Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlu 10 Bendungan untuk Proyek 10.000 MW

Kompas.com - 02/07/2008, 21:13 WIB

SURABAYA, RABU-  Keberlanjutan proyek energi listrik 10.000 MW kelak bertumpu pada  penggunaan sumber energi terbarukan seperti air dan panas bumi. Potensi  air, misalnya diperkirakan mampu menghasilkan  energi  70.000 MW. Untuk tahap kedua proyek 10.000 MW perlu dibangun sepuluh bendungan baru.

Demikian diungkapkan Direktur Utama PT PLN (Persero) Fahmi Mochtar  dan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (2/7). 

”Ini konsekuensi dari potensi yang dimiliki Indonesia,” kata Fahmi seraya mengakui bahwa  dari 70.000 MW  potensi energi dari air,  baru sekitar enam persen, atau 3.529 MW yang dimanfaatkan.

Ia menegaskan, strategi tersebut  didukung oleh murahnya biaya operasional untuk pembangkit tenaga air (PLTA), yaitu Rp 140 untuk menghasilkan satu kWh. Pembangkit yang menggunakan batu bara memakan biaya Rp 500 per kWh. Ada pun  pembangkit  bertenaga diesel berbiaya Rp 3.000 per kWh.

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto memperkirakan lebih dari sepuluh bendungan perlu dibangun untuk memenuhi 7.000 MW dalam proyek 10.000 MW tahap dua. Ia mengaku sudah memiliki data-data mengenai daerah yang berpotensi untuk dibuat bendungan, seperti di daerah Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat, dan beberapa provinsi di Jawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com