Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkelana ke Negeri-negeri Stan (63)

Kompas.com - 02/06/2008, 08:34 WIB

Malam semakin larut, dan saya sudah kehabisan energi, setelah perjalanan naik turun gunung dari Tashkent tadi. Para polisi, yang kini sudah menjadi sahabat saya berkat foto-foto yang saya simpan di tas, akhirnya mau buka mulut.

Jadi, begini ceritanya. Wanita hamil di rumah tadi itu adalah seorang pekerja seks. Rumah yang tadi saya kunjungi itu memang tempat prostitusi. Saya jadi mengerti kenapa dari tadi polisi bertanya pertanyaan aneh-aneh, macam "cantik nggak ceweknya?" dan "kamu suka seks?". Nah, si wanita itu bukan hanya pekerja seks biasa, tetapi seorang pelaku kriminal pencurian yang baru saja dibebaskan dari penjara. Rumahnya masih dalam pengawasan polisi, yang tentu saja terkejut tiba-tiba ada orang asing dari negeri antah berantah nyelonong masuk ke sana.

Dua jam saya di kantor ini. Entah harus bersyukur atau menangisi nasib. Seandainya tidak ada para polisi itu, entah apa jadinya saya di rumah penuh kecoak itu. Saya juga tak berani membayangkan.

Halim berkali-kali bersumpah kepada saya, dia tidak tahu bahwa perempuan itu pencuri. Nada suaranya sekarang sudah seperti robot. Kecurigaan saya terhadap orang ini semakin menjadi-jadi. Entah kebohongan macam apa lagi ini. Polisi menganjurkan agar Halim membawa saya ke hotel yang aman, jangan kembali ke rumah itu.

Kabut menyelimuti seluruh penjuru Ferghana. Halim membawa saya ke sebuah hotel yang dingin dan bobrok. Administrator hotel menyiapkan bon. Halim membayar 2.000 Sum, plus 6.200 Sum untuk saya yang dikenai biaya menginap 3 kali lebih mahal. Dia membayar semuanya, tanpa sempat saya mencegah.

Malam itu, kami tidur sekamar berdua. Halim langsung membaringkan dirinya di ranjang. Saya pun tak mau berkata-kata apa-apa lagi. Saya tidur sambil memeluk erat-erat semua barang bawaan saya.


(Bersambung)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com