Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perayaan Waisak di Thailand, Ada Tradisi Menyalakan Lilin 

KOMPAS.com - Umat Buddha di seluruh dunia akan merayakan Hari Raya Waisak 2567 BE yang bertepatan dengan Minggu (4/6/2023) mendatang. Sebagai negara dengan penduduk mayoritas beragama Buddha, Thailand turut merayakan Tri Suci Waisak 2567 BE.

Tidak berbeda jauh dengan Indonesia, ada sejumlah perayaan Waisak di Thailand.

  • 2.000 Lampion Bakal Dilepas di Festival Waisak Borobudur 2023
  • Cara Pesan Tiket Melepas Lampion Waisak 2023 di Candi Borobudur

Untuk diketahui, Hari Raya Waisak memperingati tiga peristiwa penting. Meliputi, kelahiran Sidharta Gautama, tercapainya penerangan agung menjadi Sang Buddha, dan kematian Sidharta Gautama.

Ketiga peristiwa itu terjadi pada tanggal yang sama, yakni bulan purnama di bulan Mei. Ketiga peristiwa tersebut dirayakan umat Buddha sebagai Hari Raya Waisak.

Lantas, bagaimana perayaan Waisak di Thailand? Berikut rangkumannya seperti dihimpun Kompas.com.

1. Hari Visakha Buja 

Umat Buddha di Thailand mengenal Hari Raya Waisak sebagai Hari Visakha Buja atau Visakha Buja Day, seperti dilansir dari Thailand Foundation.

2. Sembahyang di kuil 

Perayaan Hari Raya Waisak di Thailand dimulai dengan sembahyang di wihara atau kuil pada pagi hari, bersama dengan keluarga, seperti dilansir dari Thailand Now. Umat Buddha juga mendengarkan ceramah mengenai ajaran Buddha, Dhamma dan Sangha atau Tiratana.

Sebetulnya, perayaan Waisak di Thailand sudah dimulai seminggu sebelumnya. Sepekan sebelum Hari Raya Waisak, umat Buddha di Thailand memasang bendera kuning di luar rumah mereka, seperti dilansir dari Holidify.

  • Makna Thudong yang Dijalani Para Biksu Thailand, Tak Sekadar Jalan Kaki
  • Sandiaga Akan Sambut 32 Biksu yang Jalan Kaki dari Thailand ke Candi Borobudur

3. Memberikan makanan kepada biksu 

Pada saat sembahyang tersebut, umat Buddha memberikan makanan kepada para biksu di wihara. Selain itu, mereka juga beramal bagi orang yang kurang beruntung dan orang yang membutuhkan, seperti warga lanjut usia, difabel, dan orang sakit.

4. Mengelilingi wihara searah jarum jam 

Adapun puncak perayaan Waisak di Thailand berlangung pada malam hari sekitar pukul 19.00 waktu setempat.

Melansir dari Thailand Now, para biksu dan umat Buddha mengelilingi wihara atau kuil sembari menyalakan lilin, tiga batang dupa, dan membawa bunga teratai. Tak lupa, mereka melantunkan doa bersama untuk kehidupan yang lebih baik.

Prosesi keliling wihara atau kuil tersebut dikenal sebagai Wian Tian. Menariknya, para biksu dan umat berkeliling wihara atau kuil searah jarum jam sebanyak tiga kali.

Jumla tiga kali tersebut melambangkan  ajaran Buddha, Dhamma, dan Sangha atau Tiratana. Tradisi tersebut dikenal sebagai Phra Ubosot.

  • Indonesia Kolaborasi dengan Malaysia dan Thailand, Targetkan 60 Juta Turis
  • 30 Tempat Perayaan Songkran 2023 di Thailand, Ada yang di Bangkok

5. Menyalakan lilin 

Seperti disampaikan sebelumnya, umat Buddha di Thailand menyalakan lilin sembari mengelilingi wihara atau kuil sebanyak tiga kali, searah jarum jam.

Kegiatan religi tersebut menjadi salah satu atraksi wisata yang menarik bagi para turis. Prosesi itu dikenal sebagai Thailand’s Festival of Light.

Hal ini sama halnya dengan pelepasan lampion di Candi Borobodur saat perayaan Hari Raya Waisak di Indonesia.

Semua wihara atau kuil di Thailand merayakan Waisak. Namun demikian, ada sejumlah wihara atau kuil yang tepat bagi wisatawan untuk menyaksikan perayaan Waisak di Thailand.

Wihara atau kuil tersebut menyelenggarakan perayaan Waisak lebih megah maupun diikuti lebih banyak umat Buddha dibandingkan lokasi lainnya.

Berikut daftarnya seperti dikutip dari Holidfy:

1. Phutta Monthon di Provinsi Nakhon

2. Kuil Wat Phra Kaew di Bangkok

3. Kuil Wat Pho di Bangkok

4. Kuil Wat Phrathart Doi Suthep di Chiang Mai

5. Wat Pan Tao di di Chiang Mai

https://travel.kompas.com/read/2023/05/25/184700727/perayaan-waisak-di-thailand-ada-tradisi-menyalakan-lilin-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke