Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencecap Laba Waralaba Bubur

Kompas.com - 06/06/2008, 10:00 WIB

Memang nikmat menyantap bubur di pagi hari nan sejuk. Apalagi kalau buburnya sanggup membuat lidah kita bergoyang merasakan perpaduan antara kelembutan bubur dan gurihnya bumbu. Satu hal paling menyenangkan bagi kita adalah tak sulit memperoleh bubur.

Di manapun kita berada, makanan bernama bubur selalu di sekitar kita. Sebutlah, misalnya, bubur Jakarta, bubur Cirebon, bubur Manado, bubur Sukabumi, bubur Padang, dan lain-lain. Bubur-bubur itu juga menyajikan citarasa dan penampilan khas. Tiap bubur punya penggemar fanatik.

Nah, bagaimana kalau beragam jenis bubur berkumpul di satu gerobak? Itulah kiat bisnis yang ditempuh oleh Suci Mardiko. Hampir dua tahun lalu, dia menerapkan konsep one stop shoping bubur. "Saya harus membuat produk beda dari yang lain," ungkapnya kepada KONTAN .

Dengan mengambil nama gerai Buburqu, Mardiko menyajikan beragam bubur sekaligus. Ada bubur Jakarta, yakni bubur putih yang dicampur kecap asin, cakwe, suwiran ayam, kedelai, koya, emping, dan kerupuk. Lalu, ada bubur Manado, bubur putih yang dicampur kangkung, jagung manis, labu, kemangi, kacang panjang, dan ikan asin. Pokoknya, total ada lima jenis bubur tersedia di gerai Buburqu, seperti Bubur Champion dan bubur Sukabumi.

Saat memulai usaha Buburqu ini, Mardiko cuma bermodal Rp 12 Juta. Ia memakai modal itu untuk membeli tiga gerobak beserta peralatan komplet. "Saya mulai usaha sejak akhir November 2006," ungkap pria yang mengawali usaha dari Pasuruan, Jawa Timur itu.

Penggemar Buburqu kebanyakan dari kalangan menengah ke atas. Gerainya, entah gerobak maupun tenda, berada di perumahan elit atau pusat kota. "Rasa dan racikan bumbunya dibuat khas sedemikian rupa sehingga menancap di lidah konsumen," promosi Mardiko. Harga per porsi mulai dari Rp 4.000 hingga Rp 10.000. "Harga bubur fleksibel, tergantung pesanan," ungkapnya.

Modal awal Rp 20 juta

Lantaran konsep usaha yang unik plus rasa bubur yang khas itulah, tak sampai setahun banyak orang tertarik untuk ikut menyendok rezeki dari Buburqu. "Orang tertarik membuka usaha serupa setelah merasakan rasa khas bubur putih. Lalu mereka tertarik untuk bergabung," tukas penyuka olah raga itu.

Untuk meresponnya, Mardiko lantas membuat konsep waralaba Buburqu. Peminatnya ternyata tak cuma berasal dari beberapa kota di Jawa Timur. Tapi, ada juga yang berasal dari Bali, Banten, Kalimantan, dan kota-kota yang lain.

Buburqu menawarkan waralaba dengan modal cekak. Investor yang ingin bergabung cukup menyetor Rp 20 juta. "Terwaralaba akan mendapat satu set gerobak lengkap dengan peralatan dan pelatihan," tandas Mardiko. Dengan investasi ini, terwaralaba mendapat lisensi memakai merek Buburqu selama lima tahun. "Setelah itu bisa dinegosiasikan ulang," katanya.

Selain investasi awal, lanjut Mardiko, terwaralaba juga masih harus menanggung biaya pengiriman barang sekitar Rp 2,5 juta untuk wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Untuk wilayah lain biayanya bisa lebih. Terwaralaba juga akan mendapat dukungan berupa perangkat promosi seperti marketing tools berupa brosur dan voucher, banner, marketing guidance dan yang lainnya.

Buburqu juga punya standar pelayanan yang terangkum dalam panduan standard operation procedure. Seperti, handling customer, delivery systems, dan pasokan produk baku dari pusat. "Tidak ada fee. Tetapi, kami akan mengawasi setiap outlet agar standar mutu tetap terjaga," tandas Mardiko serius.

Saat ini, Buburqu sudah memiliki 32 gerai. "Gerai milik saya cuma empat. Sisanya milik terwaralaba," ungkap penyuka jalan-jalan itu. Rata-rata omset per gerai minimal mencapai Rp 9 juta per bulan. Diperkirakan, modal mitra bisa balik modal dalam waktu delapan bulan.

Kepada terwaralaba Mardiko akan memasok bumbu bubur, bumbu kuah, ayam olahan suwiran dalam bentuk paket untuk 30 porsi. Sayang, ia enggan menyebutkan harga per paket. Untuk pengembangan ke depan, Mardiko berangan-angan ingin membuka outlet sebanyak-banyaknya. "Ya, kalau bisa seluruh Indonesia. Syukur-syukur sampai ke luar negeri. Dengan begitu, nama bubur Indonesia kan jadi terkenal," celetuknya berkelakar. (Purwadi/Kontan)

===============
Buburqu
Jl. Dr. Wahidin No. 79
Pasuruan, Jawa Timur
Telepon (0343) 419508

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com