Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkelana ke Negeri-negeri Stan (67)

Kompas.com - 06/06/2008, 05:02 WIB
[Tayang:  Senin - Jumat]

Air Mata Pengantin

Seperti kata orang, tidak ada senyuman terhias di wajah seorang kelin, mempelai wanita Uzbek. Yig'lama qiz yig'lama, jangan menangis, gadisku, jangan menangis. Demikian lagu Yor-yor mengalun sentimentil, mengiringi sang kelin memasuki kehidupannya yang baru. Butir-butir air mata membasahi pipinya.

Kelin muncul dari balik pintu, diiringi sekelompok wanita tua yang semuanya berkerudung. Pakaiannya putih berpadu dengan rompi panjang hitam berbodir indah. Wajahnya ditutup selembar kain putih transparan yang penuh dengan sulaman. Kedua tangannya terbuka lebar, masing-masing memegang ujung kain yang menutupi kepalanya.

Kelin membungkukkan badan, perlahan-lahan. Satu kali. Dua kali. Tiga kali. Inilah gerakan salom-salom, memberi salam, menghormati wanita-wanita dari keluarga mempelai pria. Kelin berbelok ke kiri, tiga kali salom-salom, ke kanan, tiga kali salom-salom.

Kepala sang kelin terus tertunduk. Tak ada senyum kebahagiaan layaknya pengantin-pengantin di negara kita. Di sini, semuanya berjalan serius, diiringi lagu Yor-yor yang sangat berat menekan perasaan.

Selembar kain sutra atlas bermotif wajik-wajik merah, kuning, hijau, dan putih digelar di atas tanah. Kelin berdiri di ujung kain itu, menghadap ke arah rumah. Di ujung lainnya, satu per satu wanita dari keluarga kuyov – mempelai pria, memberikan hadiah-hadiah kepada kelin.

Kelin memberikan salom-salom tiga kali, yang kemudian langsung dipeluk oleh wanita dari keluarga itu. Ada yang memberikan karpet, perabotan rumah tangga, tetapi ada pula wanita yang membawa tepung.

Segunung tepung diletakkan di atas kain di hadapan kelin. Sang pengantin kemudian membungkuk, menengadahkan tangannya. Perempuan tua dari keluarga kuyov menumpahkan tepung ke dalam tangan sang kelin. Mengapa tepung? Tepung melambangkan kemakmuran, juga kepatuhan sang mempelai yang nantinya akan bergumul dengan tepung menyiapkan roti nan bagi keluarganya.

Kelin membungkukkan lagi badannya, tiga kali, memberi penghormatan, sembari terus mengembangkan cadar yang menutupi wajahnya. Demikian seterusnya, setiap kali wanita dari keluarga kuyov memberikan hadiah. Demikian adatnya, kelin, yang akan segera menjadi anggota keluarga, menghormati penghuni semua penghuni lama rumah itu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com