Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berendam di Limbah Pabrik, 2 Orang Tewas

Kompas.com - 23/09/2008, 12:20 WIB

YOGYAKARTA, SELASA - Walhi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta Pabrik Gula Madukismo yang harus bertanggung jawab mengenai dua orang yang tewas akibat berendam di limbah pabriknya.
     
"Madukismo tidak bisa diam saja atau pura-pura tidak tau mengenai tewasnya dua warga Bantul akibat berendam di limbahnya," kata Ketua Walhi Yogyakarta, Suparlan, Selasa.
     
Suparlan mengatakan setidaknya PG Madukismo memberi informasi mengenai limbah tersebut, baik kandungan maupun akibat dan dampak dari air limbah tersebut.
     
Menurut dia, mengapa harus Madukismo yang bertanggung jawab, karena jika tidak ada Madukismo, tidak akan ada limbah, jika tidak ada limbah, maka masyarakat juga tidak akan melakukan rendaman yang dipercaya menyehatkan dan menghilangkan penyakit.
     
"Apapun bentuknya, apakah itu air pendingin mesin atau air olahan tebu, tetap namanya limbah. Karena pengerttian limbah adalah pembuangan terakhir," katanya.
     
Suparlan mengatakan bahwa pihak pemerintah Kabupaten Bantul seharusnya juga mengambil peran serta menjadi pengawas, jadi punya hak untuk menegur Madukismo atau mengontrol Madukismo.
     
Pemerintah, katanya, harus berani mengaudit dan mengevaluasi pabrik gula tersebut. Karena dikhawatirkan pihak Madukismo lemah info, artinya mereka juga tidak paham kandungan apa saja limbah tersebut, apakah membahayakan atau tidak.
     
"Jadi, apapun hasilnya, apakah limbah tersebut memberi dampak positif atau negatif tetap harus memberitahukan kepada masyarakat, tidak menggantung seperti ini," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com