Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yang Tersisa dari (Bekas) Taman Stasiun Beos....

Kompas.com - 18/02/2009, 13:58 WIB

MEMANDANG lembaran foto hitam putih, yang bicara tentang lingkungan Stasiun Beos, khususnya lagi tentang Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM) akan mengingatkan kita pada sebuah tugu yang dibangun di tengah taman di seberang stasiun. Tugu itu tak lain adalah tugu jam, yaitu tugu dengan tiga jam bulat di atasnya—menghadap ke tiga arah.

Tugu itu ternyata sudah berdiri tegak di tempat sekarang ini sejak NHM mulai dibangun sekitar tahun 1929. Dari beberapa lembar foto kuno milik Museum Bank Mandiri—NHM di masa lalu—dengan pemandangan dari arah Stasiun Beos ke arah pembangunan gedung NHM, langsung terlihat sang tugu berdiri sendiri di antara hamparan rumput yang cukup luas.

Foto dari tahun 1930-an itu menunjukkan bahwa di depan Stasiun Beos terdapat taman yang cukup luas dengan tugu jam di tengahnya. Tugu itu tak bernama dan sejarahnya pun tak terlacak. Setelah melihat beberapa foto lama NHM, bisa disimpulkan bahwa tugu jam itu sudah ada sejak Stasiun Beos dibangun (stasiun ini kelar dibangun pada 1929). Tampaknya tugu itu bagian dari desain lengkap Stasiun Beos dan lingkungannya.

Meski sudah terbengkalai, tugu jam itu masih berdiri di titik yang sama. Jika hingga sekitar tahun 2006 tugu ini masih ada dalam taman stasiun—meski dengan  luas taman yang sudah sangat menyusut—kini tugu itu berdiri bagaikan kakek yang kesepian. Halte transjakarta mengubah total wajah taman termasuk keberadaan tugu jam tadi.

Tugu jam itu tak bernama, kisahnya pun tak terendus. Sudah nyaris tiga tahun ini pembangunan halte transjakarta belum juga menyentuh pembenahan bekas taman beserta tugu jam. Tengok saja kondisinya, seperti siap dibongkar, dihilangkan sehingga tak meninggalkan jejak.

Lebih membingungkan lagi, tugu jam itu ada dalam kawasan taman Stasiun Beos—menjadi milik PT KA—tapi juga ada di bawah tanggung jawab DKI karena kawasan itu masuk dalam kawasan yang dilindungi oleh SK Gubernur DKI No 475/1993 sebagai situs. Sebuah sumber yang terkait pada kepemilikan tugu menyatakan kecewa karena taman kini hilang hanya gara-gara halte. Tugu pun ikut rusak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com