Sama dengan Jafar, Faik pun mewarisi usaha RM Layla dari ibunya, Gamar, yang juga masih berdarah Hadramaut. Faik mengatakan, yang pertama kali membuka warung nasi kebuli adalah neneknya, Alawiyah.
Alawiyah membuka warung di Ciawi, Puncak, tahun 1960-an. Kala itu, sang nenek sudah meracik bumbu nasi kebuli sesuai lidah orang Melayu, terutama Betawi.
”Jadi, racikan bumbu yang saya gunakan sekarang berasal dari nenek saya,” ungkap Faik.
Belasan tahun kemudian, sang nenek berhenti membuka warung nasi kebuli dan baru pada tahun 2000, Gamar, ibu Faik, membuka warung nasi kebuli di dekat Rumah Sakit (RS) Mitra Keluarga, Jatinegara, Jakarta Timur.
Tahun 2003, RM Layla membuka cabang di Jalan Kampung Melayu Besar 70. Namun, tahun 2003, RM Layla di RS Mitra Keluarga ditutup.
Tahun 2005, RM Layla di Jalan Kampung Melayu Besar 70 diperluas. Namun, itu belum cukup bagi Faik yang masih berharap bisa membuka cabang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.