Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkelana ke Negeri-negeri Stan (7)

Kompas.com - 14/03/2008, 07:56 WIB

                                                                                                                                                                               [Tayang:  Senin - Jumat]

Menuju Khorog

Saya teringat gurauan orang Afghan tentang tiga barang yang paling murah di Tajikistan – meva, piva, dan beva. Buah, bir, dan janda. Yang dimaksud dengan ‘janda’ adalah gadis-gadis Tajik yang bebas pergaulannya.

Selain cantik, perempuan Tajikistan juga tangguh tak kepalang. Jalan naik turun gunung memaksa mobil berkali-kali mogok. Barang bawaan yang diikatkan di atas kap mobil juga beberapa kali terlempar jatuh. Di bawah hujan rintik-rintik, para gadis dengan cekatan memunguti bagasi. Ibu tua dengan kekuatan ototnya ikut mendorong mobil.

Jalan yang menghubungkan Dushanbe ke Khorog hingga Kyrgyzstan bernama jalan M-41. Nama kerennya adalah Pamir Highway. Lewat barisan gunung tinggi yang seperti tak tertembus ini, ternyata jalannya beraspal mulus, walaupun ada sedikit bolong-bolong yang mungkin baru muncul setelah Tajikistan merdeka dan kegagalan ekonomi terus mendera.

Saya jadi mengagumi kedigdayaan Uni Soviet, yang masih memberi perhatian ke tempat paling terpencil di mantan negara raksasa itu. Tajikistan tak lebih dari ujung kukunya Uni Soviet, tetapi juga pernah menjadi pusat kegiatan basmachi, pemberontakan umat Muslim terhadap rejim komunis. Dan Pamir, siapa yang peduli tempat terpencil yang dikurung gunung-gunung ini? Tetapi nyatanya, jalan beraspal yang mulus juga dibangun untuk sampai ke pelosok-pelosok desa. Jaringan listrik juga merambah seluruh penjuru. Semua orang, laki-laki maupun perempuan, menikmati bangku pendidikan.

Pukul sepuluh malam, mobil kami melewati puncak gunung Khaburabot. Salju sudah turun di sini. Untungnya mobil tidak selip. Karena mendorong-dorong mobil yang mogok di tumpukan salju, tengah malam begini, tentu bukan pekerjaan yang asyik.

Kalaikum, puncak gunung salju kedua, adalah pintu masuk menuju GBAO, provinsi paling sensitif di Tajikistan. Semua orang harus menunjukkan paspor. Orang Tajikistan tidak punya KTP, hanya punya paspor. Warga negara Tajikistan yang bukan penduduk GBAO pun tidak boleh sembarangan masuk sini. Orang asing apalagi, harus punya permit khusus.

Tentara pemeriksa paspor masih muda. Umurnya baru 18 tahun. Ibu tua menyuruh saya menyelipkan selembar Somoni ke paspor saya. Mungkin memang itu sudah jadi kebiasaan orang sini kalau diperiksa paspornya. Tetapi saya tidak mau ikut-ikutan jadi tukang sogok.
            "Kamu suka pekerjaan kamu?" saya bertanya pada tentara muda itu.
            "Suka? Apanya yang suka? Di sini cuma gunung, kamu lihat, hanya ada gunung! Aku kangen istri. Di sini tidak ada apa-apa!"

Pemuda ini berasal dari Dushanbe. Ditempatkan di puncak gunung terpencil dan sunyi ini, memeriksa paspor di tengah malam buta di bawah siraman salju, memang bukan cita-citanya. Dia ke sini karena terpaksa. Tajikistan memberlakukan wajib militer terhadap semua warga negaranya yang laki-laki. Mereka harus siap ditempatkan di mana saja, selama dua tahun, untuk melayani kepentingan negara.

Tentara itu senang sekali mendapat teman ngobrol, sampai lupa menarik upeti. Selepas dari Kalaikum, kondisi jalan berubah menjadi amat sangat mulus. Tidak berlubang-lubang lagi. Provinsi GBAO, walaupun terisolasi, tidak mengalami pertumpahan darah secara langsung selama masa-masa perang saudara Tajikistan. Jalan yang mulus semakin membuat Bakhtiyor bersemangat menyupir mobilnya. Dia tidak tidur sama sekali. Yang membuatnya terjaga sepanjang malam adalah nas, bubuk tembakau halus yang dikunyah-kunyah sebelum diludahkan. Pengganti rokok. Bau mulutnya memenuhi seluruh mobil.

Pagi-pagi pukul enam kami sampai di Khorog, ibu kota GBAO. Saya sudah berada di salah satu tempat yang paling terpencil dan terlupakan dari peta dunia.


(Bersambung)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Travel Update
Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Travel Update
Artotel Group Akuisisi Hotel Century Senayan, Tetap Ada Kamar Atlet

Artotel Group Akuisisi Hotel Century Senayan, Tetap Ada Kamar Atlet

Travel Update
Lokasi dan Jam Buka Terbaru Kebun Binatang Bandung

Lokasi dan Jam Buka Terbaru Kebun Binatang Bandung

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com