Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Serunya Keliling Kampung Ekowisata Keranggan Tangsel

KOMPAS.com - Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ternyata memiliki desa yang menyediakan berbagai macam jenis atraksi wisata.

Tempat itu bernama Kampung Ekowisata Keranggan yang berlokasi di Jalan Lingkar Selatan, Kranggan, Setu, Tangsel, Banten.

Suasana di Kampung Ekowisata Keranggan ini cukup teduh dipandang mata karena banyak pepohonan dan rumput hijau.

Lingkunganya terasa semakin asri dengan adanya aliran Sungai Cisadane.

Kompas.com berkesempatan untuk keliling melihat Kampung Ekowisata Keranggan pada Kamis (11/5/2023) lalu dan berkeliling bersama Sekretais Kelompok Sadar Wisata Kampung Ekowisata Keranggan, Basyith.

"Dulunya ini perkampungan kumuh karena berada di tengah Kabupaten Tangeran dan Bogor. Sekarang dibuat jadi desa wisata," kata Basyith kepada Kompas.com, Kamis. 

Pertama, kami berkeliling melihat saung-saung yang ada di Kampung Ekowisata Keranggan.

Saung itu digunakan untuk tempat makan pengunjung yang memesan makanan di rumah makan setempat.

Setelah saung, Kompas.com diajak untuk melihat deretan homestay.

Basyit menjelaskan, jika menginap di homestay pengunjung bisa mempelajari budaya dan kebiasaan masyarakat setempat.

Salah satunya menyaksikan pekerjaan warga yang kebanyakan membuat makanan khas tradisional seperti opak, kembang goyang, dan lain sebagainya.

Berjarak sekitar 200 meter dari homestay kamu akan menemukan spot unik dari Sungai Cisadane yakni adanya batu karang besar.

Di spot tersebut kamu bisa melihat hamparan Sungai Cisadane lebih dekat sambil duduk bersantai batu karang tersebut.

Suasana di sungai kala itu juga tampak ramai karena ada beberapa anak kecil sedang mandi di sungai dan satu orang nelayan yang sedang menjala ikan di perahu getek.


Jungle track

Selanjutnya Kompas.com di ajak untuk sedikit menyusuri area hutan kecil di dekat Kampung Ekowisata Keranggan.

Area itu biasanya digunakan untuk memberi pengalaman berkeliling hutan atau jungle track bagi para pengunjung Kampung Ekowisata Keranggan.

Di hutan itu terdapat berbagai macam pohon yang berasal dari Brazil, Amerika, Afrika, Lorea, Eropa, Rusia dan China.

Area hutan adalah milik Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) namun bisa diakses oleh Kampung Ekowisata Keranggan.

Setelah melewati area hutan, Kompas.com diarahkan untuk menuju arah desa.

Di arah desa banyak warga yang masih berkegiatan seperti membuat makanan tradisional seperti kembang goyang dan akar kelapa.

Harganya cukup murah, yakni Rp 5.000 per satu bungkusnya.

Selain itu, kami juga sempat bertemu dengan warga yang sedang membuat jala ikan, berkeliling ke area panahan, area pelatihan kerajinan, menari, serta alat musik Degung Sunda.

Kami juga sempat mencoba memainkan alat musik seperti gamelan yang ternyata tidak semudah kelihatannya untuk dimainkan.

Sebelum pulang, Kompas.com milih untuk foto-foto di beberapa spot foto Instagramable di Kampun Ekowisata Keranggan.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 16.30 WIB, Kompas.com pun memilih untuk segera pulang karena Kampung Ekowisata Keranggan tutup pada pukul 17.00 WIB. 

https://travel.kompas.com/read/2023/05/20/131900027/serunya-keliling-kampung-ekowisata-keranggan-tangsel

Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke