Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Ikon Kota Solo yang Populer, Apa Saja? 

KOMPAS.com - Kota Surakarta atau Kota Solo merupakan salah satu destinasi wisata populer di Provinsi Jawa Tengah. Kota Solo identik dengan wisata budaya dan sejarah yang menjadi daya tariknya. 

Ada sejumlah ikon Kota Solo yang tidak didapati di kota-kota lainnya. Ikon Kota Solo tersebut menjadi magnet yang menarik kunjungan wisatawan ke kota budaya ini.

Jika berkunjung ke Kota Solo, sempatkan untuk mampir di lokasi ikonik tersebut.

Ikon Kota Solo

Berikut ikon Kota Solo yang populer seperti dirangkum Kompas.com.

Ketika mendengar nama Kota Solo, mayoritas wisatawan akan teringat dengan Keraton Surakarta Hadiningrat. Ikon Kota Solo ini merupakan sebuah kerajaan yang dibangun oleh Pakubuwono II sebagai pengganti Keraton Kartasura yang hancur akibat Geger Pecinan pada 1743.

Sampai saat ini, Keraton Surakarta Hadiningrat masih berfungsi sebagai tempat tinggal sunan dan rumah tangga kerajaan.

Wisatawan bisa menjelajahi area Keraton Surakarta sambil menyelami sejarah dan budaya Jawa. Saat berkunjung ke Keraton Surakarta, wisatawan bisa menjumpai berbagai bangunan, benda-benda bersejarah, seperti kereta kencana, tandu, patung, senjata kuno, dan lainnya.

Tiket masuk Keraton Surakarta cukup ramah kantong, yakni Rp 15.000 per orang.

Pasar Klewer merupakan ikon wisata belanja di Kota Solo. Pasar tradisional ini menjajakan aneka batik, kerajinan tangan, camilan khas Solo, dan lainnya dengan harga miring.

Tak heran, ikon Kota Solo ini tidak pernah sepi dari pembeli dari luar kota. Terlebih, lokasinya sangat strategis berdekatan dengan Keraton Surakarta Hadiningrat dan Masjid Agung.

Pasar Klewer diresmikan Presiden Soekarno pada 1970, seperti dikutip dari Kompas.com (8/5/2022). Sejak saat itu, Pasar Klewer menjadi pusat perdagangan di Kota Solo.

Masyarakat Kota Solo tentunya tidak asing lagi dengan Tugu Lilin yang berada di Jalan Wahidin Nomor 33, Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan.

Tugu Lilin yang memiliki nama resmi Tugu Kebangkitan Nasional ini, dibangun untuk memperingati 25 tahun berdirinya Boedi Oetomo, seperti dikutip dari Kompas.com (28/11/2022).

Pendirian tugu tersebut dicetuskan oleh perwakilan masyarakat Solo saat mengikuti Kongres Indonesia Raya I pada 1931 di Surabaya. Sesuai namanya, bentuk tugu ini menyerupai lilin yang mengandung arti filosofis sebagai penerang.

Tugu Lilin juga digunakan sebagai lambang Persatuan Sepak Bola Indonesia Solo (Persis).

Tugu Keris merupakan ikon baru Kota Solo yang diresmikan pada 2019 lalu. Lokasinya berada tepat di depan Terminal Tirtonadi.

Mengutip laman Wonderful Indonesia, Tugu Keris adalah bangunan berbentuk keris setinggi 25 meter.

Ikon Kota Solo ini terlihat megah dengan warna keemasan dari lempengan tembaga. Filosofi Tugu Keris ini adalah memperkuat keberadaan keris sebagai warisan budaya bangsa Indonesia.

Tugu Keris merupakan bagian dari proyek Jembatan Tirtonadi yang merupakan landmark baru Kota Solo.

Ikon Kota Solo selanjutnya adalah Taman Balekambang yang sudah berdiri sejak 1921, sehingga usianya mencapai 102 tahun. Meskipun usianya sudah satu abad, namun keberadaan Taman Balekambang tetap eksis hingga saat ini.

Mengutip dari Kompas.com, Senin (28/3/2022), obyek wisata ini merupakan pemberian Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Haryo atau Mangkunegara VII kepada dua anaknya, yaitu Gusti Raden Ayu Partinah dan Gusti Raden Ayu Partini. 

Oleh sebab itu, saat berkunjung ke Taman Balekambang wisatawan akan melihat dua patung di tengah taman dan di tengah kolam yang merupakan patung Gusti Raden Ayu Partinah dan Gusti Raden Ayu Partini. 

Lokasi Taman Balekambang berada di Jalan Balekambang, Manahan, Kecamatan Banjarsari.

Saat berwisata ke Kota Solo, traveler akan melihat kereta uap yang lintasannya berada di jalan raya. Namanya adalah Sepur Kluthuk Jaladara yang merupakan salah satu ikon Kota Solo.

Menaiki kereta uap ini, wisatawan bisa merasakan sensasi naik kereta lawas di tengah jalan protokol Kota Solo.

Disebut kereta kuno lantaran lokomotif dan rangkaian kereta Sepur Kluthuk Jaladara sudah berumur lebih dari satu abad, serta masih menggunakan bahan bakar kayu, seperti dikutip dari Kompas.com (9/10/2022).

Kereta Jaladara diberangkatkan dari Stasiun Purwosari dengan tujuan Stasiun Solo Kota. Jarak yang ditempuh kurang lebih sejauh 5,6 kilometer.

Sepanjang perjalanan, Sepur Kluthuk Jaladara akan berhenti di sejumlah titik, seperti Kampung Batik Kauman dan Loji Gandrong atau rumah dinas Wali Kota Solo.

Stadion Manahan merupakan stadion kebanggan warga Kota Solo. Lokasinya berada di tengah kota, yaitu Jalan Adi Sucipto Nomor 1, Manahan, Kecamatan Banjarsari. 

Mengutip laman Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta, stadion berkapasitas 25.000 penonton ini, diresmikan pada 21 Februari 1998 oleh Presiden Soeharto. 

Dulunya, stadion ini merupakan lapangan pacuan kuda Kadipaten Mangkunegaran. Dalam perjalanannya, Stadion Manahan pernah menjadi lokasi penyelenggaraan event olahraga difabel terbesar di Asia Tenggara, yaitu ASEAN Para Games pada 2011.

Manahan juga menjadi rumah bagi sejumlah klub bola asal Kota Batik seperti Pelita Solo, Persijatim Solo FC, hingga Persis Solo.

Masjid megah ini merupakan ikon baru Kota Solo. Masjid Raya Sheikh Zayed baru diresmikan pada Senin (14/11/2022) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ).

Masjid ini adalah hibah Presiden Mohammed bin Zayed Al Nahyan untuk Presiden Jokowi sebagai simbol persahabatan Indonesia dan UEA. 

Mengutip Kompas.com (14/11/2022), arsitektur masjid megah itu menyerupai Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi, UEA.

Rencananya, masjid megah ini akan dibuka untuk umum pada Selasa (28/2/2023) mendatang. Masjid Raya Sheikh Zayed berlokasi di Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari.

https://travel.kompas.com/read/2023/02/26/235324227/8-ikon-kota-solo-yang-populer-apa-saja

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke