Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengalaman ke China Setelah Pandemi, Sulitnya Pengajuan Visa dan Ketatnya Pengecekan di Bandara

KOMPAS.com - Pemerintah China memang sudah membuka gerbang negaranya untuk turis asing.

Namun dilansir dari Kompas.com, Kamis (16/2/2023), turis asing untuk saat ini belum bisa berwisata ke Negeri Tirai Bambu dan hanya diizinkan masuk untuk keperluan bisnis.

Selain itu, turis asing tersebut ternyata diberi persyaratan yang cukup ketat untuk mendaftar visa demi bisa masuk ke China.

Ketatnya persyaratan itu dirasakan oleh Afrizal Luthfi, Warga Negara Indonesia (WNI) yang harus melakukan perjalanan bisnis ke China.

Syarat ke China yang jauh lebih ketat dan sulit

Afi mengatakan, persyaratan untuk mendaftar visa bisnis ke China setelah pandemi Covid-19 jauh lebih ketat dan sulit.

Seperti harus ada surat undangan dari pihak terkait di China beserta nomor telpon penanggungjawab selama di China.

Kemudian harus juga melampirkan ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA) dan juga perguruan tinggi.

"Nanti saat apply visa, dicek sama kedutaan China keabsahannya, apakah perusahaan itu benar-benar ada. Dan juga ditelpon untuk memastikan kita itu diundang ke sana atau tidak," ujarnya.

Selain itu, Afi juga diminta untuk menyertakan persyarakat biometrik, seperti foto, sidik jari dan sebagainya. Padahal sebelumnya, persyaratan data biometrik tidak pernah ada.

"Jadi, ada persyaratan-persyaratanya yang lebih banyaklah dibanding sebelum pandemi," tutur Afi.

Kendati demikian, dia tidak merasa dipersulit oleh pihak Kedutaan China saat melakukan pendaftaran visa.

Sebab, setelah semua persyaratan lengkap, visa berhasil didapatkan dalam waktu tiga hari kerja.

"Sebenarnya bukan dipersulit, melainkan persyaratan lebih sulit asalkan kita membaca lebih teliti. Hati-hati sebenarnya, bisa cuman saking banyak dan detail yang berubah dari sebelum pandemi, itu yang kita miss," imbuhnya.

Ketatnya pemeriksaan di bandara

Selain persyaratan pendaftaran visa bisnis yang makin sulit, Afi juga diperiksa sangat ketat setibanya di Bandara China.

Saat di Bandara China, dia mengaku sempat diwawancarai seputar rencana kegiatannya selama di China.

Bahkan, surat undangan dari pihak terkait di China yang sudah diperiksa pihak kedutaan saat pendaftaran visa, juga diperiksa ulang.

"Jadi dicek lagi sama imigrasinya, apakah betul. Bahkanm dia ngecek juga nomor telepon orang di China yang kita kasih dia cek juga," kata Afi.

"Sebelum pandemi itu gampang banget bahkan saya enggak ditanyain mau ngapain paling hanya ditanya tiket pulang," lanjut dia.

Namun, Afi menduga pemeriksaan dibandara ini kemungkinan bersifat acak, sehingga setiap orang akan memiliki pengalaman yang berbeda-beda.

https://travel.kompas.com/read/2023/03/04/080800727/pengalaman-ke-china-setelah-pandemi-sulitnya-pengajuan-visa-dan-ketatnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke