Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sup Spesial Calon Presiden

Kompas.com - 27/07/2008, 08:10 WIB

NAMA aslinya Rumah Makan Berkah, tetapi orang kebanyakan mengenalnya dengan nama Warung Sup Ratu Prabu. Mungkin karena dapat berkah dari ratu prabu itulah, konon, orang yang makan sup daging sapi di tempat itu kelak bisa menjadi presiden. Wah!

Rumah makan tersebut mendapat julukannya karena terletak persis di sebelah gedung perkantoran Ratu Prabu I di Jalan TB Simatupang, Cilandak, Jakarta Selatan. Tepatnya, RM Berkah beralamat di Jalan Jeruk Purut Nomor 22. Dari luar, bangunan berbentuk rumah warna hijau muda itu tidak mengesankan sesuatu yang istimewa.

Sebagian besar orang baru tahu keistimewaan RM Berkah setelah diajak atau diberi tahu teman, kerabat, atau kolega yang pernah lebih dulu ke sana. Menu yang disajikan pun sederhana, yakni sup daging sapi. Namun, percayalah, sup daging yang ini sungguh spesial.

Menurut pemiliknya, Rohis Hadiwijaya (55), sejak dibuka pada pertengahan 1970-an, RM Berkah memang mengkhususkan diri menghidangkan menu sup daging khas Betawi. ”Sup daging ini adalah menu khas Betawi dari dulu. Kami tidak menjual menu lain, paling makanan tambahan, seperti pepes, tahu-tempe goreng, dan perkedel,” ungkap pria Betawi asli ini.

Kuah bening

Begitu masuk ke rumah makan ini, kita tak akan melihat daftar menu yang ditempel di dinding. Alih-alih, hanya ada secarik kertas kecil bertuliskan ”Porsi Besar Rp 27.000, Porsi Kecil Rp 22.000”. Itu menyebutkan harga untuk dua ukuran porsi sup daging yang disesuaikan dengan tingkat kelaparan dan kapasitas perut setiap pelanggan.

Pada pandangan pertama, sup yang dihidangkan di mangkuk keramik warna putih itu tidak ada bedanya dengan sup buatan ibu di rumah. Kuahnya berwarna bening agak kecoklatan dengan potongan daun bawang dan seledri. Kuah yang masih mengepulkan uap putih tipis ini menjanjikan kesegaran.

Yang terlihat berbeda adalah bungkahan-bungkahan daging sapi yang dipotong dengan ukuran relatif besar (berbeda dengan daging sapi dalam soto betawi yang diiris kecil-kecil). Hal ini menambah sensasi makan karena kita harus memotong-motongnya dengan sendok dan garpu atau mencabiknya dengan gigi dulu sebelum kita kunyah.

Daging-daging itu berwarna merah tua, sekilas seperti daging yang masih segar. Namun, saat diiris dengan sendok terasa sangat empuk. ”Kami sengaja menyajikan daging sapi tanpa lemak dan tulang. Tetapi, kalau ada pengunjung yang ingin lemak yang gurih, kami bisa sediakan juga asal bilang dulu saat memesan,” papar Rohis, yang mengelola RM Berkah bersama istrinya, Ruyati (50).

Ditemani lauk

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com