Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkelana ke Negeri-negeri Stan (53)

Kompas.com - 19/05/2008, 07:35 WIB

Apa jadinya ini? Bagaimana saya mengambil gambar dari perjalanan jauh ini, kalau kamera yang menjadi bagian hidup saya, rusak begitu saja?
Saya sampai di rumah Suhrat, kawan saya di Bukhara. Hati saya hancur lebur karena berbagai kesialan yang terus merundung. Saya langsung terbaring di atas sofa, tanpa semangat apa-apa lagi.

        "Semuanya adalah pertanda alam," tulis Paulo Coelho dalam bukunya, Sang Alkemis.

Saya hanyut dalam buku ini, yang dikirim dari Jakarta oleh seorang kawan pembaca setia blog saya. Membaca buku ini, dalam kehampaan hati karena kehilangan barang-barang, membuat saya langsung masuk ke dunia si gembala dari Spanyol yang bercita-cita mencapai Piramida Mesir. Si bocah harus menjalani takdir dan mendengar bahasa alam, hingga mencapai apa yang diperintahkan kata hatinya.

Sebuah buku yang luar biasa. Semangat si bocah gembala itu tiba-tiba memberi kekuatan tak terduga bagi semangat saya yang sempat padam. Saya tidak malang. Keberuntungan tidak meninggalkan saya, dan takdir sedang menuntun saya, seorang petualang kecil yang hendak mencapai cita-citanya. HP, kamera, uang, sudah tidak penting lagi artinya. Semua itu adalah bagian dari perjalanan takdir.

Di tengah kota kuno Bukhara, saya menemukan kembali semangat perjalanan ini.

(Bersambung)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com