Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinten Remen Mengubah Musik Klangenan Jadi Progresif

Kompas.com - 16/08/2008, 13:45 WIB

YOGYAKARTA, SABTU - Jagongan Wagen, Yayasan Bagong Kussudihardja 18 Agustus di dusun Kembaran, Tamantirto, Kasihan, Bantul Yogyakarta, salah satunya menampilkan Orkes Sinten Remen pimpinan Djaduk Ferianto.

Sinten Remen sudah sering tampil di perhelatan tingkat nasional. Melalui tangan kreatif putra bungsu seniman Bagong Kussudihardja, musik keroncong yang semula mapan dan cenderung menjadi klangenan, menjadi musik yang lebih “progresif”.

Progresivitas itu tampak antara lain dalam irama, beat, dan juga syair-syairu yang tidak lagi berbau “rayuan pulau kelapa” alias romantik belaka, melainkan lebih kontekstual dengan keadaan dan kondisi sekarang ini.

Dalam surat elektroniknya kepada Kompas.com, Djaduk mengatakan antara keroncong konvensional dengan Sinten Remen sama-sama sah. Cuma cara pandangnya saja yang berbeda.

"Pada Sinten Remen, fenomena kehidupan lebih dipandang secara 'kritis' dan tidak sekadar romantis sebagaimana dalam keroncong konvensional. Konsep Orkes Sinten Remen juga lebih bebas dan akomodatif dan sinkretis terhadap berbagai kemungkinan estetik," katanya.

Secara harfiah, Sinten Remen berarti Siapa Suka. Namun, Sinten Remen dengan keroncongnya bisa menyerap musik apa saja. "Ada dangdut, jazz, pop, blues, rock dll. Mungkin jadinya musik gado-gado. Tetapi bukan dalam pengertian asal mencampur segala unsur, melainkan 'mendialogkan' dengan pertimbangan yang selektif," katanya.

Melalui jalan ini, Sinten Remen berharap, musik keroncong bisa menemukan revitalitasnya. "Minimal ia bisa diapresiasi oleh kalangan yang lebih luas," kata musisi brewokan asal Yogya itu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com