KOMPAS.com - Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, yang dijuluki Kota 1001 Goa memiliki sejumlah alternatif wisata gua yang menarik untuk dikunjungi.
Salah satunya adalah Goa Gong, yang ditemukan pada tahun 1924 oleh para sesepuh Pacitan, Mbah Noyosemito dan Mbah Joyorejo.
"Tapi gua ini baru dibuka lagi untuk umum pada 1995," ujar pemandu wisata lokal Goa Gong Pacitan bernama Fatini kepada Kompas.com, Minggu (16/4/2023).
Menjadi icon di Pacitan, Goa Gong menyimpan keindahan bebatuan dan stalagmit serta stalaktit yang berusia satu setengah juta tahun.
Goa Gong dapat dikunjungi setiap hari mulai pukul 07.00 WIB hingga 17.00 WIB. Lokasinya berada di Desa Bomo, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Sebelum berkunjung, simak dulu beberapa tips ke Goa Gong agar kunjunganmu semakin nyaman.
1. Pakai alas kaki yang tepat
Sebagai informasi, Goa Gong memiliki panjang sekitar 256 meter. Untuk kembali ke atas, artinya wisatawan akan menempuh jarak sekitar 500 meter.
Di dalam gua sudah disediakan jalanan dan tangga khusus sehingga wisatawan akan lewat di satu jalur dan tidak terkena tanah basah.
Namun, lintasannya terkadang licin karena air yang menetes. Wisatawan pun harus berhati-hati dan memakai alas kaki yang tepat.
"Pakai alas kaki yang datar, jangan hak tinggi. Sandal juga aman ya," tutur Tini.
2. Pakai pakaian tipis dan menyerap keringat
Tips berikutnya, wisatawan dianjurkan memakai pakaian tipis yang tidak berlapis-lapis guna menghindari kegerahan.
Goa Gong memiliki jarak yang cukup jauh. Meski ada kipas angin di beberapa sudut gua, umumnya wisatawan akan tetap berkeringat.
Usahakan memakai pakaian yang mudah menyerap keringat agar nyaman saat berjalan, seperti bahan linen dan katun jepang.
Dinding di bagian dalam Goa Gong terlihat berwarna-warni berkat lampu sorot, namun keadaan di dalam terbilang masih lumayan gelap.
Oleh karena itu, wisatawan sebaiknya membawa senter saat berkunjung untuk membantu penerangan selama menyusuri gua.
Jika tidak membawa senter, kamu bisa menyewanya di depan pintu masuk gua dengan harga Rp 5.000 per senter.
Selain tips, ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan, salah satunyz pengunjung dengan penyakit asma tidak boleh susur gua.
"Untuk masuk, biasanya yang tidak boleh seperti pengidap asma, lansia (lanjut usia), anak-anak di bawah lima tahun, kata Tini.
Adapun bagi perempuan yang sedang datang bulan, kata dia, tidak masalah dan tetap bisa masuk ke dalam gua.
5. Pakai jasa pemandu
Gua bisa saja dimasuki sendirian. Akan tetapi, wisatawan sangat dianjurkan memakai jasa pemandu.
Selain agar tidak kesasar, pemandu bisa menjelaskan berbagai informasi detail seputar sejarah dan deskripsi bebatuan di dalam gua.
"Bisa (pakai pemandu) nanti minta ketemu di mana. Bayarnya seikhlasnya, tidak mematok," ucap dia.
Tips terakhir, Tini berpesan kepada orangtua yang membawa anak-anak mereka untuk tetap mengawasi.
"Anak-anak sebaiknya diawasi orangtua, karena kan banyak tangga dan agak licin," kata dia.
Selain itu, anak-anak juga diminta agar tidak berlarian selama berada di dalam gua.
Hal ini karena jalurnya tidak terlalu lebar dan wisatawan harus berjalan dengan hati-hati agar tidak terpeleset.
https://travel.kompas.com/read/2023/05/03/190955927/6-tips-wisata-ke-goa-gong-di-pacitan-perhatikan-alas-kaki
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan