Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Hantu di Tangkoko

Kompas.com - 14/04/2008, 18:08 WIB

BITUNG, SENIN - Lansekap Tangkoko Duasudara (LTD) yang terletak di Kota Bitung, Sulawesi Utara, merupakan salah satu kawasan alam terakhir yang menawarkan suaka bagi penyusun alam hayati Sulawesi. Di LTD yang memiliki nilai sejarah alam penting ini, terdapat berbagai jenis satwa endemik. Endemik artinya satwa hanya dapat ditemukan di Sulawesi,  tidak di temukan di tempat lain.

"Kawasan cagar alam Tangkoko ini harus dipertahankan terus, dan tidak boleh diganti menjadi hutan lindung atau kawasan apapun dengan target yang tidak jelas. Tangkoko adalah aset sejarah alam dunia," ujar Sulawesi Program Coordinator Wildlife Conservation Society (WCS), Indonesia Program, Johny Tasirin PhD kepada Kompas, Minggu (13/4).

Menurut Johny Tasirin, LTD memiliki nilai sejarah alam yang penting, karena di LTD terdapat terdapat berbagai jenis satwa, yakni 26 jenis mamalia (10 jenis endemik Sulawesi), 180 jenis burung (59 diantaranya endemik Sulawesi dan 5 endemik Sulut), dan 15 jenis reptil dan ampibi.

"Manguni (Otus manadensis ) yang menjadi simbol daerah Minahasa, ditemukan di LTD bersama 7 jenis manguni lainnya. Burung malam ini harus sharing habitat dengan belasan perambah malam lainnya termasuk tarsius, 7 jenis kelelawar," ujarnya.

Di LTD hutan tropis juga membentang dari tipe hutan pantai sampai hutan pegunungan dengan variasi jenis tumbuhan yang cukup kompleks. LTD adalah rumah dari monyet hitam Sulawesi (Macaca Nigra ) dan tangkasi (Tarsius Spectrum) yang adalah dua jenis primata asli Sulawesi Utara dengan nilai evolusi yang tinggi, kuskus beruang dan maleo yang berkerabat dengan satwa di Australia.

Di LTD terdapat empat kawasan konservasi yakni Cagar Alam Tangkoko, Cagar Alam Duasudara, Taman Wisata Alam (TWA) Batu Putih, dan TWA Batu Angus yang semuanya dikelola oleh Departemen Kehutanan.

Sehari sebelumnya, Johny hadir di Cagar Alam Tangkoko berdialog dengan Tim Ekspedisi Tangkoko, yang diprakarsasi Sulut Bosami Network. Kegiatan menjelajah sebagian Cagar Alam Tangkoko yang berlangsung selama dua hari (11-12 April 2008), diikuti sejumlah wartawan media cetak dan elektronik, peneliti, anggota Sulut Bosami Network, serta pemuda-pemuda yang tergabung dalam Kelompok Pencinta Alam Tarantula.

Selama di Tangkoko, peserta ekspedisi yang didampingi Dr Saroyo Sumarto, peneliti satwa liar di Sulut yang juga pengajar Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unsrat Manado. Kegiatan ini diawali dengan diskusi tentang Tangkoko di alam terbuka, di kawasan Taman Wisata Alam Tangkoko.

Jumat (11/4) malam, Iwan Hunowu dari WCS, Indonesia Program dibantu anggota KPA Tarantula memasang jaring untuk menjerat kelelawar. Kelelawar yang tertangkap kemudian diidentifikasi bersama tim ekspedisi, kemudian dilepas kembali ke alam bebas.

Melihat Hantu

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com