Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kunjungan ke Desa Tenganan Pegringsingan Bali Naik 100 Persen pada 2023

KOMPAS.com - Kunjungan ke Desa Tenganan Pegringsingan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali, naik hingga 100 persen per hari, jika dibandingkan dengan kunjungan wisatawan tahun lalu.

Dikutip dari Tribun Bali, kunjungan wisatawan masih didominasi wisatawan mancanegara (wisman), seperti dari Eropa dan Australia.

Diperkirakan kunjungan akan terus naik hingga Agustus mendatang, ketika beberapa negara memasuki musim liburan.

"Mereka datang ke Tenganan Pegringsingan tujuannya untuk melihat keasrian, adat istiadat, dan budaya. Tenganan Pegringsingan memiliki kelebihan di sektor budaya. Apalagi Bulan Juni 2023 akan digelar Gered Pandan. Mungkin wisatawan terus naik," kata Ketua Pengelola Wisata Tenganan Pegeringsingan, I Putu Wiadnyana, Rabu (24/5/2023).

  • Naik Kapal dari Lombok ke Bali Cuma Rp 60.000-an, Intip Fasilitasnya
  • 8 Wisata Tegallalang Bali, Ada Sawah Terasering dan Konservasi Gajah

Ia menyebutkan, saat ini jumlah wisatawan yang berkunjung ke Tenganan Pegeringsingan mencapai sekitar 75-80 orang per hari. Sementara pada 2022, setiap harinya hanya ada 10-20 wisatawan.

Angka ini diperkirakan sudah kembali seperti sebelum pandemi Covid-19.

"Semoga jumlah wisatawan yang berkunjung ke Tenganan Pegringsingan terus mengalami peningkatan. Apalagi beberapa hari terakhir akan digelar tradisi serangkaian usaba sambah," kata dia.

Dikutip dari situs Jaringan Desa Wisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Desa Wisata Tenganan Pegringsingan memiliki karakteristik sebagai destinasi budaya, khususnya terkait kebudayaan Bali masa pra-Majapahit.

Hal itu membuat desa ini dikenal sebagai Desa Bali Aga atau desa tua.

Letak desa ini sekitar 48 kilometer dari Ubud, atau bisa ditempuh dengan berkendara sekitar 1,5 jam.

Di sana, wisatawan bisa menemukan hutan adat yang lestari dan area persawahan luas nan menyegarkan mata, serta sungai dengan air jernih.

Atraksi budaya juga menjadi daya tarik utama desa ini karena tidak ada di tempat lain, seperti Tradisi Perang Pandan.

Beberapa kerajinan tangan khas desa juga kerap dijadikan buah tangan para wisatawan, seperti kerajinan tenun grinsing yang langka dan hanya ada di tiga tempat di dunia.

Menurut Wiadnyana, peningkatan kunjungan wisata juga memengaruhi penjualan kerajinan, termasuk tenun grinsing.

"Selain kain grinsing, ada juga kerajinan buat tulisan dan gambar di lontar. Permintaannya lumayan meningkat. Penjual cinderamata khas Tenganan Pegeringsingan. Dan ini sangat beerdampak pada ekonomi warga," ujar Wiadnyana.

https://travel.kompas.com/read/2023/05/25/161521927/kunjungan-ke-desa-tenganan-pegringsingan-bali-naik-100-persen-pada-2023

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke