Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka di Hotel, Kenapa Tidak?

Kompas.com - 08/09/2009, 15:35 WIB

Sarie Febriane, M Clara Wresti, dan Iwan santosa

Restoran Sailendra, Hotel JW Marriott. Azan maghrib berkumandang. Meja-meja buffet tampak semarak dipenuhi pengunjung, baik lokal maupun mancanegara. Aroma masakan berempah menyeruak ruangan, mengenyahkan sisa-sisa duka peledakan bom 17 Juli lalu. Berbuka puasa di restoran hotel berbintang dengan sajian buffet bisa menjadi alternatif yang menyenangkan. Berbagai restoran di hotel berbintang di Jakarta berlomba-lomba menghadirkan keistimewaan sajian selama Ramadhan ini. Jika perlu, "mengimpor" sang juru masak.

Osama Musa Al Sayyed tiba di Hotel JW Marriott, Jakarta, sejak 24 Agustus lalu. Misinya hanya satu: menyajikan masakan Jordania yang otentik.

Selama bulan Ramadhan, Restoran Sailendra menghadirkan berbagai masakan asal Jordania. Masakan Jordania -seperti umumnya di Timur Tengah- kerap didahului dengan hidangan pembuka yang disebut meze. Biasanya berupa sajian pitta bread yang ditemani dengan berbagai pilihan olesan atau cocolan, seperti houmous, tabouleh, baba ganoush, mutabbal, dan fattoush. Dari sekian macam olesan itu, hummus-lah yang kepopulerannya mendunia.

Daniel Firmanto, Executive Sous Chef dari JW Marriott, menjelaskan, hummus merupakan olesan atau cocolan yang berbahan utama chickpeas (Cicer arietinum) yang ditumbuk halus lalu dicampur dengan tahini (pasta wijen), minyak zaitun, jus lemon, garam, dan bawang putih.

Sailendra juga menyajikan masakan mansaf yang tersohor. Mansaf dinobatkan sebagai masakan nasional Jordania, yang disajikan pada hari-hari istimewa. Sekilas, mansaf mirip nasi kebuli. Nasi dimasak dengan aneka rempah bersama potongan besar daging domba atau kambing. Yang unik adalah daging domba atau kambing dibumbui dengan yogurt kering yang disebut jameed. Osama menjelaskan, inilah keistimewaan mansaf Jordania. "Hanya mansaf di Jordania yang menggunakan jameed," kata Osama.

Jameed wujudnya seperti bongkahan kapur yang amat keras. Rasanya asin dan asam. Sebelum dibalurkan pada potongan domba, jameed direndam semalaman.

Sajian buffet Ramadhan juga dapat dicicipi di Cafe Gran Via di Hotel Gran Melia yang menghadirkan berbagai macam makanan khas Nusantara. Dan, setiap kali Grand Melia promo masakan Indonesia, justru pengunjung membanjir.

Menurut Sukijo, Executive Sous Chef Gran Melia, setiap hari dia menyediakan 90 jenis makanan dan 30 jenis kue-kue kecil untuk pembuka puasa. "Untuk Sabtu dan Minggu ini, kami menyediakan soto padang dan sate padang," ujar Sukijo.

Menu lain, antara lain, adalah bakwan malang, mi kocok, soto ambengan surabaya, rawon, dan gudeg. Sementara untuk kue-kue kecilnya, Sukijo membuat kue cucur, sarang semut, carabikang, jentik manis, apem, dan sebagainya.

Hotel Mulia juga menyajikan menu Indonesia dengan rasa dapur rumah yang membuat pengunjung datang kembali. "Chef di sini malah sering menelepon atau SMS saya untuk memberitahukan menu. Rasa masakan Indonesia membuat kangen," kata Andre, seorang pelanggan tetap Hotel Mulia yang datang bersama istri dan tiga orang kolega.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com