Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Masjid Al Jabbar Kini Punya Galeri Rasulullah dan Sejarah Islam Nusantara

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat meresmikan Galeri Rasulullah dan Sejarah Islam Nusantara di Masjid Al Jabbar, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (27/3/2023).

Galeri tersebut merupakan satu dari empat bagian utama dari kawasan Al Jabbar.

"Jadi kawasan Al Jabbar terbagi empat. Satu masjid di atas, dua Galeri Rasulullah dan Sejarah Islam, tiga kolam retensi pengendali banjir, dan keempat taman yang mengelilingi," ucap Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, dalam sambutannya, Senin.

  • 10 Masjid Rancangan Ridwan Kamil Selain Al Jabbar
  • Daftar 27 Masjid di 4 Jalur Mudik, Ada Masjid Raya Al-Jabbar

Galeri itu akan dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat yang bekerja sama dengan pihak ketiga.

Akses masuk ke galeri akan berbayar untuk biaya operasional dan pemeliharaan.

Namun, Emil memastikan golongan masyarakat tertentu akan mendapatkan diskon.

"Nanti ada duskon untuk golongan masyarakat seperti untuk anak sekolah, difabel, dan lainnya," tuturnya.

Empat zona di galeri

Kurator galeri dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Ija Suntana menjelaskan, secara umum ada empat zona konten yang akan disajikan.

Empaf zona tersrbut yakni Zona Pra-Kenabian, zona Mekkah, Zona Madinah, dan Zona Penyebaran Islam Nusantara, dan Jawa Barat.

Ija menuturkan, empat zona itu dipilih untuk merangkum informasi penting peradaban Islam dalam ruang konten yang terbatas.

"(Zona) yang kami pilih itu terkait dengan prioritas informasi. Karena ingin menyampaikan hal detail kan enggak mungkin," ucapnya.

  • 10 Masjid Tertua di Indonesia, Usianya Mencapai Ratusan Tahun 
  • Berkunjung ke Masjid Al Mashum Blora, Menyusuri Jejak NU

Salah satu yang ia soroti yakni tentang sejarah datangnya Islam ke Nusantara hingga ke Jawa Barat.

Ija menambahkan, topik sejarah Islam di Jawa Barat diangkat agar masyarakat mengetahui bagaimana proses agama tersebut masuk.

"Supaya tahu bahwa orang Jawa Barat menjadi muslim tidak tiba-tiba atau ada prosesnya, sekaligus untuk menghargai jasa-jasa masa lalu," tuturnya.

CEO PT Sembilan Matahari Adi Panuntun menuturkan, tidak ada acuan tentang penerapan teknologi pada galeri tersebut.

Menurutnya, semua penggunakan telnologi baik augmented reality (AR), table mapping, hingga video mapping dibuat menyesuaikan narasi yang ingin disampaikan oleh Masjid Al Jabbar.

"Tidak ada acuan spesifik tapi kami adopsi dari beberapa galeri. Karena yang memimpin galeri ini adalah narasi yang ingin disampaikan. Jadi strory dan konten dulu baru melibatkan teknologi," jelasnya

https://travel.kompas.com/read/2023/03/27/213100027/masjid-al-jabbar-kini-punya-galeri-rasulullah-dan-sejarah-islam-nusantara

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke