Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sate Mak Syukur, Cita Rasa Warisan Leluhur

Kompas.com - 19/02/2008, 16:32 WIB

Dalam satu hari, sekitar 3.000 tusuk sate terjual. Kalau sedang masa liburan, angka penjualan bisa berlipat lebih dua kali lipat.

Rahasia SMS dari Padang Panjang

Kelezatan Sate Mak Syukur atau SMS diawali dari proses di dapur yang terletak di rumah Syafril Syukur, di belakang kedai SMS Padang Panjang. Urusan meramu bumbu ini juga langsung ditangani oleh Syafril.


 

 

 

 

Sejak pukul 07.30, kesibukan di dapur keluarga Syukur ini dimulai. Sekitar 50-60 kilogram daging sapi segar, yang dibeli pagi hari, dimasukkan ke drum besar berisi air mendidih. Proses ini dilakukan dua kali di dua drum yang berbeda. Alasannya, agar daging sapi sudah empuk sebelum dibakar.

Setelah itu, daging diiris-iris dan dilumuri dengan beragam bumbu serta rempah-rempah. Daging yang telah diiris itu ditusuk dan siap dibakar.

Sate biasanya dibakar bila ada pesanan konsumen. Untuk membakar sate digunakan arang yang terbuat dari tempurung kelapa. Bagi konsumen yang senang menikmati sate yang kering bisa meminta proses pembakaran dilakukan dua kali.

Sementara air yang dipakai merebus daging tadi digunakan sebagai kuah kaldu, bahan membuat kuah sate. Kuah kaldu itu dicampur dengan sekitar 19 macam bumbu dan rempah-rempah yang telah dihaluskan. Bumbu yang dimasukkan antara lain bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, lengkuas, dan serai. Kunyit, jahe, dan lengkuas didatangkan dari Bukittinggi yang berjarak sekitar 18 kilometer dari Padang Panjang, sehingga kesegaran bumbu dijamin.

Aneka cabai juga menjadi pelengkap kuah. Tidak hanya cabai rawit, tetapi juga cabai besar serta cabai jawa yang berwarna hitam.

”Ramuan bumbu ini tidak ada yang dikurangi sejak zaman bapak saya. Hanya ada yang saya tambahi, yaitu cabai jawa,” kata Syafril.

Seluruh bumbu ini dijadikan satu di kuah kaldu dan dimasak dengan kulit kayu manis selama sekitar 15 menit. Aroma kulit kayu manis menjadi penambah harum bumbu, di samping juga menghasilkan panas yang besar. Untuk mengentalkan kuah, ditambahkan larutan tepung beras.

Dalam satu hari dihasilkan sekitar 32 liter kuah sate. Syafril memastikan bahwa kuah sate tidak disimpan untuk penjualan keesokan harinya. Setiap hari, dia selalu memasak kuah baru untuk penjualan pada hari itu.

Namun, konsumen yang hendak membawa sate untuk oleh-oleh ke Jakarta atau ke daerah lain tetap bisa menyimpan kuah sate ini selama dua atau tiga hari. Syaratnya, kuah yang dipisahkan dari daging disimpan di lemari es. Bila hendak dikonsumsi, kuah ini dipanasi lagi. Proses pemanasan kuah bisa disertai dengan sate sekaligus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com