Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

10 Museum di Kota Malang, Ada Koleksi Peninggalan Kerajaan Majapahit

KOMPAS.com - Kota Malang merupakan salah satu magnet wisata di Provinsi Jawa Timur. Salah satu obyek wisata di Kota Malang berupa museum yang memamerkan aneka koleksi.

Jika berkunjung ke Kota Malang, wisatawan bisa berkunjung ke museum-museum tersebut. Selain berwisata, pengunjung bisa mempelajari sejarah Kota Malang, serta Pulau Jawa secara umum. 

Berikut museum di Kota Malang, seperti dihimpun oleh Kompas.com. Salah satu koleksi museum berupa peninggalan Kerajaan Majapahit. 

Musuem Mpu Purwa berisi koleksi artefak bersejarah dan benda purbakala di Pulau Jawa. Meliputi, arca, candi, prasasti, patung peninggalan berbagai kerajaan di Pulau Jawa.

Nama Mpu Purwa dipilih sebagai nama museum lantaran sosok Mpu Purwa merupakan seorang tokoh religus dalam masyarakat Jawa kuno terutama Jawa Timur, seperti dilansir dari laman resminya.

Museum ini beralamat di Perumahan Griya Santa, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 210, Mojolangu, Lowokwaru, Kota Malang.

2. Museum Zoologi Frater Vianney

Museum ini memiliki ratusan koleksi hewan yang diawetkan. Mengutip dari laman Pemerintah Kabupaten Malang, koleksi Museum Zoologi Frater Vianney antara lain koleksi kerang, burung, kura-kura, reptil, singa, dan sebagainya. 

Berbagai koleksi langka dan unik itu menjadi media pembelajaran bagi pelajar dan masyarakat umum. Lokasinya berada di Jalan Mahameru VE 7 Tidar Nomor 10, Doro, Karangwidoro, Kecamatan Dau, Kota Malang.

Museum Brawijaya merupakan salah satu museum populer di Kota Malang. Museum yang berdiri pada 4 Mei 1968 ini, berlokasi di di depan Perpustakaan Umum Kota Malang.

Tepatnya di Jalan Besar Ijen Nomor 25A, Gading Kasri, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Melansir laman Asosiasi Museum Indonesia, koleksi Museum Brawijaya berupa benda-benda militer yang digunakan untuk berperang selama perjuangan meraih dan mempertahankan kemerdekaan RI.

Salah satu koleksinya adalah Gerbong Maut, yaitu gerbong besi bukti kekejaman penjajah Belanda.

Gerbong besi itu digunakan untuk mengangkut puluhan pejuang Indonesia dari Bondowoso sampai Surabaya dalam kondisi tertutup rapat tanpa jendela, sehingga mayoritas pejuang meninggal.

4. Museum Batu Mulia Nusantara

Museum Batu Mulia Nusantara memajang ratusan batu mulia langka khas nusantara, seperti dikutip dari Antara.

Misalnya, giok nabire, meteorite chondrite,  jasper, serta fosil kerang kimia yang merupakan hasil penelitian batu-batuan di sejumlah kawasan penghasil tambang dari Banyuwangi hingga Cikotok.

Lokasinya berada di Jalan Veteran, Ketawanggede, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.

Apa kamu pernah mendengar layar tancap? Layar tancap adalah bioskop keliling yang pernah menjadi ikon Indonesia, seperti dikutip dari Kompas.com (15/11/2022).

Namun, layar tancap telah hilang tergerus perkembangan zaman. Bagi masyarakat yang ingin menyaksikan koleksi barang-barang berkaitan dengan layar tancap bisa mengunjungi Indonesian Old Cinema Museum.

Di museum ini, pengunjung bisa melihat gulungan film, layar putih, dan perlengkapan layar tancap lainnya. Lokasinya berada di Jalan Soekarno-Hatta Nomor 45, Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. 

Museum Ganesya berada di dalam kompleks Hawai Water Park, tepatnya di Jalan Graha Kencana Utara V, Kota Malang, Jawa Timur.

Mengutip Kompas.com (15/1/2020), museum yang baru buka pada pertengahan 2019 ini memamerkan koleksi peninggalan Kerajaan Majapahit. 

Ada miniatur candi, genteng, saung dan rumah penduduk yang terbuat dari tanah liat. Selain itu juga ada banaspati, guci, anglo, dan lainnya. 

Adapula replika pusaka Kerajaan Singosari dan Kerajaan Majapahit yang dibuat persis dengan aslinya.

Museum ini berisi koleksi peninggalan-peninggalan penting terkait sejarah Universitas Negeri Malang (UM) dan penemuan-penemuan bidang pembelajaran, seperti dikutip dari laman UM.

Pengunjung bisa mengetahui sejarah berdirinya UM hingga informasi terkait tokoh-tokoh dunia pendidikan nasional. Lokasinya berada di Jalan Semarang Nomor 5, Sumbersari, Kec. Lowokwaru, Kota Malang. 

8. Museum Motor Klasik 

Sesuai namanya, museum ini memamerkan koleksi motor klasik. Sedikitnya ada 400 motor yang diproduksi pada 1930 hingga 1990 dipamerkan pada museum itu, seperti dikutip dari Antara.

Lokasinya berada di Jalan Bunga Vinolia No.8B, Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.

Museum Musik Indonesia merupakan transformasi dari Galeri Malang Bernyanyi (GMB), seperti dikutip dari laman resminya.

Sebagian besar koleksi museum ini berupa media rekaman fisik, seperti kaset, piringan hitam (vynil), CD, VCD, atau DVD. Mayoritas koleksi tersebut bersumber dari sumbangan masyarakat, tidak saja Indonesia tetapi juga mancanegara.

Lokasinya berada di Jalan Nusakambangan Nomor 19, Kecamatan Klojen, Kota Malang.

10. Museum Haji Mohammad Sattar 

Museum di Kota Malang selanjutnya adalah Museum Haji Mohammad Sattar. Mengutip dari Surya Malang Tribun News, museum ini berada di lantai dua rumah mendiang  Mohammad Sattar.

Mohammad Sattar, yang merupakan dosen Universitas Negeri Surabaya (Unesa) meninggal dunia pada 27 September 2017 atau hari ke 10 usai pulang haji.

Koleksi museum merupakan karya seni almarhum, seperti lukisan, kaligrafi, dan lainnya. Galeri museum ini juga bisa digunakan oleh seniman lainnya serta bersifat non profit.

Lokasinya berada di Jalan. Veteran No.6, Sumbersari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.

https://travel.kompas.com/read/2023/03/06/184700127/10-museum-di-kota-malang-ada-koleksi-peninggalan-kerajaan-majapahit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke