Perayaan Cap Go Meh, katanya, bukan terbatas untuk kalangan tertentu namun dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, untuk promosi budaya dan pariwisata, serta memantapkan situasi sosial.
Ia juga menyatakan pentingnya tokoh masyarakat dan tokoh agama memainkan peranan pentingnya dalam melakukan formulasi pemahaman tentang toleransi guna mewujudkan kehidupan masyarakat yang damai dan kondusif. "Kerukunan dipengaruhi oleh dinamika sosial," katanya.
Ketua Tri Dharma Jateng, David Hermanjaya, mengatakan perayaan Cap Go Meh di Indonesia merupakan pesta multikultur yang menguatkan kebersamaan masyarakat.
"Perbedaan bisa dirayakan, bukan kendala kebersamaan. Potensi bangsa yang dikelola secara cerdas akan mengangkat martabat bangsa," katanya.
Perayaan Cap Go Meh di kelenteng berumur 104 tahun yang terletak di Kota Muntilan itu antara lain ditandai dengan pementasan berbagai kesenian rakyat, kesenian bernafas Tionghoa, dan santap bersama dengan menu khas lontong bahagia, bakmi panjang umur, serta sekoteng jodoh. (ANT)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.