Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaledo, Gara-gara Cuma Dapat Kaki

Kompas.com - 23/07/2008, 16:05 WIB

SEJATINYA, Orang Donggala ketinggalan giliran kala ada acara pemotongan lembu di kawasan Sulawesi Tengah. Tapi, jatah paling bontot yakni kaki lembu justru jadi kuliner khas, khususnya di Kota Palu.

Mari simak anekdot dari Jamrin Abubakar, seorang penyair setempat. Konon, ada acara pemotongan lembu. Waktu itu, Orang Jawa datang pertama kali dan mengambil semua daging lembu. Oleh Orang Jawa, bagian yang menurut banyak kalangan paling enak rasanya itu diolah menjadi bakso.

Giliran kedua adalah Orang Makassar. Mereka yang kebanyakan tinggal di kawasan Sulawesi Selatan itu mengambil seluruh jeroan lembu macam hati dan usus untuk dijadikan coto makassar.

Nah, tinggallah Orang Donggala yang cuma kebagian sisa tulang, termasuk tulang kaki yang dagingnya cuma seiprit alias sedikit banget. Tapi, dari bahan minimalis itulah, kreativitas memasak Orang Donggala mencapai titik puncak. Berikut racikan bumbu seperti asam jawa dan cabe rawit, "barang sisa" itu kian sohor dengan sebutan kaledo atau kaki lembu donggala.

Kaledo memang cuma berbahan dasar tulang kaki lembu. Itu pengakuan Reny, salah seorang menantu pasangan almarhum Haji Mansur Kambacong (80) dan Hajjah Rahma Yusuf (70), pekan lalu saat kompas.com bersama David dari Wahana Visi Indonesia berkunjung makan ke Warung Kaledo Abadi di Jalan Diponegoro, Kota Palu.

Hajjah Rahma yang kebetulan tengah mengawasi proses pengolahan makanan tersebut mengatakan dirinya sudah menjalankan usaha kaledo sejak 1970- an. Sementara, Reny yang dipersunting putera kelima Hajjah Rahma yakni Ibrahim Haji Mansur dan kini ikut mengelola warung makan seukuran 20 meter x 5 meter di rumah keluarga mertuanya itu menambahkan mengolah kaki lembu menjadi makanan berkuah encer itu bukan pekerjaan mudah.

Mula-mula, tulang kaki berikut tulang bagian tubuh lembu lainnya dicuci bersih. Kemudian, usai dipotong-potong, seluruh bahan itu dimasak dengan air hingga mendidih. "Air rebusan itu harus dibuang karena di situ kan ada lemak-lemak yang harus juga dibuang," kata Renny.

Proses pertama dengan bahan bakar kayu bakar ini berlanjut ke proses kedua. Pada tahap ini bahan bakar kompor diganti dengan minyak tanah. "Waktu masak pertama kan lama, jadi kami pakai kayu," ujar Renny.

Pada proses kedua, bahan yang sudah ditiriskan dari air rebusan tersebut dimasak lagi dengan air hingga mendidih dan daging pada tulang sudah terasa empuk. Bumbu-bumbu yakni asam jawa mentah, cabe rawit hijau, dan garam pun dimasukkan. Renny mengungkapkan, perlu waktu sekitar dua jam untuk seluruh pengolahan tersebut. 

Kaledo menjadi pas rasanya asam pedas menyegarkan jika disajikan panas. David kemudian menjelaskan, kaledo disantap bersama nasi atau ubi kayu alias singkong rebus. Agar terasa gurih, tambahkan pula bawang merah goreng ke dalamnya. "Kalau mau yang khas, ya, yang pakai singkong," katanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Open Trip, 105 Orang Gagal Mendaki Gunung Rinjani

Korban Open Trip, 105 Orang Gagal Mendaki Gunung Rinjani

Travel Update
Libur Lebaran 2024 Berakhir, Kunjungan Wisata di Gunungkidul Lampaui Target

Libur Lebaran 2024 Berakhir, Kunjungan Wisata di Gunungkidul Lampaui Target

Travel Update
Iran Serang Israel, Ini 8 Imbauan KBRI Teheran untuk WNI di Iran

Iran Serang Israel, Ini 8 Imbauan KBRI Teheran untuk WNI di Iran

Travel Update
Penerbangan ke Israel Terganggu akibat Serangan Iran

Penerbangan ke Israel Terganggu akibat Serangan Iran

Travel Update
Pesona Curug Sewu di Kendal, Air Terjun Bertingkat Tiga Jawa Tengah

Pesona Curug Sewu di Kendal, Air Terjun Bertingkat Tiga Jawa Tengah

Jalan Jalan
Iran Serang Israel, WNI di Beberapa Negara Timur Tengah Diminta Waspada dan Lapor ke Kemenlu

Iran Serang Israel, WNI di Beberapa Negara Timur Tengah Diminta Waspada dan Lapor ke Kemenlu

Travel Update
4 Villa Sekitar Tawangmangu Wonder Park Karanganyar, mulai Rp 600.000

4 Villa Sekitar Tawangmangu Wonder Park Karanganyar, mulai Rp 600.000

Hotel Story
Beri Makan Rusa di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Simak Aturan Pakannya

Beri Makan Rusa di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Simak Aturan Pakannya

Travel Tips
Promo Kereta Api Mudik Belakangan Ekstra Hemat, Bayar Tiket 80 Persen

Promo Kereta Api Mudik Belakangan Ekstra Hemat, Bayar Tiket 80 Persen

Travel Update
4 Wisata Hutan Pinus di Bantul Yogyakarta

4 Wisata Hutan Pinus di Bantul Yogyakarta

Jalan Jalan
Rute Menuju Palalangon Park Ciwidey Bandung

Rute Menuju Palalangon Park Ciwidey Bandung

Jalan Jalan
Libur Lebaran 2024, Okupansi Hotel-hotel di Kota Batu Tak Sesuai Harapan

Libur Lebaran 2024, Okupansi Hotel-hotel di Kota Batu Tak Sesuai Harapan

Travel Update
Wahana dan Aktivitas Wisata di Palalangon Park Ciwidey

Wahana dan Aktivitas Wisata di Palalangon Park Ciwidey

Jalan Jalan
Palalangon Park Ciwidey: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Palalangon Park Ciwidey: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Wajah Baru Alun-alun Kebumen, Kapal Mendoan Jadi Daya Tarik Pemudik

Wajah Baru Alun-alun Kebumen, Kapal Mendoan Jadi Daya Tarik Pemudik

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com