Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Goa Gong Pacitan, Ditemukan sejak Tahun 1924

KOMPAS.com - Goa Gong jadi salah satu tempat wisata terkenal di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Salah satu daya tarik gua ini adalah namanya yang unik.

"Dinamakan Goa Gong karena gua ini terletak di Bukit Gong," ujar pemandu wisata lokal bernama Fatini saat ditemui Kompas.com, Minggu (16/4/2023).

  • Goa Gong Pacitan Terkini: Daya Tarik, Jam Buka, Harga Tiket, Fasilitas
  • Mengunjungi Goa Gong Pacitan, Sang Primadona Kota 1001 Goa

Nama "Gong", ujar dia, diambil dari masyarakat sekitar gua yang dulu sering mendengar suara tabuhan menyerupai suara gong (salah satu alat musik gamelan) dari dalam gua.

"Nama Goa Gong juga diambil dari dulu sebelum dibuka untuk wisata, masyarakat sekitar gua sering mendengar suara seperti gamelan," tuturnya.

Lebih lanjut, kata Tini, Goa Gong ditemukan pada tahun 1924 oleh sesepuh Pacitan, Mbah Noyosemito dan Mbah Joyorejo.

"Tapi baru dibuka kembali pada tahun 1995," tuturnya.

Saat dikonfirmasi soal asal usul nama Goa Gong dari batu yang, apabila ditabuh, mengeluarkan bunyi menggema seperti bunyi gong, Tini tidak membenarkan hal tersebut.

"Bukan ya," ujarnya, singkat.

Tini menjelaskan, gua ini terbentuk dari dasar laut kering yang terangkat kurang lebih satu setengah juta tahun yang lalu.

"Menurut penelitian, bebatuan ini masih tumbuh, 1 senti (sentimeter) untuk pertumbuhannya 10 tahun," kata dia.

Keberadaan stalaktit dan stalagmit yang indah di dalam gua termasuk daya tarik Goa Gong.

Terbentuk dari mineral di gua, stalaktit dan stalagmit berbeda dari segi letak. Stalaktit menggantung di dinding gua, sedangkan stalagmit di lantai gua.

Bentuk keduanya berpadu dengan indah dan unik, serta bisa dijumpai wisatawan saat menelusuri gua sepanjang kurang lebih 256 meter ini.

"Untuk batuan stalaktit dan stalagmit semua masih aktif. Di dalam gua salah satunya juga ada batuan gamping, marmer, dan kristal," ujar Tini. 

Selain keindahan bebatuan beraneka rupa, Goa Gong juga dilengkapi banyak lampu yang berwarna-warni.

Fungsi lampu-lampu neon tersebut adalah untuk menerangi batu dan formasi stalaktit serta stalagmit sehingga lebih jelas dan ciamik.

Beberapa warna yang ada, seperti putih, merah, biru, hijau, dan ungu, berganti beberapa waktu sekali, membuat suasana gua jadi lebih "hidup".

Selain itu, pengunjung juga bisa menemukan beberapa sendang atau telaga kecil di dalam gua.

  • Daftar Bus Jakarta-Pacitan beserta Harga Tiket dan Kelasnya
  • 6 Tips Wisata ke Goa Gong di Pacitan, Perhatikan Alas Kaki

Goa Gong berlokasi di Desa Bomo, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Goa Gong bisa dikunjungi setiap hari Senin hingga Minggu, pukul 07.00 WIB sampai 17.00 WIB.

Untuk melihat keindahan gua, pengunjung dikenakan tiket masuk seharga mulai Rp 20.000 untuk pengunjung dewasa, dan mulai Rp 5.000 untuk pengunjung anak-anak.

https://travel.kompas.com/read/2023/05/03/221100427/sejarah-goa-gong-pacitan-ditemukan-sejak-tahun-1924

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke