Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jujugan Serayu, Keindahan Kampung di Tepi Sungai

Kompas.com - 07/09/2009, 08:17 WIB

M Burhanudin

Suasana asri kampung halaman acapkali melahirkan kerinduan bagi orang-orang kota. Gemericik sungai dan hamparan sawah yang menghijau tidak lagi identik dengan ketertinggalan, tapi seperti oase batin yang selalu ingin dikenang dan didatangi.

Bagi masyarkat kota, terutama kaum urban, suasa desa seperti itu seperti barang mahal. Tak heran kemudian, jika beberapa tahun belakangan, obyek wisata yang menghadirkan kembali suasana kampung mulai bermunculan. Orang-orang kota pun rela pergi jauh bahkan blusak-blusuk melintasi jalan yang rusak demi mendapatkan kembali suasana alam yang tidak bisa dijumpainya di kota.

Di Banjaregara, Jawa Tengah, tepatnya di tepi  Sungai Serayu, satu obyek wisata kampung dikembangkan untuk mereka yang ingin melepas penat di tengah suasana pedesaan.   Sungai Serayu menyimpan beragam keindahan dari hulu hingga hilir. Salah satunya di titik yang melewati Desa Randegan, Kecamatan Sigaluh, Banjarnegara.

Di sini, sungai yang berkelok-kelok dengan gemericik riamnya ini mengalir di pinggir persawahan yang memanjang sejajar dengan jalan Wonosobo-Banjarnegara. Di sinilah tempat wisata bernama Jujugan Serayu berada.

Jujugan Serayu adalah sebuah kampung wisata di pinggir Sungai  Serayu yang konsepnya adalah resto dan pemancingan alam. Kampung wisata ini didirikan pada Januari 2008.

Untuk menemukan obyek wisata ini tidak sulit. Bila Anda dari arah Wonosobo ataupun Banjarnegara cukup ikuti jalan utama yang menghubungkan dua kabupaten itu. Dari kota Wonosobo, jaraknya hanya 17 kilometer ke arah barat. Dari kota Banjarnegara hanya 9 kilometer ke arah timur.

Gapura Jujugan Serayu menjadi penanda yang gampang untuk menemukan obyek wisata ini. Nuansa Jawa-Bali yang dibalut nuansa alam menjadi konsep wisata resto dan pemancingan ini. Nuansa dua budaya Nusantara ini langsung terasa begitu masuk obyek wisata tersebut. Pintu besar dari kayu di regol berarsitektur Bali akan menyapa kehadiran kita.

Begitu masuk ke kompleks kampung wisata ini, kita akan menjumpai deretan gubuk dan saung di pinggir Sungai Serayu. Semua bangunan didominasi kayu, bambu, dan beratap rumbia. Beberapa tiang dibungkus dengan kain bermotif kotak hitam putih mirip kain khas tradisional Bali.

Saung-saung tersebut selain untuk beristirahat juga sebagai tempat makan. Pengelola tempat wisata ini menyediakan beraneka macam masakan seperti ikan bakar atau goreng gurami, nila, ikan mas, patin, lele, ikan asin, layur, ayam, dan lain sebagainya. Harga bervariasi, mulai dari Rp 5.000 per porsi hingga Rp 42.000 per porsi.

Memancing

Apabila suka memancing, Anda dapat memancing di kolam di dalam kompleks atau mancing di pinggir Sungai Serayu. Ikan nila, gurami, ikan mas, ikan kali, dan udang, menjadi sasaran memancing yang asyik di kolam pemancingan. Apabila Anda ingin sedikit berpetualang, memancing di Sungai Serayu dapat menjadi pilihan.

Satu lagi yang menjadi andalan obyek wisata ini adalah keberadaan Air Terjun Watu Kodok. Air terjun ini persis di pinggir Sungai Serayu atau sekitar 40 meter di seberang kampung wisata. Air terjun itu berasal dari sungai kecil di bukit di atas Jujugan Serayu yang mengucur ke badan Sungai Serayu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com