Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelusuri Eksotika Sauwandarek

Kompas.com - 13/03/2009, 10:46 WIB

EKSOTIS, mungkin itu kata yang tepat menggambarkan pesona Kampung Wisata Sauwandarek. Terletak di Distrik Meos Mansar, Raja Ampat, Papua Barat, kampung ini tak hanya menawarkan pesona bawah laut. Namun, kemolekannya semakin lengkap dengan keindahan alam di atas lautnya.

Tiba di pantai Sauwandarek, aktivitas snorkeling rasanya sayang untuk di lewatkan. Jika tak puas bersnorkeling, Sauwandrek yang berada di kawasan Selat Dampier memiliki beberapa lokasi menyelam (dive site). Berbagai jenis ikan seperti kuda laut mini (pigmy seahorse), udang mantis, blue ring octopus, ikan mandarin, kakap (schooling snapper), dan ekor kuning bisa kita jumpai. Kadang penyelam juga bisa menikmati berada dekat dengan gerombolan ikan tuna dan barakuda.

Puas dengan keindahan bawah laut, anda bisa melanjutkan perjalanan di kampung wisata. Masyarakat Sauwandarek tahu betul menjaga keunikan kampung mereka. Di sini, rumah-rumah penduduk sengaja dibiarkan dengan bentuk dan material yang masih alami.

Di kampung wisata ini, anda akan menjumpai kaum wanita khususnya ibu-ibu membuat kerajinan anyaman daun pandan. Barang yang biasa dibuat adalah noken dan topi. Kerajinan ini bisa anda beli untuk suvenir. Harga noken dan topi di Sauwadarek relatif murah, anda bisa membawa pulang berbagai kerajinan anyaman dengan harga berkisar Rp.25.000-Rp.50.000 per buah tergantung jenis dan ukurannya.

Keunikan lain di Kampung Sauwandarek adalah atraksi memberi makan ikan di pantai. Puluhan ikan liar dengan sekejap akan berkerumun saat kita menebarkan makanan di pantai. Cukup dengan menebus makanan ikan seharga Rp.50.000, rasanya sayang jika kesempatan langka ini anda lewatkan.

Bagi pecinta treking, anda bisa melanjutkan perjalanan menuju sebuah telaga. Oleh masyarakat setempat telaga ini disebut Telaga Yenauwyau. Uniknya telaga di sini berair asin. Menurut Kepala Desa Sauwandarek, Korinus Urbata, dahulu di telaga ini terdapat sebuah goa yang menghubungkan telaga dengan laut. Sebelum goa itu tertutup, tak jarang ikan lumba-lumba dari laut masuk ke telaga. Tapi sayang, pemandangan itu sekarang sudah hilang.

Bagi masyarakat Sauwandarek, telaga ini dipercaya sebagai tempat keramat yang dihuni oleh seekor penyu putih. Tidak sembarang orang bisa melihat wujud penyu tersebut. Namun jika kebetulan menjumpai penyu ini, masyarakat percaya orang tersebut akan mendapatkan keberuntungan.

Telaga ini menjanjikan panorama alami. Di tepi telaga terdapat semacam dermaga yang berfungsi untuk menikmati panorama telaga sekaligus tempat melepas lelah setelah berjalan kaki sekitar 25 menit mencapai lokasi telaga. Selain itu, anda juga bisa menyaksikan burung Maleo Waigeo (Spilocuscus papuensis),  burung endemik di wilayah Sauwadarek.

Untuk mencapai Sauwandarek, anda bisa menggunakan kapal reguler dari Sorong menuju Ibu Kota Kabupaten Raja Ampat, Waisai. Perjalanan ini akan ditempuh dalam waktu 2-4 jam. Tarif kapal reguler ini tergolong murah, berkisar Rp.100.000 hingga Rp.125.000 perorang, sekali jalan. Dari Waisai perjalanan lalu dilanjutkan menuju Sauwandarek dengan menggunakan long boat selama 4 jam. Biaya sewa long boat berkisar Rp.300.000, sekali jalan.

Tetapi jika ingin cepat, anda bisa juga menyewa speed boat dari Sorong. Dengan biaya sewa sekitar Rp 5  juta perhari, perjalanan Sorong-Sauwandarek hanya akan ditempuh dalam waktu 3 jam perjalanan.

Sepanjang perjalanan menuju Sauwandarek, tak jarang anda akan dimanjakan oleh keindahan karang, ikan, dan biota laut lainnya. Laut yang masih alami membuat ekosistem di wilayah Raja Ampat ini bisa dinikmati dengan mata telanjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com