Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiai Bantul Luncurkan Lukisan Aura Zikir

Kompas.com - 02/04/2009, 23:26 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.COM--Pengasuh pondok pesantren (ponpes)
tradisional Roudlotul Fatihah Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kiai Haji (KH) Muhammad Fuad Riyadi meluncurkan karya lukis aura zikir yang merupakan lukisan murni beraliran abstrak spektakuler.

"Karya lukis murni dibuat dengan semangat mencari akhirat, bukan diciptakan untuk sebuah pengobatan, tentu saja sangat berbeda dengan lukisan terapi yang lazim. Lukisan aura zikir dijamin mampu menumbuhkan kejiwaan yang positif," kata KH Muhammad Fuad Riyadi di di Bantul, Rabu.

Lukisan murni, menurut pengasuh ponpes di Kampung Santri, kaki Gunung Sentono, Tambalan, Kecamatan Plered, Bantul itu, tidak sekedar mengandung nilai estetika, tetapi juga mampu memancarkan aura positif yang sangat dahsyat dan mampu menjadikan terapi bagi kejiwaan dan fisik seseorang.

Ia mengatakan, karya lukis itu memiliki dampak positif bagi pengoleksi atau kolektor karena dapat menyejukkan jiwa, menjauhkan ruangan dari kesan angker dan seram, membawa keharmonisan keluarga, membentengi ruangan dari energi negatif, serta menyembuhkan penyakit batin maupun fisik.

"Bahkan, karya lukis itu memancarkan kekuatan ilahiah yang sangat luar biasa. Jika lukisan itu dilihat orang sufi atau ahli tasawuf pasti akan tahu karya lukis tersebut memiliki kekuatan ilahiah yang mampu memberikan pencerahan bagi pikiran dan jiwa manusia, yang bisa dibuktikan kebenarannya," katanya.

Menurut dia, aura positif yang terkandung dalam karya lukis itu karena untuk mewujudkannya tidak hanya sebatas bermodalkan teknik melukis yang canggih, pemahaman estetika yang tinggi, cat rembrant yang mahal, dan kanvas nomor satu.

Untuk merealisasikan lukisan tersebut juga menggunakan pengendapan hati, kearifan yang tinggi, inspirasi perenungan mendalam disertai zikir dan salawat kepada Rasulullah Muhammad SAW.

"Prasyarat rumit itulah yang membuat karya lukis aura zikir bersifat terbatas, baik dari kuantitas lukisan maupun rentang waktu penciptaan. Mungkin jumlah lukisan maksimal 72 buah, ya semua tergantung Allah SWT saja," kata Kiai Fuad yang juga penyair dan cerpenis.

Meskipun demikian, kiai yang dikenal dengan bukunya Kampung Santri Tatanan dari Tepi Sejarah (2000) dan Cara Idiot Jadi Kiai (2005) mengatakan, hanya akan melukis dalam rentang waktu maksimal tiga tahun.

"Urusan lukisan harus sudah saya lupakan pada Maret 2012, banyak kerjaan lain yang mesti saya selesaikan," kata kiai yang belajar seni lukis sejak 1990 itu.

Menurut dia, bagi siapa saja yang tidak berkesempatan mengoleksi lukisan tersebut, bisa ikut mencicipi efek positifnya. "Beberapa lukisan sudah saya unggah di situs kami lidahwali.com, tinggal diunduh saja kemudian dicetak sendiri. Ingat, ukurannya diusahakan sama dengan lukisan asli," kata Kiai Fuad yang pernah
berguru kepada sejumlah kiai khos.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com