Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Helikopter" Mencemari Kali Tengah dan Kali Surabaya

Kompas.com - 27/07/2008, 17:10 WIB

Sementara Ayu Prameswari menyatakan pembuangan limbah di Kali Tengah harus dikendalikan dan dipantau agar tidak mencemari lingkungan karena sebagian air kali tengah dimanfaatkan sebagai air irigasi. Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Gresik diminta tegas dalam penegakan hukum pada pelaku pencemaran yang sudah diatur dalam Undang-undang Pengelolaan Lingkungan Hidup Nomor 23 tahun 1997 serta meningkatkan pengawasan buangan limbah industri sehingga pencemaran air dapat dikendalikan.

Kalangan industri harus menetralkan dan mengolah limbah cair sebelum dibuang di sungai karena air Kali Surabaya menjadi bahan baku air minum. "Masyarakat di sekitar perusahaan dan masyarakat sekolah harus aktif mengawasi dan ikut serta dalam pengelolaan sumber daya air di Kali Surabaya," kata Rizka.

Sementara itu Direktur Eksekutif Ecoton Prigi Arisandi menjelaskan Sahabat Air di sekolah di sekitar hulu sampai hilir Kali Tengah dan Kali Surabaya dibentuk dengan tujuan untuk mengembalikan kualitas air. Apalagi Kali Surabaya diperuntukkan sebagai bahan baku air minum.

Sahabat Air secara rutin memantau kualitas sumber air Kali Tengah dan Kali Surabaya serta mengidentifikasi pencemaran dan sebabnya secara rutin. Rencananya minggu depan Sahabat Air dari SMA AL Falah Surabaya akan memantau sumber pencemaran di Kali Surabaya dengan menggunakan perahu.

Hasil penelusuran akan dijadikan masukan untuk instansi pengelola Kali Surabaya seperti Perum Jasa Tirta 1, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Provinsi Jatim, Dinas Pengairan dan Dinas Lingkungan Hidup kota Surabaya dan Kabupaten Gresik untuk merestoras i danmengembalikan kualitas air Kali Surabaya.      

 

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com