Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Flu Babi, Indonesia Hentikan Impor Babi

Kompas.com - 27/04/2009, 13:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Terkait dengan merebaknya flu babi, Pemerintah Indonesia memutuskan menghentikan impor daging babi untuk sementara. Selain itu, juga akan dilakukan pemeriksaan terhadap 9 juta babi yang ada di Indonesia.

Demikian diungkapkan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie seusai rapat koordinasi lintas sektor kewaspadaan terhadap penyebaran wabah flu babi di Ruang Rapat Menko Kesra, Jakarta, Senin (27/4). "Tetapi kita tidak perlu khawatir karena kita berada di daerah tropis," kata Aburizal.

Mengenai hal tersebut, Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari yang mendampingi Aburizal menjelaskan, virus flu babi tidak bisa hidup dalam suhu panas sehingga diharapkan tidak masuk ke Indonesia. Virus babi yang saat ini menjangkit adalah gabungan antara virus babi Asia dan virus babi Eropa, flu burung, dan flu influensa dari manusia yang bermutasi.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa cara penanganan flu babi ini sama dengan flu burung. Obatnya juga sama, yaitu Tamiflu. Saat ini, katanya, terdapat tenaga kesehatan dan relawan terlatih yang berjumlah 30.000 orang, 100 rumah sakit rujukan, dan stok Tamiflu yang banyak. "Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, tapi tetap waspada," kata Siti.

Selain itu Departemen Kesehatan bekerja sama dengan Departemen Perhubungan, sebagaimana dikatakan Aburizal, akan mengaktifkan 10 thermal scanner di 10 bandara dan pelabuhan, yakni di Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Halim Perdana Kusuma di Jakarta, Bandara Juanda di Surabaya, Bandara Hang Nadim di Batam, Bandara Hasanudin di Makassar, Bandara Ngurah Rai di Denpasar, Bandara Sepinggan di Balikpapan, dan Pelabuhan Tanjung Priok di Terminal satu dan dua.

Thermal scanner adalah alat yang dapat mendeteksi suhu tubuh manusia yang bertemperatur tinggi. Jika tubuh manusia yang diperiksa lebih dari 38 derajat Celsius, maka alat akan berbunyi. Jika ada yang dicurigai teriinfeksi flu babi, maka akan diberi Kartu Bahaya Kesehatan yang sudah disiapkan Departemen Kesehatan.

Rapat koordinasi dihadiri oleh Departemen Perhubungan, Departemen Kesehatan, Polri, Depdagri, Departemen Kebudayan dan Pariwisata, Deptan, Depkeu, dan Deplu di Ruang Rapat Menko Kesra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com