Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Fakta Menarik Masjid Cheng Ho Pasuruan, Sejarah hingga Tempat Wisata

KOMPAS.com - Masjid dengan arsitektur atau sejarah yang unik cukup banyak ditemukan di Indonesia. Salah satunya Masjid Cheng Hoo yang berada di Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur. 

Memiliki nuansa khas China yang kental, masjid ini merupakan satu dari beberapa masjid besar di Indonesia yang mengabadikan nama Laksamana Cheng Ho sebagai tempat ibadah. 

  • Istirahat Sejenak di Masjid Cheng Ho Pandaan, Perpaduan 3 Budaya
  • Masjid Laksamana Cheng Ho Dibangun di Bangka

Laksmana Cheng Ho atau Zheng He adalah seorang pelaut dan penjelajah muslim asal China yang terkenal. Ia melakukan ekspedisi hingga ke Nusantara dan Taiwan antara tahun 1405 hingga 1433. 

Berikut beberapa fakta Masjid Cheng Hoo Pandaan yang sudah Kompas.com himpun setelah berkunjung ke tempat ibadah tersebut, Selasa (18/4/2023):

Sekretariat Masjid Cheng Hoo Pandaan bernama Abdul Hayyi mengatakan bahwa ada lima masjid Cheng Ho di Jawa Timur.

Kelimanya berlokasi di Surabaya, Pasuruan (Kecamatan Pandaan), Malang, Jember, dan Banyuwangi. 

"Masjid Cheng Ho yang dikelola pemerintah itu ada tiga, di sini (Pandaan), Jember, sama Banyuwangi," kata Hayyi kepada Kompas.com. 

Secara umum, kata dia, nama Laksamana Cheng Ho diangkat menjadi masjid salah satunya untuk mengenang jasanya dalam menyebarkan ajaran Islam, simbol toleransi, dan berkumpulnya masyarakat China muslim. 

Tak hanya Jawa Timur, kamu juga bisa menemukan Masjid Cheng Ho di beberapa daerah lain, seperti Samarinda, Kalimantan Timur; dan Semarang, Jawa Tengah. 

Jika dilihat, terdapat perpaduan arsitektur dan warna bangunan China yang kental di bangunan masjid. Struktur bangunannya memadukan tiga budaya berbeda, yakni China, Timur Tengah (Arab), dan Jawa.

"Bangunan utama masjid punya bentuk atap bersusun seperti pagoda khas Tionghoa. Warna merah dan kuning juga khas China," tutur Hayyi.

Warna merah mendominasi masjid ini, dari tiang, tembok, dinding, karpet, hingga adanya beberapa lampion yang menjadi ciri khas China. Warna kuning juga menghiasi pilar, dinding, ukiran, dan beberapa ornamen lain.

Tak hanya dua warna yang erat dengan pagoda atau klenteng, warna hijau yang identik dengan Islam pun turut menghiasi masjid.

Di pintu masuk, terdapat tulisan Masjid Muhammad Cheng Hoo yang ditulis dengan huruf Mandarin.

Hayyi menyampaikan, pemberian nama Masjid Cheng Hoo bukan menandakan bahwa tempat ibadah ini didirikan atau pernah didatangi oleh Laksamana Cheng Ho.

Masjid ini dinamai Cheng Ho sebagai lambang toleransi umat beragama di Kota Pasuruan.

"Enggak ada kaitannya (secara langsung) sama Laksamana Cheng Ho. Namanya diambil karena beliau ini panglima Muslim yang toleran. Sebab, anak buahnya juga bukan orang muslim saja," jelas Hayyi.

Menurut dia, Masjid Cheng Hoo Pandaan dibangun oleh Bupati Pasuruan kala itu, Jusbakir Al-Jufri, pada tahun 2004 dengan berkonsultasi bersama komunitas Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI). Kemudian, masjid diresmikan pada tahun 2008.

Masjid Muhammad Cheng Hoo Pandaan berlokasi di Jalan Raya Kasri Nomor 18, Petung Sari, Petungasri, Kecamatan Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur.

Masjid ini berada di lokasi yang strategis. Menurut Hayyi, kebanyakan pengunjungnya sedang melakukan perjalanan dari Surabaya ke Malang dan sebaliknya, serta kota-kota lain yang melewati Pandaan.

Bangunan masjid juga mudah ditemukan, di tepi jalan raya utama pada pertigaan arah menuju Pasuruan, Malang, dan Surabaya, atau sekitar 300 meter dari Terminal Pandaan. 

Selain lokasinya yang strategis, fasilitas di Masjid Cheng Hoo Pandaan juga termasuk lengkap. Mulai dari tempat ibadah, tempat wudhu, kamar mandi, kantor sekretariat, perpustakaan, tempat parkir luas, hingga aula atau ruang pertemuan. 

"Aula untuk ruang pertemuan di bawah, lalu di atas baru masjidnya. Aula biasa digunakan untuk akad nikah, rapat, tempat mengaji, istirahat, dan lain-lain," kata Hayyi. 

Kawasan masjid berdekatan dengan deretan pasar yang menjual makanan, pakaian, buah, suvenir, dan pernak-pernik.

"Ada seratusan lebih pasar di dekat sini, menjual oleh-oleh, makanan, pakaian," kata Hayyi. 

Selain pasar, terdapat juga museum yang berlokasi di samping pintu gerbang Masjid Muhammad Cheng Hoo paling selatan. 

"Ada museum Kabupaten Pasuruan yang dikelola Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, namanya Museum Cunggrang," kata Hayyi. 

  • Tempat Makan Rekomendasi di Pasuruan, Rumah Makan Cairo Bangil
  • Selain Bromo, Ini 5 Destinasi Wisata Wajib Dikunjungi di Pasuruan

Museum yang berisi benda-benda peninggalan sejarah Kabupaten Pasuruan ini buka dari hari Senin hingga Jumat, mulai pukul 09.00 WIB hingga 16.00 WIB. 

"Buka sama jam dinas, kalau kunjungan selain hari kerja bisa konsultasi dulu," pungkasnya. 

https://travel.kompas.com/read/2023/04/25/190700427/5-fakta-menarik-masjid-cheng-ho-pasuruan-sejarah-hingga-tempat-wisata

Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke