KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, konser internasional termasuk salah satu daya tarik pariwisata Indonesia, salah satunya konser Coldplay pada November 2023 mendatang.
"Kami menjalankan semuanya dengan koridor hukum, sesuai dengan tugas dan fungsi kami adalah menyiapkan agar penyelenggaraan kegiatan event (acara), seni pertunjukan, konser, budaya maupun olahraga datang ke Indonesia karena ini adalah daya tarik," terang Menparekraf dalam Weekly Press Briefing yang digelar hybrid, Senin (22/5/2023).
Penyelenggaraan konser internasional, kata dia, akan berdampak terhadap peningkatan lapangan kerja dan ekonomi hingga Rp 170 triliun.
Pihaknya pun siap berkoordinasi dengan sejumlah pihak demi kelancaran pertunjukan musik tersebut.
Tidak hanya itu, pihaknya sudah berkoordinasi untuk meminta konser Coldplay di Gelora Bung Karno (GBK) diselenggarakan selama dua hari.
Hal itu, kata dia, dilakukan untuk mengakomodasi masyarakat yang tidak kebagian tiket konser Coldplay.
"Kita sudah berkoordinasi untuk menyelenggarakan konser selama dua hari. Siapa tau yang belum mendapatkan tiket, bisa ditambahan hari," kata Sandiaga dalam Weekly Press Brefing yang disiarkan secara online, Senin (22/5/2023).
Menurut Sandi, konser Coldplay termasuk yang paling fenomenal di Indonesia karena tiketnya ludes terjual dalam waktu yang singkat.
Tiket Coldplay langsung ludes terjual
Sebelumnya diberitakan Kompas.com sudah habis pada Jumat (19/5/2023) pada hari pertama penjualan untuk umum.
Menurut Co-founder dan COO PK Entertainment dikutip dari Kompas.com, Jumat, mengatakan bahwa pihaknya merasa jumlah tersebut masih kurang.
Meski masih dirasa kurang, sampai sejauh ini pihak promotor hanya menyediakan tiket sebanyak itu.
Diperparah dengan fenomena FOMO
Ludes terjualnya tiket Coldplay dalam sekejap juga disebabkan oleh fenomena FOMO atau fear of missing out (takut ketinggalan).
Diwartakan Kompas.com, Jumat (19/5/2023), Dosen psikologi dari Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta Ratna Yunita Setiyani Subardjo mengatakan, istilah FOMO yang ramai dibahas warganet adalah rasa takut ketinggalan sesuatu.
Fenomena ini muncul saat orang-orang berebut untuk ikut sesuatu yang sedang tren karena tidak mau dianggap ketinggalan zaman dan sebagainya.
FOMO pada kasus ticket war ini terjadi saat orang-orang berebut tiket nonton Coldplay yang memang sedang tren.
Tidak semua orang tersebut merupakan fans Coldplay, melainkan sebenarnya hanya ingin ikut-ikutan.
"Sebagian orang, terutama mereka yang misalnya dalam suatu kelompok kerja, 80 persen berburu tiket Coldplay. Kalau mereka enggak ikut berburu, mereka enggak ikut serunya cerita itu," jelas Ratna.
https://travel.kompas.com/read/2023/05/22/213232127/konser-band-internasional-jadi-daya-tarik-pariwisata
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan