budaya di kota ini. Dengan mendatangi wisata budaya Medan, maka wisatawan bisa mengenal lebih dekat sejarah serta adat istiadat penduduk Kota Medan.

Wisata budaya Medan 

Berikut wisata budaya Medan seperti dihimpun Kompas.com yang bisa menjadi alternatif destinasi bagi pelancong. 

Istana Maimun merupakan salah satu ikon wisata Kota Medan. Istana ini merupakan peninggalan Kerajaan Deli yang dipimpin Sultan Al Rasyid Perkasa Alamsyah, seperti dikutip dari laman Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara.

Istana yang dibangun pada 1988 ini, dirancang oleh arsitektur Theodoor van Erp yang merupakan tentara Hindia Belanda.

Desain bangunan Istana Maimum cukup unik karena perpaduan antara Indonesia, Persia, dan Eropa. Nuansa Melayu dan Islam jelas terlihat di bangunan yang terletak di Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun ini.

Nama Maimun diambil dari nama permaisuri sultan yang bernama Siti Maimunah. Istana ini adalah lambang cinta sultan kepada permaisurinya, seperti dikutip dari Kompas.com (26/6/2022).

Lokasi Istana Maimun sangat strategis dan mudah ditemukan, lantaran hanya berjarak sekitar 4 kilometer (km) dari pusat Kota Medan.

Gereja Maria Annai Velangkanni merupakan wisata religi dan budaya. Daya tarik gereja ini adalah bangunan unik yang menyerupai kuil.

Mengutip laman resminya, graha berarti rumah, tempat suci, atau kuil. Sementara,  Annai Velangkanni Arokia Matha merupakan sebutan untuk Bunda Maria di India.

Arsitektur gereja Katolik ini berbeda dengan rumah ibadah umat Katolik lainnya. Keunikan bangunan Graha Maria Annai Velangkanni adalah struktur bangunan dengan atap bertingkat dan megah, campuran arsitektur Indo-Mughal. 

Bangunan gereja memang sengaja tidak melambangkan ciri khas Katolik. Hal ini sesuai visi pendirinya Pastor James Bharataputra S.J, yaitu  membuat Graha Maria menjadi tempat bagi semua orang dari berbagai ras dan agama dapat menyebutnya rumah.

Lokasinya berada di Jalan Sakura III Nomor 7-10, Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan.

Para pencinta budaya dan sejarah sebaiknya tidak melewatkan kunjungan ke Tjong A Fie Mansion ketika berada di Medan.

Melansir laman resminya, Tjong A Fie Mansion merupakan kediaman Tjong A Fie, seorang seorang saudagar dan filantropis asal China.

Sosoknya dikenal karena membangun pertokoan sepanjang Jalan Kesawan (sekarang Jalan Ahmad Yani) dan berperan dalam membangkitkan perekonomian di kota Medan, seperti dikutip dari Kompas.com (7/6/2022).

Bangunan Tjong A Fie Mansion terdiri dari dua lantai dengan 35 kamar seperti dikutip dari laman resminya. Bangunan yang dibangun pada 1895 ini, telah diakui sebagai bangunan warisan budaya dan museum.

Gaya arsitektur Tjong A Fie Mansion memiliki pengaruh China, Melayu, dan Art Deco. Wisata budaya dan sejarah seluas 8.000 meter persegi ini berada di Jalan Ahmad Yani Nomor 105, di Kesawan, Kota Medan.

Garista merupakan rumah adat Suku Batak Karo, seperti dikutip dari Tribun Medan. Dengan mengunjungi dstinasi wisata ini, wisatawan bisa mengenal lebih dekat kebudayaan Suku Batak Karo

Rumah Adat Karo Garista berlokasi di Jalan Bunga Herba 5 Ujung, Nomor 89, Sempakata, Kota Medan. Uniknya, rumah adat ini dipindahkan dari lokasi aslinya di Desa Pernantin, Kecamatan Juhar Tanah Karo.

Ciri khas desain rumah adat Garista adalah bangunan tanpa paku. Material bangunan masih menggunakan kayu yang berasal dari bangunan lama sejak 1893.

5. Kesawan Square

Kesawan Square adalah salah satu landmark Kota Medan. Mengutip Tribun Medan, kawasan ini merupakan salah satu jalan tertua di Kota Medan.

Lokasinya berada di Jalan Ahmad Yani Medan, Kecamatan Medan Barat. Saat berkunjung ke lokasi ini, wisatawan akan melihat bangunan bergaya arsitektur kolonial.

Dulunya, Kesawan merupakan kawasan pecinan atau kampung yang dihuni oleh etnis Tionghoa. Kesawan menjadi pusat perdagangan di Kota Medan dan Sumatera pada masa Kolonialisme.

Sebab, lokasinya strategis karena dekat pusat kota serta Pelabuhan Belawan. Kawasan tersebut juga menjadi penghubung kegiatan perdagangan modern, dengan kota baru di pinggiran yang merupakan industri perkebunan.

Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini merupakan destinasi wisata budaya dan sejarah.

Masjid Raya Al Mashun merupakan peninggalan Kesultanan Deli yang dibangun pada 1906, seperti dikutip dari Jakarta Islamic Center. Lokasinya tidak jauh dari Istana Maimun yang merupakan kediaman sultan kala itu.

Gaya arsitektur Masjid Al Mashun menggabungkan corak Timur Tengah, India, hingga Spanyol. Bangunan Masjid Raya Al Mashun berbentuk segi delapan dengan bangunan sayap di bagian selatan, timur, utara, dan barat.

https://travel.kompas.com/read/2023/02/21/124100027/6-wisata-budaya-medan-ada-istana-hingga-pecinan-

Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke