Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patung Lilin di Puncak Hong Kong

Kompas.com - 20/04/2008, 15:54 WIB

Laporan Wartawan Persda Network, Heroe Baskoro

JALAN-JALAN ke Hong Kong, jangan lupa melongok Museum Madame Tussaud yang membekukan sejarah melalui patung-patung lilin. Bila anda pergi ke sana, untuk memasuki museum di kawasan Victoria Peak harus menggunakan tram karena lokasinya berada di puncak bukit Victoria. Di kawasan ini pengunjung menunggu tram yang akan mengangkutnya di ketinggian 554 meter sejauh sekitar 2 km menuju puncak bukit.

Setelah membayar 20 Dolar HK, dua unit tram warna merah tua mengantarkan pengunjung ke atas, mirip dengan tram di Puri Sulzburg di Austria. Hawanya dingin dengan suasana berkabut dan sedikit gerimis, anda dapat melihat suasana kota Hong Kong saat tram merangkak naik. Tram berjalan selama kurang lebih lima menit sampailah di kawasan museum, suara hentakan sepatu di lantai yang bergemuruh pun menyambut, teriakan rendah orang yang menawarkan dagangan souvenirnya meminta kita menoleh dan tersenyum. Tiga barang 100 Dolar HK, tiga barang bisa 50 Dolar HK.

Kilatan lampu terang mulai meredup, di depan pintu museum  muncul Jacky Chan, ikon artis Hong Kong berdiri gagah, mau foto bareng hanya dipungut tarif 60 Dolar HK. Saat rombongan Telkomsel memasuki pintu dari ruang besar ke ruangan berukuran 3X1 meter, kepala kita akan menoleh ke kiri dan ke kanan, dan kita juga akan berusaha mendengarkan suara-suara tanpa sosok itu.

Satu dua menit berlalu dengan suara gemuruh, kita akan tertawa dibuatnya. Ruangan 'penyambutan' yang minim lampu itu dibuat seolah para pengunjung Museum Madame Tussaud adalah para pesohor yang baru datang di sebuah tempat dan diserbu wartawan foto. Boleh juga seperti dijepret sana sini bak artis beken.

Lalu kita diajak menikmati suasana yang kerap dialami para selebritas dunia saat menghadiri acara tertentu. Setelah melewati ruang yang dipenuhi 'paparazzi' itu, barulah kita bisa bertemu dengan para aktor, aktris, dan pesohor dunia lainnya. Mulai dari Julia Roberts yang berkostum pesta malam dengan senyum manis yang menanti kita di kursi, Ratu Yuliana hingga Ratu Elizabeth yang anggun bersama pengawal setianya.

Ada juga yang berdiri gagah di atas podium bergaya pidato sebagai politisi dunia seperti Georde W Bush bersama Bill Clinton. Menoleh ke kiri berdiri dua pria mantan pemimpin beken dunia yang berkumis, Saddam Hussein dan Hitler. Di depannya berdiri tokoh dunia ketiga paling populer yakni Nelson Mandela, Mahatma Gandi dengan tongkatnya yang khas dan Benazir Bhutto.

Baru berjalan dua meter muncul musisi legendaris Mozard dengan biolanya, di depannya ada Rembrant dan Madam Tussaud. menoleh kekanan ada Mao Zedong, Sunyatsen dan dua presdien China lainnya. Berjalan lagi di balik ruagan itu muncul Vu Jintao.

Museum yang berlokasi di Marylebone Road sejak 1884 itu dibagi menjadi 18 ruang pamer. Setiap ruangan hanya diisi belasan patung lilin selebritas dengan tema yang berbeda-beda. Pada bagian pertama, kita akan masuk ke dalam ruangan yang diset dengan lampu remang-remang, sementara patung-patung para selebritas berkostum pesta malam. Di sebelah kanan pintu masuk, setelah disambut Julia Roberts, ada George Clooney dan Brad Pitt yang mengenakan tuksedo di meja poker ala Ocean Eleven's.

Melalui jalan yang agak naik, kita melintasi ruangan yang di kanan kirinya ada patung lilin Charlie Chaplin dan tokoh kartun dari Walt Disney. Ruangan ini begitu mungil sehingga jika kita berfoto maka kemungkinan kita akan sedikit menghambat perjalanan pengunjung yang ada di belakang kita.

Lalu, bersiaplah bertemu para aktor dan aktris yang piawai menari dari Bollywood. Pose patung-patung itu seperti pose dalam film-film mereka, sementara sebagian yang lain bergaya tengah menari lengkap dengan pakaian khas India, sari.

Ruangan selanjutnya adalah tempat para selebritas dunia di bidang olahraga. Sebagian besar adalah para pemain sepak bola. Yang menarik, sebelum berpose dengan para pemain bola itu, seorang penjaga gawang si Ronaldinho akan menawari Anda untuk menendang bola ke sebuah gawang kecil. Untuk sekadar melemaskan urat syaraf, boleh juga mencoba menendang bola yang berukuran kecil itu.

Ada juga David Beckam yang bersiap menendang bola. mau foto bareng dia, boleh-noleh saja, asal menebus fotonya 80 Dolar HK. Sementara si Tiger Wood sedang jongkok mau patter dengan lubang yang bisa digunakan oleh anak-anak memasukkan bola di hole.

Setelah itu, saatnya bertemu dengan anggota keluarga besar Kerajaan Inggris. Ada keluarga Pangeran Charles yang didampingi Camilla dan kedua anak lelaki mereka, William dan Harry. Berhadapan dengam keluarga calon Raja itu adalah mendiang Putri Diana. Ia berdiri sendirian dengan pakaian berwarna hitam yang dilapisi brokat putih. Caranya berdiri, lirikan matanya dan potongan rambutnya, sangat mirip dengan aslinya, anggun dan cantik. Hanya ekspresi wajahnya berbeda, karena bagaimanapun itu adalah sebuah patung.

Di tengah-tengah, di antara keduanya adalah patung lilin Ratu Elizabeth. Di belakang sang ratu, berdiri seorang pengawal yang berpakaian seragam warna khas merah. Ratu didampingi oleh suaminya, Pangeran Philip. Di antara pengawal dan Pangeran Philip, ada latar belakang lukisan mahkota berwarna terang. Saat Anda berdiri di samping patung Ratu, jangan kaget jika ada petugas yang sudah menanti di depan Anda dan membidikkan kameranya kepada Anda.  

Yah anggap saja pernah duduk di kuri raja. Sesi berfoto dengan Ratu tetap bisa kita lakukan. kalau kita tak tahu bahwa di situ ada petugas khusus yang akan memotret kita juga, biasanya ekspresi wajah kita jadi bingung. Yang lebih parah adalah jika kita tak yakin mau memandang kamera foto yang mana. Apakah yang dipegang sang petugas atau yang dipegang teman/saudara kita. Jangan ragu-ragu, jepret saja, soal bayar belakangan karena tarifnya cuma 70 Dolar HK.

Setelah mMelewati keluarga kerajaan, kita akan bertemu dengan para pemusik legendaris, salah satunya The Beatles. Mereka berpose dengan bebas dalam posisi duduk. Bisa dipastikan, Anda akan sedikit mengalami kesulitan untuk menentukan posisi terbaik sehingga bisa terkesan alami. Maklum saja, keempat anggota grup musik itu memandang ke arah yang berbeda dengan posis yang berlainan pula.

Kalau anda Beatles-mania, pas juga kalau ingin berpose bak penyanyi professional dengan layar besar di belakangnya. Inilah saatnya, di depan patung The Beatles. Ada pula panggung dengan dekorasi yang sangat persis panggung untuk menyanyi lengkap dengan para pemain musiknya. Sementara di layar, video klip The Beatles terus diputar.

Selesai dengan para pemusik legendaris, masih berada di ruangan yang sama, kita akan bertemu dengan para tokoh politik dan agama. Mulai dari Vladimir Putin, Margareth Teacher, Fidel Castro, hingga Paus Johanes Paulus II serta Dalai Lama. Mengakhiri museum patung lilin itu muncul sederetan artis Hong Kong seperti Anita Mui, J Chen dan lainnya.

Ketika tiba di bagian akhir perjalanan yang memakan waktu sekitar 20 menit itu, bersiaplah untuk menebus foto-foto yang sudah dipotret oleh petugas. Anda bisa menebus foto bersama Sang Ratu -- jika tadi Anda tak sempat mengambil foto berukuran 10 R tersebut tinggal membayar sekitar 200 Dolar HK, kalau mau soft copy-nya tambah 10 Dolar HK bisa langsung dikirim melalui internet.

Kunjungan di museum ini berakhir ketika Anda mencapai ruang yang berisi berbagai souvenir bercap 'madame tussaud'. Sebenarnya, barang-barang yang dijual hampir sama dengan di banyak toko souvenir di berbagai lokasi di Hong Kong. Yang membedakan adalah tulisan 'madame tussaud' itu dan tulisan itu pula yang membuat harga barang-barang yang dijual di sana menjadi lebih mahal ketimbang barang sejenis di luar.

Siapakah sih Madame Tussaud? Awalnya Madame Tussaud bernama Marie Grosholz lahir tahun 1761, ibunya Phillipe Curtuis adalah seorang dokter yang sering mengadakan pameran patung lilin untuk keperluan dunia kedokteran. Sepanjang hidupnya dia mengikuti jejak ibunya sebagai pematung lilin.

Di usia ke-21 dia sudah bisa membuat patung lilin seorang tokoh filosofi  Francois-Marie Arouet Voltaire. Karena keterampilannya yang luar biasa, Grosholz dipercaya sebagai tutor pembuat patung lilin istana Versailles. Dia mengajar saudara perempuan Louis XVI dan mendapat fasilitas dan tempat tinggal di istana Perancis.

Hingga pecah perang Revolusi Prancis, Grosholz terus membuat patung lilin para tokoh terkenal. Dia juga membantu ibunya membuat kepala lilin para kerabatnya di Versailles yang telah dipenggl. Akhirnya Grosholz menikah dengan Francois Tussaud pada tahun 1795 mereka dikaruniai dua orang putra dan setelah itu Grosholz dikenal sebagai Madame Tussaud.

Selama perjalanan hidupnya bahkan setelah menikah, Madame Tussaud terus menggeluti bidang patung lilin. Ia keliling Eropa untuk mempromosikan dan memamerkan hasil karyanya. Saat pecah Perang Dunia II, hampir seluruh patungnya terbakar tapi masih ada yang selamat walaupun ada sedikit cacat. Salah satu patung yang selamat adalah patung Adolf Hitler.

Setelah berpindah-pindah akhirnya tempat pameran Madame Tussaud menetap di Baker Street, London. Secara turun temurun usahanya ini kemudian dikelola olah anak cucunya. Hingga akhirnya mereka membuka cabang-cabang Madame Tussaud Museum di kota-kota besar Eropa, Amerika dan Cina termasuk di Hong Kong. Dan saat ini yang sedang sering dibicarakan adalah bintang Bollywood kedua yang mendapat penghargaan di Museum Madame Tussaud Inggris, Shahrukh Khan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com